Prolog

253 25 0
                                    

Di sebuah rumah yang cukup sederhana terlihat keluarga yang sedang bersiap untuk makan malam.

"Bu mana anak mu itu dari pagi aku tidak melihat anak itu keluar dari kamarnya sesibuk apa dia sampai-sampai tidak keluar kamar seharian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu mana anak mu itu dari pagi aku tidak melihat anak itu keluar dari kamarnya sesibuk apa dia sampai-sampai tidak keluar kamar seharian." Ucapan seorang Ayah beranak dua itu.

"Ngga kok yah dia ngga seharian di rumah dia tadi siang keluar hendak pergi ke sekolah katanya ada rapat OSIS." Ucapan ibunya sambil menata makanan yang akan disantap oleh keluarganya itu.

"Ya sudahlah apapun itu, dek coba kamu panggil kakak mu itu". Ucap Ayah perintah

Tak pikir panjang si adik beranjak dari tempat duduk dan pergi kekamar kakaknya yang berada di ujung rumah itu.

Tak pikir panjang si adik beranjak dari tempat duduk dan pergi kekamar kakaknya yang berada di ujung rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak..."
"Kakak... ayo cepat keluar kakak sudah di tunggu ibu dan ayah untuk makan malam bersama." Ucap Adik dengan nada tinggi.

"Iya dek.."
"bentar ya.."
"kak beresin dulu perlengkapannya."
Ucapannya sambil membereskan peralatan musik nya.

Semua anggota dirumah itu sudah berkumpul di meja makannya dan bersiap itu makan bersama. Disela-sela saat menyantap makanan Ayah bertanya kepada sang Kakak.

"Ngapain aja kamu seharian di kamar saya ngga lihat kamu keluar kamar, boro-boro keluar kamar untuk sekedar bantuin ibu beres-beres aja saya nggak lihat tuh!!"Tanya sang ayah dengan nada kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain aja kamu seharian di kamar saya ngga lihat kamu keluar kamar, boro-boro keluar kamar untuk sekedar bantuin ibu beres-beres aja saya nggak lihat tuh!!"Tanya sang ayah dengan nada kesal.

"Aku tadi keluar kok yah buat rapat OSIS,terus sorenya aku latihan nyanyi di kamar cuman Ayah ngga lihat ayah kan lagi kerja."Ucapnya dengan nada datar.

"Ngapain kamu belajar nyanyi mau jadi pengamen ha??,apa yang kamu dapetin dari nyanyi vanita!!,kamu tuh harus belajar buat kelulusan kamu bukan malah nyanyi ngga jelas kamu jangan pernah bermimpi jadi penyanyi terkenal kita tuh cuman keluarga ngga mampu ngga usah mimpi-mimpi begitu mending tuh kamu belajar yang bener biar cepat lulus terus lanjut ke SMA terus biar kamu tuh cepet kerja dan bisa banggain kita dengan sukses dan menghasilkan uang banyak biar kita tuh ngga capek-capek kerja lagi buat kamu!!" Ucapnya dengan nada tinggi.

"Kenapa yah kenapa sebegitu buruk pandang Ayah terhadap musik lagipula musik itu indah yah aku bisa bahagia ketika aku belajar tentang musik lagipula bermimpi menjadi penyanyi terkenal itu bukannya indah yah,lalu kenapa ayah sebegitu tak suka dengan musik??" Ucap Vanita dengan nada kesal.

"Kamu di tanya apa malah balik tanya sudah kamu jangan banyak tanya saya tahu yang terbaik buat kamu!!" Ucapnya dengan raut muka kesal.

"Ayah selalu begitu tidak pernah menanyakan apa yang aku inginkan selalu saja memutuskan sesuatu sendiri ayah egois!!" Ucapnya dengan nada tinggi.

Tak pikir panjang lagi karena hatinya sudah sakit dengan ucapan Ayahnya itu ia segera bangkit dan meninggalkan makannya begitu saja yang masih tersisa sedikit lagi.

"Saya tidak peduli dengan ucapan mu harusnya kamu bersyukur sudah saya besarkan walaupun kamu bukan anak kandung saya Vanita!!". Ucap Ayah kesal.

Vanita pun berlari menuju kamar dan mengurung dirinya, mengunci kamarnya dan mematikan lampu kamar dan dikamar itu hanya terdengar isak tangis yang tertimpa bantal.

Vanita pun berlari menuju kamar dan mengurung dirinya, mengunci kamarnya dan mematikan lampu kamar dan dikamar itu hanya terdengar isak tangis yang tertimpa bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah "Vanita Ginastari" seorang gadis yang berusia 14 tahun.Vanita sendiri bersekolah di SMP PENUH HARAPAN.
Dari dulu Vanita menyukai semua hal yang bertentangan dengan seni tapi Vanita hanya menyukai 2 hal dari seni yaitu seni sastra dan seni musik. Vanita selalu bermimpi ingin menjadi Musisi dan Sastrawan yang terkena. Walaupun mimpi itu tidak diterima baik oleh Sang ayah Vanita akan tetap gigih pada pendiriannya itu menjadi musisi terkenal.
Dia juga mempunyai seorang sahabat yang begitu menyayanginya dia adalah "Arsa nendra" seorang laki laki yang umurnya hanya beda satu tahun lebih tua dari Vanita.
Entah kenapa Vanita sendiri tidak mempunyai sahabat perempuan karena baginya dia mempunyai sahabat layaknya kakak pada adik itu lebih indah.

Kau Rumahku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang