Kata orang-orang cinta pertama perempuan itu ayah tapi kenapa aku tidak mendapatkan hal itu justru malah ayahku sendiri yang menjadi sumber luka bagiku. Aku juga di hidup dibawah naungan ayah aku yang selalu sesuka hati memutuskan sesuatu sendiri ta...
Pagi hari yang cerah di hari Minggu. matahari mulai menebus kaca jendela kamar Vanita.Vanita masih tertidur lelap dalam mimpinya.
Di hamparan rumput hijau kini Vanita berada. Seketika Vanita begitu takjub dengan keindahan yang belum Vanita lihat sebelumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu Vanita.Vanita membalikkan badannya dan menatap seseorang yang sebelumnya belum pernah ia jumpai.
"Hai Vanita apa kabar?Apakah kamu baik-baik saja di sana?" "Kamu siapa?Dari mana kamu mengetahui nama ku?" "Aku ini Ayah mu nak" "Ayah?" "Iya ini Ayah mu nak. Kemari lah peluk lah Ayah mu ini. Ayah juga merindukan mu nak.."Sembari merentangkan tangannya mempersilahkan Vanita untuk memeluknya. "Yah..., Ayah kemana saja? Vanita begitu merindukanmu Yah?"
Tanpa Vanita sadari air mata nya mulai berjatuhan begitu saja.Vanita menangis dalam pelukan pria bertumbuh dewasa yang mengakui bahwa dirinya adalah Ayahnya.
Pria tersebut melepaskan pelukannya dan meninggalkan Vanita begitu saja. Tanpa mengucapkan sepatah kata.
Namun di sayang hal itu tidak terjadi Ayahnya sudah hilang dalam pandangannya.
"VANITA!!!" "BANGUN KAMU!!ATAU SAYA SIRAM KAMU!!"
Karena Vanita tak kunjung bangun dari tidurnya alhasil Ayahnya pun menyiramnya dengan air.Vanita terbangun dalam keadaan basah kuyup akibat ulah Ayahnya.
"Ayah kenapa menyiram Vanita?Apa salah Vanita Ayah?"Tanya Vanita dengan nada orang baru bangun tidur.
"Kamu tanya apa salah kamu?iya?" "KAMU LIHAT UDAH JAM BERAPA??DAN KAMU MASIH ENAK-ENAKAN TIDUR DISINI BUKANYA BERES-BERES!!"Dengan nada kesal.
"CEPAT KAMU BANGUN!!"Sembari menarik tangan Vanita secara kasar.
Vanita pun akhirnya bangkit dari tempat tidurnya dan mengikuti kemana Ayahnya menariknya.
"Ayah,Vanita mau di bawa kemana?"
Ayah tidak merespon pertanyaan Vanita ia terus menarik tangan Vanita dan membuat Vanita kesakitan.
"Aw..yah sakit yah lepaskan Vanita yah."Ucap Vanita meringis kesakitan.
Rupanya Ayah membawa Vanita ke kamar mandi.
"Cepat jongkok kamu." "Ayah mau apakan Vanita yah..." "BISA DIAM NGGA SIH KAMU!!" "Ngga usah banyak tanya atau saya akan bakar gitar mu itu."Ucap Ayah kesal.
Mau tak mau Vanita pun hanya diam dan tak berbicara apapun takut-takut Sang Ayah menjadi semakin marah padanya.