00

523 53 1
                                    

"Ah, baiklah kalau begitu nanti aku akan segera datang, selamat malam ayah. " Kata Marvel lalu menutup panggilan telepon, ayah nya berkata jika ia akan pulang lebih larut dari biasanya, di karenakan tugas tambahan yang di berikan atasan nya.

Bima, yang tak lain adalah ayah dari marvel bekerja sebagai bodyguard di keluarga kaya raya, Marvel sesekali pergi ke kediaman di mana pria itu bekerja, biasanya Marvel hanya datang untuk mengantarkan makanan ayahnya.

Menghela nafas kecil Marvel menaruh ponsel milik nya di meja dekat tv dan memilih untuk pergi ke dapur guna memasak makanan Untuk ayah nya,

ia sangat hafal jika ayah nya tak pernah sempat untuk memesan makanan di sana. Lagi pula marvel tau Ayah nya sibuk menjaga kediamam dan menguris ini itu, tak mungkin sempat untuk membuka ponsel saja, tadi menelepon pun sembari bertugas saat menjaga ruang pribadi Keluarga.

Di sana peraturan nya ketat sekali, jam istirahat nya pun sangat minim namun itu memang setimpal dengan gaji yang di dapat, Bima dapat memenuhi semua kebutuhan Nya tanpa terkecuali dengan bekerja di sana.

Marvel memasak dengan telaten, itu karena Ia sudah belajar memasak sedari kecil dengan bantuan salah satu tetangga dekat nya, setidaknya saat ayahnya pulang bekerja ia tak terlalu merepotkan karena dulu sang ayah harus memasak selepas bekerja. Itu cukup melelahkan dan Marvel mengerti,

Menghela nafas kecil Marvel memotong sayuran dengan tangan bertatto miliknya, Marcel juga seperti anak seusia nya yang gemar sekali bermain, Namun beda nya Marvel cukup jarang bertemu teman teman nya karena sibuk belajar atau hal lainnya.

Setelah selesai dengan acara memasak nya Marvel segera menaruh nya ke tempat makan dan menaruhnya ke dalam Kantung makanan.

Marvel bersiap siap sebelum pergi, tidak mungkin ia ke luar dengan mengenakan piyama tidur.

"Mau kemana? " Tanya seseorang yang membuat Marvel menengok ke arah dua sepasang kekasih yang tampak bersantai di teras rumah milik ke dua nya yang kebetulan ada di depan Rumah Marvel.

"Mau anter makanan buat ayah, Pa" Kata Marcel menjawab, menatap ke arah Tetangga yang kebetulan adalah sohib dekat ayah nya yang bernama Victor

Victor menggeleng tipis "malam malam. Begini? " Marvel tersenyum sembari mengangguk guna menjawab pertanyaan Victor

"Hati hati di jalan,  Jangan mengemudi Dengan kecepatan tinggi, sekarang hujan dan jalanan sedang licin. " Kata Istri Victor panjang lebar yang di balas anggukan Sopan dari Marvel

"Iya, mama.. " Kata Marvel

"kalau ada apa apa telepon kami ya? " Kata sekar yang di angguki oleh Victor, Marvel yang mendengar itu lagi lagi mengangguk kecil

"Saya pamit dulu.. "

"Hati hati. " Kata sekar sembari menatap Marvel lekat untuk beberapa saat.

Selepas itu Marvel segera naik ke motor ninja miliknya, Meninggalkan pekarangan rumah nya dengan kecepatan sedang.

"Dia benar benar susah tumbuh besar.. " Kata Victor yang di balas anggukan di sertai senyumam tipis oleh sekar.

Sekar dan Victor sudah menganggap Marvel sebagai anak mereka sendiri, oleh sebab itu mereka sendiri yang meminta Marcel memanggilnya dengan panggilan Seperti itu sedari ia masih kecil.

"Semoga dia baik baik saja.. Sayang, perasaan ku tidak enak.. "

''

Marvel mendus saat mendapati jalanan yang licin,

"fuck! Hampir aja. " Umpat Marvel, itu cukup mengaget kan nya karena hampir membuat motor nya oleng, Awalnya, Marvel hendak melajukan motonya kembali. Namun hal itu tak sempat ia lalukan karena secara tiba tiba, Sebuah Truk besar Yang entah sejak kapan berada di belakang nya melaju dengan cepat,

Become an extra antagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang