Tetapi nyata nya, Kini Michael sudah berada di depan mansion utama keluarga Lynx. Setelah satu minggu lebih berada di rumah sakit
Michael Sweatdrop, menatap ke arah Xavier yang tampak sibuk menurunkan beberapa barang dari mobil bersama para bodyguard
"Vier.. Apa ini benar...? Aku kan sudah bilang Kita pulang ke apartemen saja!" Gerutu Michael sembari menatap Xavier jengkel
"Saya lupa tuan muda. " Xavier menatap ke arah Michael dengan tatapan datar nya. Michael menghela nafas nya kasar
"Terserah" Ketus Michael, ia tak punya pilihan lain
Toh tinggal menunggu kondisi tubuh nya lebih baik maka setelahnya Michael dengan senang hati mencari apartemen sendiri. Lagi pula Harta Keluarga Lynx banyak bukan?
Michael masuk ke dalam yang segera membuat para Bawahan serta pelayan menunduk hormat, kalau di ingat ingat Pribadi michael itu Urak urakan, maksud nya anak yang tak tau di atur serta keras kepala. Untung nya tidak jauh beda dengan pribadi Marcel..
Pintu mansion di buka, Michael Sweatdrop, menatap ke arah keluarga yang tengah berkumpul sembari bercanda ria, menatap ke arah nya secara kompak dengan tatapan yang berbeda beda.
Ruang tengah menjadi sepi semenjak Michael membuka pintu, menyirit tak suka Michael memilih untuk mengabaikan kehadiran keluarga Lynx itu
"Cih.. Tidak tau sopan santun. " Sindiran itu di hiraukan sepenuhnya oleh michael, pemuda itu memilih mengabaikan perkataan tak berbobot dari Marveen.
Hal itu membuat Marveen meremat tangan nya karena merasa kesal,
"Kak.. Sudah dong, seharusnya kita menyambut ke datangan Michael yang baru saja sembuh. Ya kan dad?" Itu perkataan Dari Alvareez, Michael yang mendengar itu menghentikkan langkah nya yang hendak pergi ke lantai atas guna Memasuki kamar dari michael.
Melirik ke arah Keluarga Lynx sesaat sembari menaikkan sebelah alisnya, michael lantas berkata "Oh, tak usah repot repot. Lagi pula Sebentar lagi kalian tak akan melihat ke beradaan ku lagi. "
"Apa maksud mu? " Pertanyaan Matthew Hanya di balas Michael dengan Mengangkat bahu nya acuh, Michael lebih memilih untuk pergi ke kamar nya secepat mungkin. Ia tak suka menjadi pusat perhatian seperti ini.
"Sial. Anak itu. " Marveen menatap benci ke arah punggung Michael yang semakin mengecil, merasa sedikit heran mengapa Michael lebih tenang dari pada biasanya.
Bukan, pribadi michael memang kaku, hanya saja anak itu akan lebih emosional jika bertemu dengan Alvareez, setidaknya anak itu akan menganggu Alvareez atau bahkan memaki nya hanya untuk mendapat perhatian Keluarga.
"Daddy.. Ada apa dengan Michael? " Tanya Alvareez yang tampak seperti khawatir, Matthias melirik ke arah Alvareez yang tampak menggemaskan saat ini.
"Jangan terlalu di pikirkan baby. Dia hanya asal berbicara" Kata Marveen sembari mencubit Pipi Alvareez gemas
"Perkataan Kakak mu benar son, jangan terlalu khawatir. " Kata Matthias
"Uh! Abangg" Alvareez menyingkirkan Tangan Marveen yang mencubit pipi nya gemas, sedikit mengembungkan pipi nya karena merasa kesal.
"Salah siapa imut seperti itu?" Tanya Matthew sembari mengusap Surai Alvareez lembut
"Aku tidak imut abang! Eum.. Tampan, lebih tepat nya seperti itu.. " Kata Alvareez yang di balas senyuman oleh yang lain, Alvareez begitu menggemaskan di mata mereka
.
.
.
."Wah..? Seriously?!" Michael kaget saat menatap kamar bernuansa Putih abu yang begitu luas bagi nya, terlihat sedikit suram namun setidaknya banyak fasilitas lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an extra antagonist
Teen FictionMarvel Valdarez adalah seorang pemuda biasa yang entah bagaimana bisa Mengalami hal yang berada di luar akal sehat manusia, Di saat ia seharusnya mati akibat kecelakaan motor, jiwa Marvel malah berpindah ke tubuh Seorang figuran di novel, Jika Fig...