03

469 65 2
                                    

Setelah acara makan malam itu, Michael tidak langsung pergi ke kamar melainkan pergi ke dapur guna mengambil es krim di kulkas, kebiasaan yang sulit di Hilangkan nya sedari dulu ketika merasa stress, maka ia akan mengalihkan nya dengan memakan makanan memgandung susu itu,

"Michael? " Michael yang Mendengar nama nya di panggil seketika menoleh ke belakang, menghela nafas nya pelan saat mendapati Alvareez yang entah sejak kapan berada di belakang nya

"Lo kenapa? "

Michael tak mengatakan apapun, dia bersikap seolah pertanyaan Alvareez hanya angin lalu. Dia enggan memiliki masalah dengan Anak angkat keluarga Lynx itu karena tau resiko.

Menghela nafas nya, Alvareez menatap ke arah Michael duduk di meja makan sembari  memakan es krim yang baru saja di ambil nya

"Akhir akhir ini lo jadi beda, tumben banget gak cari muka sama keluarga lo? " Tanya Alvareez, Michael segera melirik ke arah Laki laki itu sembari menaikkan sebelah alis nya

"Masalah? " Ketus Michael yang membuat Alvareez meremat ke dua tangan nya, namun tak lama kemudian berkata kembali

"Ya.. Siapa tau kenapa, tumben banget gak maki maki gue. " Kata Alvareez yang tampak bersandar di dinding sembari bersedekap dada menatap nya

"Gue berubah pun bukan urusan lo. " Michael merasa es krim nya jadi tidak enak, mungkin karena mood nya yang sedang buruk. Tak lama kemudian dia menatap Alvareez yang dengan kesal berkata

"Seharusnya lo berterima kasih, gara gara gue lo gak di siksa sampe di bunuh sama yang lain" Kata Alvareez, Michael membuang tatapan nya.

"Lo yang harus nya berterima kasih, gara gara gue lo jadi di pungut sama keluarga ini. " Setelah itu Michael bangkit dari duduk nya, pergi meninggalkan Alvareez yang terdiam setelah mendengar perkataan nya.

Benar, mau bagaimana pun berkat Michael, Alvareez berada di sini. Jika mereka tidak sengaja bertemu saat balap liar.. Mungkin Alvareez masih hidup sebatang kara.

Alvareez meremat kuat tangan nya akibat kesal, ia tak suka perkataan Michael. Walau itu benar ada nya..

Kenapa juga Michael menjadi tiba tiba berubah seperti ini..

.
.
.
.

Esok hari nya, Michael sudah bersiap dengan seragam, menatap ke arah Kaca sembari tersenyum tipis

"Lumayan lah" gumam Michael, menatap pantulan diri nya yang menampilkan Rahang tegas, mata yang tajam di sertai Kulit seputih susu, ah..  Keturunan Lynx memang bukan main paras nya—dan Michael akui itu.

Mood Michael cukup baik hari ini, karena semalam dia bermimpi bertemu kembali dengan Bima, walau hanya sesaat sebelum terbangun akibat Alarm. Mengambil Kunci motor yang berada di meja, dengan senyuman tipis nya Michael siap menjalani hari!

Setelah keluar dari kamar nya, ia tak sengaja bertukar tatapan dengan Alvareez yang baru saja keluar, wajah nya seketika murung, senyuman yang berada di wajah nya hilang seketika. Michael membuang tatapan nya dan segera turun tangga guna sampai ke lantai bawah

Kenapa saat dengan Alvareez mood nya selalu saja buruk.. Reaksi tubuh yang cukup menganggu Michael setiap saat, saat baru saja turun, Ia menatap beberapa anggota keluarga lynx yang sudah duduk untuk sarapan pagi

"Ah, baby sudah bangun? " Tanya Marveen, michael sedikit menyiritkan alis nya sebelum menyadari jika Alvareez berada di belakang nya, mendengus kecil Michael memilih untuk segera pergi dari mansion meninggalkan beberapa anggota keluarga Lynx yang tampak menatap ke arah Michael yang perlahan lahan menjauh.

Alvareez duduk di dekat matthew, "Baby apa Dia melakukan apapun padamu? " Tanya Marvin khawatir, si sulung tampak menatap Alvareez

"Um.. Tidak. " Kata Alvareez sembari menggeleng, Sedangkan di sisi lain Matthias terdiam

Become an extra antagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang