Bab. 9🌱

109 12 5
                                    

Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!.




Tak berlama lama merekapun melanjutkan perjalanan, matahari sudah mulai terbenam menandakan hari sudah memasuki waktu Maghrib.

"Bang ini udah Maghrib udah gelap juga, yakin tetap mau lanjut?" Tanya Cakra meyakinkan.

Kalau boleh jujur hawanya sudah berbeda dari yang tadi tak ada angin tak ada hujan tiba tiba saja bulu kuduknya berdiri. Cakra merasa diperhatikan tapi entah siapa yang memperhatikannya.

Ya maksudnya siapa yang ga takut kalok bentukan hutanya aja kayak gini, udah gelap sepi lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya maksudnya siapa yang ga takut kalok bentukan hutanya aja kayak gini, udah gelap sepi lagi.

"Mau gimana lagi kraa tetep lanjut gamungkin juga kita ngcam di sini, jadi mau gamau harus lanjut sampe pos tiga" jawab Mahen.

Tanpa ada yang berucap lagi mereka menuruti perkataan Mahen dan tetep melanjutkan perjalanan.

30 menit berlalu, apakah mereka sudah sampai? Ohh tentu belum mereka merasa seperti melewati jalan yang sama.

"Mass Jevv, ini udah mau sampe belum? Kok lama katanya ga sampe 20 menit bakal sampe" Bintang ini sebenarnya sudah menyadari jika mereka hanya berputar dari tadi.

Tapi dirinya memilih diam karna takut hanya menambahi masalah sebenarnya tak hanya Bintang tapi Cakra juga menyadari hal tersebut, bahkan Cakra lah yang pertama menyadari.

Tapi Cakra tak berani untuk memberi tau siapa siapa karna dirinya takut salah, dia mengira mungkin hanya perasaannya saja. Dan tanpa aba aba Hanan berhenti mendadak yang membuat Jevan menabrak Hanan.

"Lo kenapa sih nan, kalok mau berhenti bilang dulu napa jangan mendadak gini" protes Jevan pada Hanan yang sedari tadi masih mengendong Rafal karna kaki Rafal yang tak kunjung pulih.

"Gw gamau di depan takut, gw mau di depan bang Mahen aja" tanpa persetujuan Jevan Hanan langsung berpindah posisi menjadi di depan Mahen.

JERITAN GUNUNG LAWU [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang