( 33 ) Keep Wondering Why

322 40 10
                                    

Happy Reading.
Terima Kasih sudah vote & komen

 Terima Kasih sudah vote & komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-
-
-


Author POV

Jeongyeon! Lepas! Ucap Mina yang ditarik Jeongyeon ke aula kantor yang sedang kosong.

Mina mencoba meronta agar bisa lepas, namun apa daya kekuatan Mina tidak cukup untuk melepaskan diri nya dari kungkungan Jeongyeon. Setelah menarik Mina masuk kedalam aula, Jeongyeon menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Memojokkan Mina dibalik tembok dengan kedua tangannya dan mengukungnya. Jeongyeon menatap Mina dengan tatapan tajam dan raut menahan amarah. Mina gelisah, menggulirkan matanya ke kanan-kiri, tidak berani menatap Jeongyeon yang menurutnya berbeda dari biasanya.

Jeongyeon menghela nafas kasarnya dihadapan Mina

Kenapa kau terus menghindariku, Mina? Aku tau aku salah. Aku minta maaf, walaupun maafku belum bisa membuat rasa sakit hatimu itu hilang karena ulahku. Kau bisa pukul aku Mina, maki aku. Tapi jangan seperti ini, jangan mengacuhkanku, jangan menghindar. Aku tidak bisa Mina, aku benar-benar tidak bisa. Lirih Jeongyeon.

Mina hanya terdiam dan masih mencoba melepaskan tubuh kecilnya dari kungkungan badan tinggi Jeongyeon

Jawab Mina. Jangan diam seperti ini! Jeongyeon sedikit membentak

Lihat aku! Ucap Jeongyeon menarik dagu Mina untuk menghadapkan Mina kehadapannya. Tatapan mereka bertemu.

Apa cukup hanya dengan memaki atau memukulku kau akan dengan mudah memaafkanku jika kau melihatku bercumbu dengan orang lain? Ucap Mina membuka suaranya

Tenggorokan Jeongyeon tercekat.

Bagaimana Jeongyeon? Apa kau akan semudah itu memaafkanku? Tidak bukan? Lalu kenapa kau mempertanyakan sikapku yang seperti ini? Kau pikir semudah itu aku bisa melupakannya? Apa kau tidak pernah tau bagaimana rasanya kecewa? Atau, bercumbu dengan orang lain tanpa perasaan atau diluar kesadaranmu itu kau anggap hal biasa?

Kau tau bagaimana hancurnya aku dimasa laluku? Apa aku tidak berharga untukmu, Jeongyeon? Tukas Mina pilu

Ekspresi iba Mina semakin membuat Jeongyeon terenyuh. You are the most precious one, Mina. Lirihnya

Lalu kenapa kau tega melakukan itu kepadaku, dan membohongiku?

Jeongyeon bergegas memeluk Mina, setengah memaksa lebih tepatnya. Mina meronta-ronta dalam pelukan Joengyeon.

Lepas! Pekik Mina mulai bercucuran air mata.

Kau harus percaya kepadaku, Mina. Ini semua tidak akan terjadi jika masih ada rasa percaya diantara kita. Ucap Jeongyeon mengeratkan pelukannya

Tch.. Percaya kau bilang? Mina mendorong paksa tubuh Jeongyeon.

Kalau memang rasa percaya diantara kita sekuat itu, kau juga akan jujur kepadaku tentang balapan dan taruhan yang kau lakukan, Jeongyeon! Kau tidak akan menyembunyikannya dariku sampai aku mengetahuinya dari orang lain.
Berapa kali aku memintamu untuk tidak melakukan hal-hal aneh. Nyatanya omonganku hanya kau anggap angin lalu. Aku sadar ternyata kehadiranku memang tidak terlalu berpengaruh dalam hidupmu. Tetapi itu terserah kau, aku tidak perduli apapun yang akan kau lakukan setelah ini. Terserah!

Keep Wondering Why ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang