Happy Reading.
Terima Kasih sudah vote & komen.
-
-
-Author POV
“ Jeongie, mau kau kemana kan obatku itu? “ Ucap Mina
“ Buang. “ Jawab Jeongyeon berlalu
“ Kembalikan. “ Mina mengejar Jeongyeon yang berjalan masuk kearah kamar mandi.
Mina menahan Jeongyeon dan mencoba merebutnya. Jeongyeon mengangkat tangan yang memegang botol obat tersebut tinggi-tinggi agar tidak dapat diraih oleh Mina.
“ Jeongyeon, tolong kembalikan. Aku masih membutuhkan obat itu. “ Tutur Mina
“ Tidak Mina, bukan ini yang kau butuhkan. “ Sahut Jeongyeon.
Jeongyeon membuka tutup botol tersebut, membuang semua butiran obat yang berbentuk kapsul itu ke dalam closet, dan menekan tombol flush setelahnya. Mina hanya menatap Jeongyeon dengan tatapan tidak percaya.
“ Mulai sekarang, kau tidak boleh bergantung dengan obat-obatan seperti itu lagi. Tidak baik untuk kesehatanmu. “ Ucap Jeongyeon
“ Bagaimana kau bisa yakin kalau aku tidak membutuhkan itu lagi? Balas Mina
“ Kau hanya perlu melakukan konsultasi secara rutin Mina. Apa kau mau terus ketergantungan dengan obat-obatan seperti itu seumur hidupmu, huh? Kau akan sembuh dan tidak memerlukan itu lagi. “ Ucap Jeongyeon
“ Aku hanya tidak ingin menyakiti orang-orang disekitarku hanya karena tidak bisa mengontrol emosiku ini, Jeongyeon! Kau seharusnya paham dan mengerti keadaanku ini! “ Ucap Mina.
“ Honey, kau hanya perlu belajar mengontrol emosimu mulai dari sekarang. Aku paham keadaanmu Mina. “ Tangkas Jeongyeon
“ Tapi tidak dengan cara membuangnya seperti itu. Kau seharusnya bertanya terlebih dahulu kepadaku. Kenapa kau jadi bertindak seenak dirimu sendiri atas hidupku ini, Jeongyeon! “ Bentak Mina
Jeongyeon menghela nafas. Ia diam memandangi dengan tatapan datarnya kepada Mina dan hanya mendengarkan semua luapan emosi yang dikeluarkannya saat ini. Membela diripun saat ini mungkin juga tidak ada gunanya. Sebab posisinya memang dia yang salah. Mina tiba-tiba terdiam melihat Jeongyeon yang hanya terpaku mendengar ucapan yang baru saja terlontar dari mulutnya.
“ Sudah? “ Tanya Jeongyeon
“ ................. “ Mina terdiam
“ Kemarilah. “ Pinta Jeongyeon
Mina berjalan mendekat dan langsung masuk kedalam pelukan Jeongyeon. Memeluknya dengan sangat erat. Seperti ada rasa sesal yang datang belakangan ketika dia meluapkan emosinya dengan nada tinggi didepan Jeongyeon. Dan detik ini pun dia menjadi seperti orang yang begitu lemah. Matanya memejam, emosinya meredam kala masuk kedalam pelukan wanitanya ini. Jeongyeon mengelus lembut punggung Mina seolah menyalurkan ketenangan dan rasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep Wondering Why ( On Going )
AcakKamu hanya takut, jika kau dan aku menjadi kita. Dan aku mengerti. Don't take it seriously. ⚠️ GxG