Coba bayangkan, sebuah benua tidak memiliki pimpinan atau ketua bagi negara yang ada di benua tersebut. Sekacau apa jika itu terjadi? Suram? Pasti setiap kehidupan rasanya hampa dan monoton karena tidak ada sang pemimpin yang mengatur. Asia, ya! Benua Asia. Dulu Asia Tenggara memiliki pemimpin yang berjiwa karismatik. Namun setelah kejadian di mana sang pemimpin hilang, disinilah hidup mulai terasa runyam.
Perpecahan yang dulu nya persatuan kini mulai terjadi. Semua negara sibuk dengan urusan nya masing masing tanpa ada niatan untuk saling memupuk rasa tolong menolong. Kehidupan dulu yang kaya akan keharmonisan kini berujung kehampaan. Sang pemimpin hilang, lalu semua anggota bubar, hidup masing masing, tidak berinteraksi satu sama lain, aura sepi sangat kentara di hidup mereka.
Karena cukup lama mereka berpisah, hingga lupa siapa orang yang paling akrab di antara mereka semua. Kerajaan, ya. Cerita ini bergenre kerajaan. Jangan salah fokus dengan apa yang sedang kuceritakan sekarang. Penuh akan dunia sihir dan mana hingga-
"Aaaaa bosan"
Keluhan yang keluar dari mulut seorang ch manis menyahut hening nya ruangan. Ntah mengapa rasa bosan terus menerus menyelimuti dirinya dari pagi hingga kini tepat di malam hari. Semua laporan dari para warga telah ia terima dan di laksanakan layak nya seorang pemimpin. Namun rasanya seperti itu itu saja. Bangun tidur - ada laporan - melaksanakan laporan - pulang - tidur, terus seperti itu hingga pola hidup tersebut kembali lagi terulang dari awal
Monoton sekali bukan?
Tapi di istana nya yang megah lagi besar ini, selalu saja ada keributan kecil hingga membuat aura hangat kadang menyalip hadir. Bukan anak nya bukan pula rakyat nya, namun mereka hadir bagaikan keluarga. Provinsi human sudah ia anggap sebagai keluarga bukan warga biasa lagi
Tok tok tok!
"Masuk"
Ceklek!
Orang yang paling setia dengan sang pemimpin, paling di andalkan oleh majikan nya, majikan selalu bergantung padanya, namun gelar tak lama lagi akan berakhir dan bergilir kepada seseorang yang telah majikan nya pilih. Dia adalah, jakarta
"Apa boleh saya masuk?"
"Tentu, jangan sungkan untuk kemari. Ada apa?"
Mata sang majikan setia menatapi jakarta yang sedang berjalan mendekatinya, dengan tangan kosong. Tumben?
"Ada apa kau kemari? Tanpa ada nya laporan berkertas? Itu sangat aneh" oh kekahan yang merdu
Usapan di tengkuk jakarta peragakan rasanya agak canggung dan aneh sekaligus tersipu mendengar kekehan kecil dari sang majikan
"Tujuan saya kesini bukan untuk menyampai kan laporan. Tapi saya hanya ingin bertanya kecil dengan anda, apa boleh?"
"Tentu, apa yang perlu di tanyakan padaku? Tanyakan saja, aku siap menjawab"
Balasan yang sesuai jakarta inginkan, namun ntah kenapa ada perasaan aneh di lubuk hatinya dan ingin segera ia curhatkan. Itu membuat nya tertunduk bingung dan ragu untuk mengungkap kan
"Saya- sebentar lagi jabatan saya disini akan berakhir. Tangan kanan anda bukan lah saya lagi, melainkan orang lain. Saya tau anda telah menemukan calon pengganti yang lebih baik dari saya. Tapi setelah jabatan saya benar benar tidak sepenting sekarang. Apa saya masih bisa bertahan disini? Retakan dan rasa hampa mulai terasa oleh saya. Terimakasih telah menganggap saya sebagai keluarga anda, tapi-"
Hug!
"Jangan berujar seperti itu seakan akan kamu akan menghilang selama nya. Selagi semua masih terkendali. Kau akan baik baik saja. Percayalah padaku, jangan berpikir kejauhan"
Mungkin memang benar, jakarta terlalu ovt seakan akan sebentar lagi ia akan mati tenggelam oleh suatu golabalisasi. Benar benar dahsyat untuk di pikirkan dan terlalu kejauhan
"Ah maaf, seperti nya saya melupakan sesuatu untuk di tanyakan"
Sebisa mungkin jakarta segera ganti topik agar atmosfer tidak merendahPelukan di paksa usai dan berhasil membuat sang majikan kebingungan
"Dan apa itu?""Semenjak kepergian tuan Asean, apa anda tidak ada niatan lagi untuk mempererat rasa kekeluargaan dengan para mantan saudara anda?"
Mata emerald bergulir ke samping, mulut ia katup serapat mungkin, ekspresi menyorot ketidak sukaan atas apa yang jakarta tanyakan padanya
"Maaf. Saya tidak bermaksud-"
"Aku masih ragu di pandang saudara lagi oleh mereka, setelah pertengkaran hebat kala itu"
Diam diam tangan jakarta mengepal, oke ini salah nya. Dia berhasil membuat sang majikan harus dejavu akan masalah kelam, garis besar (tidak di sengaja)
"Akan ku usahakan untuk menjalin hubungan dekat lagi dengan mereka, memang nya kenapa? Apa memengaruhi pengekspor-an hasil dari SDA?"
"Agak- tapi selebih nya tidak terlalu. Saya hanya merasa kurang terbiasa saja atas berpisah nya anggota Asean yang memengaruhi perekonomian-"
Jakarta menggantung kan ucapan ketika sang majikan melamun menatapi jendela dengan sorot mata rindu, rindu yang tertahan dan hanya bisa di lampiskan oleh pandangan bukan dengan keluhan. Jarang sekali jakarta melihat majikan nya mengeluh di publik, tapi disaat sendiri ia kurang tau itu
"Sepertinya saya lupa punya janji dengan provinsi lain sekarang. Kesimpulan dan jawaban saya serahkan pada anda, saya hanya sedikit memberi informasi saja. Maaf telah mengganggu waktu anda, saya izin undur diri. Jika ada masalah anda berhak memanggil saya"
Perkataan itu memprovokasi atensi, secara mendadak ia palingkan wajah nya pada jakarta dan tersenyum
"Iya, terimakasih. Nanti ku pikir ulang lagi"
Tbc.
_________________________________________
Maaf ini semua menurut pemikiran ku sendiri. Kalau ada yang salah boleh di koreksi yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You (Countryhumans)
General FictionCoba bayangkan, sebuah benua tidak memiliki pimpinan atau ketua bagi negara yang ada di benua tersebut. Sekacau apa jika itu terjadi? Suram, pasti setiap kehidupan rasanya hampa dan monoton karena tidak ada sang pemimpin yang mengatur. Asia, ya! Ben...