Tak terasa pagi hari pun tiba, matahari bersinar menyinari bumi. Sinar itu menghangati mereka. tak terkecuali empat orang yang tergeletak di depan sebuah gua.
Salah satu orang dari empat orang itu terbangun karena sinar matahari yang cukup membuatnya terganggu.
"Eunghh...." Lengkuh orang itu membuka matanya secara perlahan lahan.
Dia terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawa sembari menatap sekitar yang tampak asing.
Kemudian tatapan itu tak sengaja jatuh kepada tiga orang yang tak sadarkan diri di sampingnya.
Nyawa yang tadinya belum terkumpul seutuhnya mendadak menjadi terkumpul seutuhnya. Matanya membulat terkejut. Dengan tergesa gesa dia bangkit dari tempat ia berbaring dan menuju tiga orang itu.
"Chan, Chan. bangun" ujar orang itu tidak lain adalah jaemin menepuk nepuk pipi haechan dengan mimik wajah panik bukan main.
"Chan!!! Bangun!!" Kali ini suaranya agak di tinggikan. Tepukan yang di berikan juga agak keras.
"Awww, sakit na" erang haechan masih tak mau membuka matanya.
"Bangun Chan. Lo harus bangun" jaemin masih tak menyerah, dia berusaha sekeras tenaga untuk membangunkan temannya itu.
"Aishhh, Lo kenapa sih na??" Tanya kesal haechan akhirnya membuka matanya bangun dari tidurnya dan duduk menatap kesal jaemin.
"Ck, kita ini ada di mana bodoh??" Celetuk jaemin akhirnya juga kesal dengan haechan.
"Lo gimana sih na?? Kita kan kemarin ada di gua–" ucapan haechan terhenti karena menatap sekitar dengan tatapan terkejut.
"Jangan bilang kita ke dimensi lain na??" Haechan tiba tiba panik mengacak acak rambutnya seperti singa.
Jaemin memutar bola matanya malas, kenapa terkejutnya sangat terlambat??
"Naaa, naaa. Kita dimana naaa??" Rengek haechan menggoyang goyangkan lengan jaemin karena dia benar benar panik.
"Anjir, tenang Chan. Gw juga nggak tau kita ada dimana" ujar jaemin benar adanya.
Tempat ini sangat asing sekali.
Mereka benar benar di depan gua yang kemarin mereka masuki.
Tapi yang mengherankan nya, bukannya ini musim salju?? Tapi kenapa di sini tidak turun salju!!!
Di sini suasananya sangat hangat sekali!!!
"Kita nggak lagi mimpi kan na??" Tanya haechan benar benar bertanya dengan pertanyaan bodoh.
Jaemin tak tahan lagi, dia akhirnya memukul kepala haechan membuat haechan marah.
"Awww, kok di pukul sih??" Ringis haechan menatap kesal jaemin yang baru saja memukul kepalanya.
"Sakitkan??" Tanya jaemin di angguki lugu oleh haechan.
"Berarti nggak mimpi" lanjut jaemin membuat haechan cemberut. Dia mengelus Kepalanya yang terkena pukulan dari jaemin dan mengusapnya dengan pelan.
Rasanya sakit sekali!!
Jaemin yang melihat hal itu memutar bola matanya malas, kemudian tatapan jatuh pada dua anak kecil yang tidak lain adalah jisung dan chenle. Jaemin mendekat ke arah keduanya di ikuti haechan.
"Hey, bangun" ucap Jaemin menepuk pelan pipi jisung.
Masih tak ada pergerakan dari jisung.
Jaemin tak menyerah, dia masih menepuk pipi jisung namun agak keras dan terus memanggil nama jisung agar cepat bangun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World✓
Fantasíabagaimana jika dua anak kecil bernama Jisung dan chenle pergi ke dunia lain dimana orang tua mereka di sana tidak ada hubungan yang spesial sama sekali. Dan anehnya lagi, orang tua mereka di sana menjadi idol terkenal!! begitupun dengan kakek dan ne...