KASUS LS

144 18 1
                                    

HAII

Ayo ikuti petualangan para detektif dan temukan misteri di baliknya.

VOTE NYA DONG KAK!
(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

-TEMPAT KEJADIAN-

Suasana di TKP sangatlah ricuh banyak warga yang melihat tempat kejadian. "mana Muthe sama Gita? belum datang kah?" ucap Freya.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil ternyata itu adalah Gita dan Muthe.

"korbannya udh di bawa ke RS?" ujar Muthe "udh kita tinggal cari bukti yang ada di sekitar sini" ungkap Daniel
Muthe pun langsung membagi tugas ke rekan tim nya. "ayo kita bagi tugas, Daniel sama Tio kalian berdua interogasi saksi, kalo ga salah namanya Indah, Fiony, Freya cari informasi terkait 'Lulu Salsabila', sisanya ikut gue, dan jangan lupa memakai sarung tanga." jelasnya

..

Gita sedang melihat sidik jari di handphone korban tetapi dia ingat kalu masih ada barang bukti lainnya
"Zee telfon Ashel, pisau yang tadi tertancap di perut korban apakah sudah di lepas" ucap nya
"dan juga Zee bawa ini ke kantor polisi biar Fiony sama Aran yang nyelidikin handphone ini.

"Ran.. Aran sini, gue nemuin ini di tiang listrik" ucap Muthe "loh apaan ini?, gula?"

"bapak lo gula, ini kayanya nark*ba deh.." jelasnya.

"Muthe! Tio nemu saksi mata lagi!, dia seorang kasir minimarket dekat sini!" ucap Tio dengan sangat kegirangan seperti anak kecil. "bagus, interogasi dia.. bisa aja dia pelakunya" sahutnya. "okei sayang mumuuu, heheh" ucapa Tio.
Tio pun membawa saksi 1&2 ke
kantor kepolisian.

"Muthe? l-lo sama dia udh jad-?" ucapan Aran pun langsung di potong oleh Muthe "apa apan si! engga ya woi!, udh lah bawa plastik nark*ba nya, selidiki sidik jari nya ini kan tugas lo." bentaknya.

-

Singkat cerita mereka sudah menemukan barang bukti dari korban dan pelaku.

'Kantor kepolisian'

"Aran, handphone milik korban di mana?, mau aku cek isinya" ucap Fiony
"ah! ini, gue udh cek sidik jari nya, gue tinggal dulu ya mau cek lebih dalam ini sidik jari siapa" ungkap Aran
"eh sekalian panggilin Tio dong Ran"

Setelah Aran memanggil Christio, Tio pun menghampiri Fiony. "kenapa ce, ada apa"
"aduh jangan pura pura so bego deh" ucap Fiony "yaudah sini handphone korban, ada kata sandi nya kan.. sini" jelasnya

"harus cepet ya.. gw ga bisa nih nunggu lama" ujar Fiony
"aduhh kanjeng ratu nya Freya Jaya Wardana.. siap siap.. yang cintanya di bagi dua sama Flora" ucap Tio nyambil tersenyum sinis. "EH LO YA! LAMA LAMA GUE LEMPAR SEPATU NIH" ujarnya dengan sangat kesal.

-Ruang Interogasi-

"Indah Cahya Nabila.. itu benar nama anda?" ujar Gita

"ah! iya"
"coba ceritakan awal mula kamu menemukan korban.."
"ba-baik.."

Tiba tiba Daniel menepuk pundak Gita dan mengatakan "Gita jangan nakutin gitu dong, orang dia cuman saksi mata.. kasian, gausah yang keras keras lah.."
"keras keras gimana, halah tau aja lo mh mana yang cantik, inget umur pak.." ucap Gita dengan nada yang mengejek

Stelan itu mereka bertiga pun lanjut melakukan tugasnya untuk mengintrogasi Indah dan Ollan.
[Vote nya kak!]

Zee dan Muthe pergi menggunakan mobil untuk menjemput Adel, karena Fiony memberitahu bahwa Adel adalah orang terakhir yang di telpon oleh korban.

Tok Tok Tok (suara pintu)
setelah selang beberapa menit Adel pun keluar dengan pakaian piyama yang acak acakan rambut pun seperti orang yang tidak pernah di sisir.

"hoamm.. loh ada apa ya? perasaan saya kok ga enak gini ya.." ucap Adel yang baru bangun tidur "anda harus kami bawa ke kantor polisi" ucap Muthe langsung menggandeng tangan Adel menuju mobilnya "EH KOK EHH EHH TUNGGU, GUE GA PERNAH BUAT SALAH LOH, EH KOK INI APA SI ANJR" ujarnya dengan sangat panik

"Zee cek dalem kosan nya" ucap Muthe
Zee pun langsung masuk ke dalam kosan Adel "ehh ehh tunggu dulu jelasin ini maksudnya apa tiba tiba nangkep saya nih.." ujar Adel "sudah ikut saya saja dulu, nanti saya jelaskan" jelas Muthe.

~Ruang Interogasi~

"oke giliran anda Ollan, silahkan masuk" ucap Gita "silahkan anda sudah boleh pulang Indah, oh iya saya perlu nomor telepon anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oke giliran anda Ollan, silahkan masuk" ucap Gita
"silahkan anda sudah boleh pulang Indah, oh iya saya perlu nomor telepon anda.. barang kali ada keperluan lagi.." ujar Daniel sambil tersenyum manis
"ck! bisa aja lo" ucap Gita sambil mencubit perut Daniel

"OUCH! SAKITT ANJR, BIASA AJA KALI"
"hahaha"

"oh boleh a.. ini 08***" ucap Indah

- -

"HAI EVERYBODY.. di mana ka Gita?" ucap Ashel "sttt brisik tau.. ka Gita lagi interogasi saksi, emang ada perlu apa?" ujar Muthe yang sudah pulang dari kosan Adel "ah! ini gue bawa barang bukti pisau yang tertancap di perut korban" jelas nya

"gimana keadaan korban? masih bisa selamat? shel?" gumam Zee
"masih bisa selamat.. sekarang korban lagi butuh istirahat dulu, kamu juga jangan lupa istirahat ya seng.." ucap Ashel dengan senyum manisnya "shel stop deh.." ujar Zee yang malas menghadapinya
(cuman sahabatan ges..)

-Ruang Interogasi-

"Reva Fidela atau bisa di panggil Adel..
anda adalah orang terakhir yang di telfon oleh Lulu Salsabila, apakah anda tau informasi terkait korban.. bisa anda jelaskan silahkan" ujar Gita dengan
nada yang santai

"g-gue cuman t-tau kalo dia habis berantem sama pacarnya, te-terus dia mau otw ke rumah gue, cu-cuman itu yang gue tau" matanya yang berkaca-kaca hidung nya memerah bibirnya pun sampai bergetar hebat.

"what's his name?" ucap Gita

Next Chapter ya gees

VOTE NYA KAK!

wow siapa ya dalang di balik kasus ini.. penasaran ga?

(PENASARAN!!!)

Mari ikuti terus petualangan para detektif dan temukan misteri di baliknya.

RAHASIA LAMA [JKT48]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang