Hari berjalan seperti biasanya, menebarkan senyum merekah terbit diwajahnya. Tak henti-hentinya Karin menyapa orang yang ia lewati untuk menuju ke kelasnya, kelas 11 IPS 2.
Sebelum itu Karin menyempatkan dirinya untuk berkunjung ke kelas 12 IPA 3 walau jauh jarak dari kelasnya tetapi ia rela melakukannya demi untuk melihat seseorang, tetapi bukannya masuk kedalam melainkan Karin hanya berdiam diri menatap dari luar jendela untuk memastikan apakah kakaknya masuk sekolah atau tidak? Yaa, walaupun hubungan Karin dan kakaknya tidaklah baik tapi Karin memohon kepada kakaknya untuk membiarkan mereka bersekolah bersama tetapi dengan syarat, Karin harus menganggap bahwa mereka tidak memiliki hubungan apapun.Sempat Karin kecewa tetapi tidak apa-apa demi bisa terus bersama kakaknya ia rela menjadi orang asing dimata semua orang. Karin juga senang walau hanya bisa memperhatikannya dari jauh.
"Sedih? Iya, kecewa? Pasti. Sudahlah mau bagaimana lagi, semesta kalau sudah berkehendak susah untuk diubah," gumamnya.
Karin pun memutuskan untuk kembali ke kelas, setelah Karin pergi Lion menyadari bahwa sedari tadi ada yang sedang memperhatikannya tetapi ia urungkan untuk melihat siapa orang itu, karna ia tau jelas bahwa adiknyalah barusan yang sedang memperhatikannya dari luar kelas.
Bel tanda istirahat berbunyi*"Guysss kantinn skuyy," ucap Raka.
"Gasss," balas Gio dan Johan bersamaan.
Gio dan Johan yang memimpin jalan didepan sambil asik tebar pesona sedangkan dibelakang ada Raka, Lion, dan Geon dengan muka datar khasnya.Seluruh isi kantin heboh akan kedatangan lima pentolan sekolahnya.
"Aaaaa..... pujaan hati guee dateng jugaa,"
"Astagaa kok Raka makin ganteng sihhh,"
"Ehh sih Lion sama Geon juga gak kalah gabteng,"
"Iya ihh gak nyesel gua memilih untuk sekolah disini yang tiap hari cuci mata mulu coyyy,"
"Johan sama Gio walaupun sedeng tapi tetep ganteng yahh,"
"Gak tahan guaa ahh mau pingsan rasanya,"
Kira-kira begitulah suara-suara dari para fansnya mereka. Tidak lama kemudian datanglah Karin memasuki kantin, suara para fans dari dia juga tidak kalah heboh dan tak banyak juga dari mereka yang menghujatnya lantaran iri karna ia adalah salah satu gadis most wanted juga di sekolah ini yang cantik, baik, ramah, pintar, dan paling berani speak up jika menurutnya itu perbuatan yang salah. Disitu Karin hanya bisa tersenyum kaku walaupun ini sudah menjadi hal sehari-hari yang ia alami tetapi bagi Karin itu sangatlah tidak nyaman.Setelah itu Karin memutuskan untuk duduk bergabung dengan teman-teman Raka dan dari sekian banyaknya manusia di sekolah ini hanya dirinya sajalah yang berani berdekatan dengan mereka, yang lain tidak ada yang berani.
"Haii semuanya, boleh ikut gabung gak?" Ujar Karin
"Ehh neng Karin, iya bolehlah atuhh," ucap Johan dan Gio bersamaan.
Karin mengambil tempat didepan Lion teman-temannya Lion tidak tau kalau Karin adalah adiknya yang mereka tau Karin hanya menyukai Lion. Raka, Lion, dan Geon hanya diam tanpa suara bahkan diliriknya saja Karin tidak."Yo pesen makanan gihh, laper nih gua,"
"Apa-apaan lu emang gua babu lu?" sinis Gio.
Karin yang melihat perdebatan itu pun memutuskan untuk mengangkat suara "biar aku aja ka yang pesen, kalau pada enggak mau."
Karin bermaksud baik menawarkan diri dan tidak berniat apa-apa, ia pun pergi untuk memesan makanan mereka tetapi ada suara yang membuat dia berhenti bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta DAN DiriKU
General FictionAkankah benar semesta akan selalu berpihak kepadanya atau dia akan dipermainkan lagi lebih dalam oleh 'semesta'? Akankah gadis itu melawan 'semesta' untuk mendapatkan kebahagiannya? Akankah benar adanya kehidupan baik yang akan datang didalam hidup...