Awal Mula

26.2K 62 1
                                    

SMA Canda Wiyata merupakan sekolah yang cukup terkenal di daerah Bandung. Betapa bahagianya Anastasya Rara Prawestri atau biasa dipanggil Ara bisa mendapatkan beasiswa di sekolah tersebut.

Hari pertama sekolah Ara cukup dibuat syok dengan para murid wanita dimana mereka berangkat sekolah dengan gaya yang mencolok dan make up yang tebal. Tapi Ara tak mempermasalahkan hal tersebut.

Ara berjalan menuju ke papan pengumuman untuk mengetahui dimana kelasnya berada. Disana cukup ramai dengan murid baru yang ingin tau dimana kelas mereka. Setelah cukup senggang Ara maju untuk melihat nama dirinya. Ternyata Ara berada di kelas 10 IPA 3.

Ara pun langsung menuju ke kelasnya karena jam pelajaran sebentar lagi akan dimulai. Saat memasuki kelas Ara mencari tempat duduk dan ada yang menyapa dia.

"Eh kamu sini aja bareng aku"ujar murid tersebut.

"Ah iya terimakasih. Perkenalkan namaku Anastasia biasa dipanggil Ara" ucap Ara sambil mengulurkan tangannya.

"Salam kenal Ara. Aku Evi. Semoga bisa berteman baik ya" jawabnya sambil menyambut uluran tanganku.

Pelajaran pun dimulai.

Singkat cerita sudah memasuki jam istirahan.

"Ara ayo kita ke kantin. Aku sudah lapar banget" ajak Evi.

"Iya iya ayo"

Sesampainya di kantin ternyata sudah ramai. Mereka pun mencari tempat duduk dan memesan makanan.
Saat sedang makan tiba-tiba kantin menjadi ramai.

"Kenapa pada heboh banget sih" heran Ara.

"Ini pasti karna Kak Aksa. Dia tuh terkenal banget di sekolah ini. Inceran cewek-cewek tuh dia. Tapi kamu jangan deket-deket dia ya. Walaupun ganteng tapi dia tuh bahaya. Suka mainin cewek. Serem pokoknya" Evi menjelaskan panjang lebar tentang sosok Aksa.

"Astaga kok gitu dia. Jangan sampai lah aku jadi korbannya" Ara bergidik ngeri mendengar cerita tentang Aksa.

Mereka pun melanjutkan makan walaupun sedikit terganggu dengan kebisingan yang ada.

°°°

"Ra aku duluan ya udah dijemput supir. Kamu mau bareng sekalian nggak?" tawar Evi.

"Eh gausah makasi. Aku bisa pulang sendiri kok"

"Bener nih gapapa aku duluan?"

"Iya Evi tenang aja"

"Yaudah bayy" Evi pun meninggalkan Ara seorang diri di halaman sekolah.

Karna Ara buka berasal dari keluarga berada jadi dia harus pulang sendiri dengan naik kendaraan umum. Bagi Ara itu tidak menjadi masalah.

Saat hampir sampai di gerbang dia melihat seorang siswi sedang ditarik paksa oleh seorang cowok
Sepertinya perempuan tersebut terlihat ketakutan. Karna penasaran Ara mengikuti mereka dan ternyata perempuan tersebut dibawa ke gudang sekolah.

"Wah bahaya nih. Sepertinya cowok itu mau berbuat jahat. Aku harus bantu dia" Ara panik, bagaimana dia masih punya hati untuk membiarkan perempuan itu dalam masalah. Dia berfikir apa yang harus dia lakukan.

"Gimana ini mana sekolah udah sepi lagi. Apa aku langsung masuk? Tapi aku takut nanti dia malah nyelakain aku juga" apapun caranya Ara harus bisa menyelamatkan perempuan tersebut.

"Aku vidio aja perbuatan dia. Nanti aku bisa laporin ke pihak sekolah sebagai bukti kejahatan dia"

Ia pun mengeluarkan hpnya dan mulai membuka pintu secara perlahan.

"Shh ahhh gilaa enakk bangett. Jangan sampe kena gigi awas lo. Ahh emm" desah di cowok saat miliknya dihisap oleh si cewek.

"Astaga sepertinya aku salah. Harusnya aku tidak berusaha ikut campur. Bagaimana ini kalo dia sampai tau aku disini. Apalagi aku sedang merekam kegiatan mereka"

Perlahan Ara melangkah mundur. Tapi naas dia malah menginjak botol bekas minuman.

'Krekkk'

"Anjing siapa yang berani ganggu kegiatan gua"

Ara panik bukan main. Secepat mungkin dia lari menjauh dari gudang. Tapi entah kenapa hari ini tidak berpihak pada Ara. Dia terjatuh karena menginjak tapi sepatu miliknya sendiri.

"Aduhh segala jatuh lagi"

"Mau kemana lo. Berani banget ganggu gua" Terlambat dia tidak bisa menghindari karna rambutnya ditarik oleh si cowok.

"Mau lari kemana lo hah" betapa terkejutnya Ara melihat siapa didepannya. Ternyata dia Aksa yang tadi diceritakan temannya

"Ma maaf kak aku nggak bermaksud mengganggu kakak. Tolong lepaskan aku kak. Aku janji gabakal bilang siapa siapa" Ara memohon agar dia dilepaskan.

"Enak aja lo. Lo harus tanggung jawab karna gua belum selesai"

"Sinta lo pergi dari ini. Dan tutup pintunya rapat rapat" perintah Aksa kepada perempuan tadi. Dan langsung dilaksanakan tanpa bantahan.

MemuaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang