Dimangsa

17.8K 37 0
                                    

Setelah pintu tertutup Aksa menarik Ara ke sudut ruangan.

"Kalau mau main sama gua bilang aja gausah ngintip segala" Aksa dengan kata kata pedasnya.

"Ee enggak kak maaf aku ngga sengaja lewat tadi" bela Ara.

"Alah alesan. Karna lu udah ganggu gua, lu harus tanggung jawab gantiin dia" Aksa maju hendak mencium bibir Ara.

Dengan gesit Ara menoleh sehingga ciuman melesat ke pipi Ara.

"Berani lu ngehindar. Mau cara kasar hemm"

"Ampun kak jangan. Aku harus pulang" mohon Ara agar terlepas dari Aksa.

"Lu boleh pulang kalo udah muasin gua cantikk"

Tangan Ara dicengkram di atas kepala sehingga memudahkan Aksa melancarkan aksinya.

Cupp

Tidak hanya ciuman sekilas. Aksa melumat bibir Ara dengan brutal.

"Emm" sial Ara mengeluarkan kata kata laknat tersebut.

"Menikmati juga kan lu haha" lanjut Aksa mencium Ara. Tangannya tak tinggal diam menjelajahi bukit kembar Ara.

"Ahh jangan kak. Ahh ini nggak bener emm" Aksa tetep melanjutkan aksinya.

"Udah nikmatin aja. Ntar lu ketagihan" satu tangan Aksa berusaha melepas kancing seragam Ara hingga terpampang bra hitamnya.

"Gede juga punya lu" Aksa mulai terbaya napsu.

Ara berusaha menutup dengan kedua tanganya. "Jangan kak. Aku mohon"

Ucapan Ara tak dihiraukan. Dengan gesit Aksa melepas kaitan bra tersebut sehingga terpampanglah payudra sintal milik Ara. Tak menyia nyiakan kesempatan, Aksa meremas kedua bukit tersebut sambil melumat bibir Ara.

"Emm kaakk. Ahh inii sahhalhh" mau melawan pun kekuatan Ara tidak sebanding dengan Aksa.

Aksa merebahkan tubuh Ara ke matras. Walaupun sedikit berdebu tapi tak menghalangi kegiatan bejatnya.

Tangannya senantiasa meremas payudara Ara. Perlahan bibir Aksa turun ke payudara Ara dan menghisapnya layaknya bayi yang kehausan.Saat Ara sudah terbawa napsu, tangan Aksa mulai turun kebawah menuju kemaluan Ara.

"Ahh kaakk jangan shh ini tidaak boll ahh bolehh" desah Ara saat kemaluannya dijadikan Aksa walaupun masih terlapis celana dalam.

"Mulut lu bilang jangan tapi badan lu keenakan" Aksa menarik paksa rok beserta celana dalam Ara. Sehingga Ara dalam keadaan neked.

"Oke juga badan lu" perlahan Aksa turun untuk menjilat lubang surgawi tersebut.

"Ahh kakk emm jan ahh jangann uhh" lidah Aksa menjelajah ke titip kelemahan Ara.

"Kakk ahh aku gakhh kuatt ahh" Ara sudah termakan oleh napsu.

"Keluarkan baby" lidah Aksa masih senantiasa menjilat dan menusuk nusuk lubang Ara.

"Shh ahh akuu mau ahh pipis kakk. Emm ming ahh minggir kak"

'Serrrr'

Ara orgasme untuk pertama kalinya.

"Sekarang giliran gua" Aksa berdiri hendak melepaskan celananya.

MemuaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang