3

13 3 1
                                    


"Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap"

-Aufa Sheza Almahyra-

Albi ya mehtas
Thammini ‘alal ehsaas
Lesh bnafsil ikhlaash
Bithabi w ta’sya’ wetduub
Di dunyaa youmin
Youm ghulbu w dam’et ‘ein
Aufa bernyanyi ria sembari beberes kamarnya.

"masyaallah merdu sekali suara anak umi yang satu ini. Emang tau artinya,fa?" tanya umi haura yang diberi gelengan oleh Aufa sebagai jawaban.

"gak tau artinya kok dinyanyiin" cibir umi Haura

"emang kalo nyanyi harus tau arti dari lagu itu sendiri? nggak kan? yaudah"

"hmmm,yaudah itu lanjutin sana cepet beberesnya. abis itu kemas kemas,masukin baju baju kamu yang mau dibawa ya"

"lah,dibawa kemana,mi?"

"katanya mau mondok di pesantrennya kakek bareng Adara"

'dih gak sudi gue satu pondok sama dia' batin Aufa.

"kenapa ngelamun?"

"Boleh nggak kalo Aufa beda pondok sama dia?"

"kenapa,Aufa?

"katanya kamu pengin banget ketemu sama adara" lanjut Umi Haura

Aufa berhenti beberes dan ia duduk di kursi belajarnya menatap sang umi dengan tatapan serius.

"umi,please jujur sama aufa"

umi haura menggelengkan kepala nya. " belum saatnya aufa. Abi belum mengizinkan"

umi haura duduk di pinggiran kasur aufa disusul oleh aufa yang duduk di sebelahnya.

"umiiii, kenapa bisa terjadi umi? kenapa harus jadi yang ke 2?" ucap Aufa dengan nada sendu

"Maafin Umi fa, umi juga gak tau kalau abi kamu sudah mempunyai istri. Jujur umi baru tau disaat umur kamu 2 tahun. Umi menyesal sudah merebut Abi kamu dari dia"

"Umi gak salah,Umi gak tau kalau abi sudah menikah kan? disini yang salah abi. kenapa abi sembunyiin fakta ini sampai umi punya 2 anak" ucap aufa sambil menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa kamu nyalahin Abi aufa?!" tanya Abi Rahman yang tiba tiba sudah berada di bibir pintu kamarnya.

"Ya karna emang disini yang salah Abi! kenapa Abi berpoligami. ternyata benar,laki laki tidak cukup dengan satu wanita"

Abi Rahman menghampiri keduanya dan duduk di sebelah Aufa.

"Dulu......"

Flashback on

"Rahman,menikahlah dengan wanita pilihan abah" ucap abah syakir

"tapi bah, sudah ada wanita yang mengisi hati rahman"

"siapa? umaiza? dia tidak pantas bersanding dengan mu rahman"

"Bahkan Ning iza lebih pantas bersanding dengan saya dari pada dokter najmi wanita pilihan abah"

"kenapa? najmi sangat pantas. dia berpendidikan,hafidzah,lulusan kairo"

"lalu apa yang akan kamu banggakan jika bersanding dengan umaiza? cantik? najmi juga tidak kalah cantik dengannya" lanjut abah syakir membandingkan

"pokoknya abah gak mau tau. Kamu harus menikah dengan najmi"

"kenapa abah kekeh banget mau nikahin rahman sama najmi? abah merasa hutang budi padanya karena telah menyelamatkan nyawa ummah?"

Dialah Kekasih Halalku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang