Bagian 2 : Mencari Tahu Tentangnya

931 97 21
                                    

***

“BAKAL GUE JAMBAK JUGA RAMBUT TUH ORANG! GUE TARIK, GUE RONTOKIN SAMPE BOTAK! BAJINGAN!”

Sakura emang dasar sumbu pendek jadi gak bisa mengontrol teriakannya. Dia gak terima karena dengan kurang ajar si kura-kura gondrong itu menepuk kepala Sakura sebelumnya. Sakura benci sentuhan fisik sama orang gak dikenalnya, apalagi orang sok asik seperti si Togame.

Permainan sore telah lama selesai dan para pemain sudah pulang kerumah masing-masing dengan selamat, mungkin. Hanya Sakura, Nirei dan Suo yang masih berkeliaran di jalanan karena Nirei ngajak mereka berdua jajan maklor dulu. Suo ngelirik Nirei disebelahnya karena Sakura marah lagi sama abangnya Nirei. Tapi Nirei cuman bisa tersenyum getir, gak tau harus ngapain orang yang masih asik mencak-mencak didepan mereka.

“Bisa gak sih chill, Sakura.” kata Suo.

“ENGGA!”

Sakura cepat berbalik dan berseru nyaring ke mereka berdua, membuat Suo dan Nirei berjengit kaget.

“NIREI!”

“Ya?!”

Nirei makin kaget di teriaki begitu dan otomatis bersembunyi kebelakang Suo, mencari tempat aman.

“Bilangin keabang lo itu kalo gue bakal bakar kepalanya karena berani-berani megang kepala gue.” geram Sakura dengan wajah merengut jengkel.

“Ngomong sendiri aja.” cicit Nirei takut-takut, masih berlindung di balik tubuh tinggi Suo.

“Kenapa Nirei kayaknya takut sama bang Jo?” tanya Suo heran.

Sakura juga nyadar kalo tiap bahas Togame reaksi Nirei bakal nyusut dan was-was. Padahal tadi pas mereka dua ngobrol seperti biasa aja. Nirei menghela nafas lalu menjawab.

“Bang Jo emang keliatan sering haha hihi tapi kalo marah nakutin. Tapi Sakura beraninya ngelawan bang Jo.” Nirei sampe nutupin wajahnya saat membayangi wajah abangnya ketika marah. Mengingatnya buat Nirei bergidik ngeri sendiri. Nirei sendiri gak tau apa yang bang Jo lakuin kalo dia beneran marah sama Sakura. Sakura itu temennya tapi disisi lain bang Jo abangnya.

Baik Suo maupun Sakura gak bisa bayangin orang seperti Togame marah. Suo tersenyum dan menenangkan Nirei di balik punggungnya. Dia mengusap bahu yang lebih pendek.

“Udah Nirei, tenang aja. Bang Jo gak berani apa-apain Sakura kok. Kujamin.”

Sakura memutar matanya lalu melengos, apanya si Togame berani macam-macam dengannya. Kalau tuh cowok ingin berantem, Sakura jabanin. Dia gak takut walaupun Togame lebih tinggi darinya.

Nirei mendengar suara adem Suo membuatnya merasa lebih tenang.

“Beneran?”

Suo mengangguk mantap dengan senyuman manis. Nirei yang selalu mengandalkan Suo dikala keadaan gundah merasa tenang dan yakin padanya. Tapi kemudian perhatian Nirei beralih pada manset hitam yang dikenakan Suo.

Lalu dia sadar kalau selama bermain Suo satu-satunya pemain yang pakai manset hitam dan celana legging panjang dengan luaran kaos dan celana pendek. Sebenarnya gak masalah tapi cuaca lagi terik-teriknya dan Suo bisanya masih sanggup bermain dengan baju double.

“Ngomong-ngomong kok Suo pake manset? Kan tadi panas, apa gak gerah?”

“Justru karena panas itu, Rei.” Suo membalas sambil tersenyum.

“EHH??” Nirei berteriak kaget. Buru-buru maklor di tangan dialihkan ke Sakura, menyuruh anak itu memegang jajannya. Sakura yang lagi makan maklornya bingung. Nirei mengeluarkan buku catatannya dari saku celana dan menatap Suo dengan mata berbinar.

Dua Insan Kikuk - togasakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang