Bab 1

85 12 0
                                    

"Sama halnya seperti air yang terus mengalir, Clancy tidak ingin berhenti untuk menolong"
-Cristina Abigail Clancy-

•••••

Kicauan burung membangunkan seorang gadis cantik yang tertidur. Dirinya terduduk perlahan sambil mengumpulkan tenaga untuk segala aktivitasnya hari ini. Setelah terkumpul semua, dengan langkah gontai dirinya berjalan perlahan kearah kamar mandi untuk bersiap ke Sekolah.
Setelah mandi, dirinya memandang kearah cermin sambil mengerjap polos, memperhatikan setiap detail wajahnya dengan serius.

"Clancy cantik kok, tapi kenapa gak ada cogan deketin Clancy ya? Cuma kasih cokelat sama surat aja. Padahal Clancy mau nya diajak cinta-cintaan secara langsung" Ucapan polos dengan rengekan kecil itu mengalir dengan sempurna dibibir mungil Clancy.

Suara notifikasi Wa dari handphone nya membuat Clancy tersadar dari pemikirannya.


Rora Tukang Bohong!

Clancy dimana?
Mau gue jemput?

Saya

Rora gak usah jemput Clancy, nanti Clancy naik angkutan umum.

Rora Tukang Bohong

Hati-hati bayik!

Saya

Ih Rora, Clancy udah gede. Dasar kamu kambing!

Rora Tukang Bohong

Songong.

Clancy mendengus sebal, sahabatnya itu sangat suka mengusili Clancy.
Dengan langkah kesal dirinya keluar rumah kontrakan sederhana miliknya, tak lupa untuk mengunci pintu rumahnya dan berlalu dari sana untuk menuju halte bus didepan Gang Rumah miliknya.
Sepanjang perjalanan Clancy tidak hentinya memberikan senyuman terbaik yang Ia miliki ketika berpapasan dengan tetangga disekitar Rumahnya.
Melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya, membuat Clancy mempercepat langkah kaki mungil nya menuju halte. Bertepatan dengan itu, sebuah Bus berhenti di Halte dan Clancy pun segera berlari kecil untuk naik kedalam Bus tersebut.

Tidak memakan waktu lama, kini Clancy sudah sampai di Sekolah. SMA Antariksa, bukan hal yang mudah Clancy bisa masuk kedalam sekolah ini. Tentunya berasal dari keluarga sederhana mengharuskan Clancy untuk lebih extra dalam belajar. Hal itu tidak sia-sia karena Clancy bisa masuk ke Sekolah elite ini dengan kemampuan otak diatas rata-rata.

"Clancy" Teriakan dari ujung koridor membuat Clancy harus meringis malu melihat kelakuan sahabatnya itu. Dirinya tersenyum kikuk saat beberapa orang melihat kearahnya.

"Rora, Clancy malu" Ringis Clancy ke Rora dengan rona merah samar yang mulai muncul dikedua pipi chubby nya.

"Maaf sahabat jombloku" Mendengar ucapan Rora membuat Clancy cemberut. Bibir mungil itu mendumel tidak jelas karena kesal. Matanya yang bulat melotot lucu kearah Rora, bukan tanpa alasan Clancy memasang raut wajah seperti itu. Clancy hanya ingin membuat Rora takut dengannya. Tapi ternyata itu tidak mempan sama sekali.

"Mentang-mentang Rora punya pacar, Clancy ditindas mulu! Awas saja. Nanti Clancy balas punya cogan yang lebih keren daripada pacar Rora, huh." Rora terbahak mendengar ucapan penuh percaya diri Clancy. Anak sekecil itu ingin memiliki kekasih? Rora tidak dapat menahan tawanya saat membayangkan Clancy memiliki kekasih nantinya.

MY LITTLE GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang