Bab 4

63 6 0
                                        

Bunyi suara keyboard terdengar dalam ruangan yang sunyi tersebut, Orion Griskala Dimitri saat ini tengah berkutat dengan laptop miliknya mengurus beberapa berkas yang belum dia kerjakan. Raut wajahnya tampak sekali serius sebelum teralihkan dengan suara ketukan pintu dari luar.

Tok Tok Tok

Mendengar suara tersebut Orion menatap kearah pintu ruangannya yang kini terbuka, menampilkan sekretarisnya yang menunduk hormat sebelum mendekat kearahnya.

"Mohon maaf menganggu waktunya bos. Saya ingin mengabarkan jika Nona muda Clancy saat ini sedang memasak di Mansion, beberapa pelayan sudah mencegahnya tetapi Nona muda menangis, hal itu membuat para pelayan tidak bisa mencegah lagi." Rahang Orion mengetat dengan sempurna. Dirinya tidak menyukai jika gadis mungilnya berkutat dengan peralatan dapur yang berbahaya.

"Siapkan mobil." Mendengar perintah dari bosnya segera Nio menghubungi supir yang bertugas dibawah untuk mempersiapkannya segera. Dengan tergesa-gesa Orion berjalan dengan emosi yang tertahankan.

•••••

Setelah menghabiskan waktu dengan tidur siang Clancy terbangun pada sore hari. Dirinya terdiam beberapa saat ketika bingung harus melakukan apa. Mendapatkan sebuah ide dengan terburu-buru Clancy merapihkan diri sejenak dan keluar menuju Dapur. Mata bulat itu berbinar ketika melihat banyaknya para pelayan yang tengah bersiap menyiapkan makan malam.

"Bibi, Clancy ingin memasak juga" Semua para pelayan didalam Dapur tersebut tersentak begitu mendengar suara Clancy di Dapur.

"Astaga Nona muda, sedang apa anda disini? Tuan besar akan marah besar jika mengetahui anda berada di daerah Dapur" Juminten, kepala pelayan tersebut berseru panik dan segera menghampiri Nona mudanya untuk segera dia bawa keluar dari Dapur. Tentu saja Clancy menolak.

"Bibi Clancy ingin masak!" Seru Clancy.

"Tidak bisa Nona muda, Tuan besar akan sangat marah kepada kami jika membiarkan anda memasak" Bibi Juminten mencoba memberi pengertian Kepada Clancy.
Clancy menggeleng tegas. Raut mukanya sudah masam dan tak suka, kekasihnya itu sangat posesif dan Clancy kesal akan hal itu.

"Pokoknya Clancy mau masak ih Bibi... Kenapa larang Clancy?" Pertanyaan lirih Clancy yang seperti menahan tangis membuat para pelayan yang lain panik.

"Ma-maaf Nona muda, bukan maksud saya seperti itu. Tapi ini perintah dari Tuan besar" Juminten semakin panik saat mendengar isakan tangis dari Nona mudanya. Dirinya dilanda kebingungan, jika dia mengizinkan Nona muda memasak pasti Tuan besarnya tidak akan segan-segan menghukum para pelayan yang bertugas di Dapur.

"Baiklah Nona muda, tapi jangan memegang alat tajam, hindari minyak dan air panas" Dengan terpaksa Juminten mengizinkan Nona mudanya untuk memasak. Isakan yang tadi terdengar menghilang begitu saja, Dengan riang Clancy melangkahkan kakinya mendekat ke beberapa pelayan yang tengah bertugas. Bibi Juminten yang melihat mood Nona mudanya cepat berubah hanya mampu menggeleng pasrah.

"Biar Clancy yang memotong bawang Bibi" Mendengar seruan Clancy kepada salah satu pelayan yang tengah memotong bawang dengan segera Juminten berjalan cepat kearah Clancy.

"Nona muda, saya sudah bilang jangan menyentuh peralatan Dapur yang mengancam keselamatan anda." Clancy mendengus malas dan tetap memaksa mengambil pisau dari tangan pelayan tersebut.

"Pokoknya Clancy mau potong bawang. Berikan pisaunya pada Clancy Bibi" Semua pelayan yang disana memekik panik melihat Nona mudanya yang berusaha mengambil pisau dari genggaman salah satu pelayan disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LITTLE GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang