"Kau menyerahkan dirimu padaku dengan sukarela.
Maka kau menjadi milikku"
-Orion Griskala Dimitri-•••••
Kedua insan itu masih saling terdiam sambil bertatapan. Clancy bergerak gelisah saat pria didepannya tidak kunjung memberikan izin dirinya untuk mengecup pria didepannya ini. Perlahan-lahan matanya berkaca-kaca karena berpikir diamnya pria itu adalah bentuk penolakan terhadap dirinya.
"Clancy gak boleh kiss kamu ya?" Pertanyaan polos penuh harap itu kembali meluncur membuat pria didepannya tersentak. Mata tajamnya memandang intens gadis mungil didepannya.
"Siapa?" Pertanyaan terkesan kaku itu keluar dari bibir seksi pria didepan Clancy. Mata Clancy kembali berbinar senang ketika mendengar balasan dari pria didepannya.
"Aku Christina Abigail Clancy, kamu bisa panggil ak-" Belum selesai Clancy berbicara pria didepannya sudah menundukkan kepalanya dan mendekatkan hidung mancung nya kearah leher jenjang milik Clancy.
"Strawberry" Lirih pria itu, Pria itu adalah Orion Griskala Dimitri. Pria yang saat ini tengah menghirup dalam-dalam harum tubuh Clancy yang memabukkan dan membuatnya ingin terus merengkuh tubuh mungil itu kedalam dekapannya selalu.
"Geli, kamu sedang apa?" Clancy mencengkram kerah Jaz pria yang saat ini tengah menghirup lehernya dengan tergesa-gesa.
"Sial." Orion benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya. Gadis mungil didepannya ini membuat dirinya menggila. Suara lembut dan halus gadis mungil didepannya membuat kepala Orion pening. Dengan agresif Orion menarik pinggang ramping Clancy dan membubuhkan kecupan disekitar leher jenjang Clancy dengan penuh kasih sayang.
Clancy yang memang dasarnya lugu dan polos turut membalas pelukan pria tampan didepannya ini."Kamu mau jadi pacar Clancy?" Orion terdiam mendengar ajakan tersebut, bibir seksinya menyeringai dibalik leher Clancy tanpa Clancy ketahui.
"Ketika kamu menjadi milikku, kamu tidak akan bisa lepas dariku baby" Bisikan lirih Orion di telinga Clancy membuat Clancy mengerjap berkali-kali, otaknya sedang memproses maksud dari perkataan pria tampan yang saat ini tengah memeluknya.
"Clancy suka kamu" Bukannya berpikir panjang maksud pria yang tengah memeluknya itu, Clancy malah mengatakan kembali jika dirinya menyukai pria didepannya.
"Ya sayang, kamu milikku." Orion mengeratkan pelukan tersebut dan segera menggendong Clancy ala koala. Orion akan membawa Clancy ke Mansion miliknya.
•••••
Saat ini Clancy tengah duduk dipangkuan pria yang Ia temui dijalan tadi. Mata bulat itu mengerjap polos saat mengingat sesuatu hal.
"Nama kamu siapa? Clancy lupa nanya" Pria tersebut tersenyum tipis sambil mengelus lembut rambut coklat Clancy. Clancy yang melihat senyuman itu terpesona dibuatnya.
"Orion Griskala Dimitri" Ucap Orion dengan lembut.
"Aku panggil kamu Ion" Bibir seksi Orion membentuk senyuman tipis mendengar ucapan Clancy.
"Kau bebas memanggilku apa saja" Clancy kembali bertanya,
"Emmm, umur Ion?"
"22" Mulut Clancy terbuka sedikit tanda mengerti. Ternyata Orion dan Clancy berbeda 5 tahun.
"Clancy 17" Orion mengangguk sebagai balasan. Clancy bingung ingin mencari topik apalagi. Kekasih barunya ini sangat kaku dan tidak bisa berbasa-basi.
"Clancy mau pulang" Setelah hening yang cukup lama akhirnya Clancy membuka suara kembali.
Orion yang mendengar perkataan Clancy menajamkan tatapannya, tatapan tak suka Ia layangkan tepat di manik indah milik Clancy."Tidak" Tolak Orion tegas sambil kembali mengeratkan pelukannya. Clancy cemberut mendengar penolakan dari kekasihnya itu.
"Clancy mau pulang, mandi dan bobo. Besok Clancy harus Sekolah" Rengekan protes dari Clancy dilayangkan ke Orion.
Orion mengeraskan rahangnya, Ia tidak suka bantahan gadisnya."Aku tidak suka bantahan baby" Orion berkata dengan dingin dan penuh penegasan, hal itu membuat Clancy sedikit takut dan akhirnya mengangguk dengan pasrah.
"Clancy mo mandi terus abis itu bobo" Lirih Clancy sambil mengalungkan tangan mungilnya ke rahang tegas Orion.
"Baiklah sayang" Orion menggendong Clancy dengan penuh kehati-hatian, Clancy hanya bisa pasrah saat Orion menggendongnya menuju sebuah kamar mewah yang Ia yakini adalah kamar Orion.
•••••
"Clancy dimana sih, biasanya selalu ngabarin gue. Kok ini gak ada kabar sama sekali si" Rora kesal dan sangat khawatir dengan Clancy. Sahabatnya itu menghilang tanpa kabar. Rora memutuskan untuk menghubungi kekasihnya Fael untuk menemaninya ke kontrakan milik sahabatnya itu.
Setelah dirinya bersiap, dia turun dan menunggu kekasihnya yang sedang dalam perjalanan menuju Rumahnya.
Tin Tin
Mendengar suara klakson mobil dari depan pagarnya, segera Rora menghampiri kekasihnya."Kenapa dengan Clancy sayang?" Tanya Fael sambil mengelus lembut tangan kekasihnya yang terlihat gusar itu.
"Dia gak ada ngabarin aku. Biasanya kalo pulang kerja pasti dia kabarin aku, ini sama sekali gak ada kabar apapun. Aku khawatir, takut dia kenapa-kenapa" Ungkapan Rora yang mengutarakan kegelisahan nya membuat Fael mengerti dan segera melajukan mobilnya menuju kontrakan milik Clancy.
Sesampainya mereka di kontrakan Clancy, mereka segera turun dari mobil dan Rora mengetuk pintu rumah Clancy.
Tok Tok Tok
"Clancy, ini gue Rora" Panggil Rora dengan suara yang agak keras. Fael memandang sekitar kontrakan milik Clancy dengan kening yang mengerut seakan tengah berpikir.
"Ga biasany Clancy matiin lampu kalo dirumah, berarti Clancy belum pulang dari Toko Bunga sayang" Mendengar celetukan Fael membuat Rora berpikir. Ini sudah larut malam, biasany jam 21.30 pasti Clancy sudah dirumahnya. Dengan panik Rora membuka ponselnya dan segera menghubungi Riana, bos Clancy.
"Halo Ra, kenapa malem call gue. Tumben" Setelah mendengar suara diseberang sana segera Rora menanyakan keberadaan Clancy
"Rin, lu masih sama Clancy??" Tanya Rora dengan cemas. Riana bingung.
"Loh? Kan Clancy dari jam 21.00 udah pulang Ra kayak biasa, gue gak pernah kasih dia jatah lembur" Mendengar balasan Riana sontak Rora terkejut.
"Apa!?" Riana, dan Fael terkejut mendengar teriakkan Rora.
"Kenapa sayang?" Tanya Fael bingung.
"Woi gak usah teriak, pengang telinga gue woi" mendengar balasan dari Riana membuat Rora tersadar dari keterkejutannya.
"Clancy hilang Rin!" Fael yang mendengar ucapan kekasihnya terdengar panik segera menenangkannya.
"Apa!?" Teriak Riana disebrang sana. Oke kali ini Rora yang pengang.
•••••
Kembali tekan tombol 🌟 dan berikan komentar anda

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE GIRL
RomantizmChristina Abigail Clancy, Gadis cantik dengan sejuta pesonanya. Memiliki kepribadian yang baik dan ramah seringkali membuatnya senantiasa menolong siapa saja yang sedang kesulitan. Suatu hari dirinya tidak sengaja mengalami perjumpaan dengan seorang...