Prolog

440 42 0
                                    

Seorang laki-laki berjalan dengan membawa sebuket bunga mawar biru. Wajah nya datar tanpa ekspresi, pandangannya gelap dan suram

Dirinya menunduk menatap sebuah makam yang masih terlihat indah dan baru di depannya, tangannya meraih sebuah batu nisan lalu mengusap nya dengan lembut. Buket bunga tadi dia simpan dan di sandarkan pada batu nisan tersebut

Ekspresi nya tidak berubah sama sekali, pandangannya kosong, wajah nya gelap dan suram sama sekali tidak terlihat hawa kehidupan didalam nya

Orang-orang disana menatap nya dengan prihatin serta turut berduka cita

Seorang pemuda jangkung menghampiri dirinya lalu berjongkok dan menepuk pundak nya, laki-laki itu tersenyum memberi semangat kepada dirinya

"Ini udah takdir. Ikhlasin aja ok? Gw yakin dia pasti udah tenang di alam sana" laki-laki itu menatap sebuah bingkai foto yang tersandar di batu nisan itu lalu tersenyum kaku, jujur dirinya sendiri saja belum bisa merelakan kepergian seseorang sebaik dia

"Takdir? Bohong, takdir bisa diubah. Andai gw dulu gak pergi gw masih bisa selamatin dia.. Gw bodoh" dia menitikkan setetes cairan bening dari mata sayu nya

Laki-laki jangkung itu memeluk nya berniat menenangkan, tangannya mengelus surai yang lebih muda dengan lembut. Bibirnya tanpa henti terus tersenyum tapi matanya berkaca kaca menahan tangisan di depan semua orang disana

"Ini bukan sepenuhnya salah lu. Jangan terus nyalahin diri lu sendiri, kita semua ceroboh. Ini semua terjadi karna diri kita sendiri yang begitu ceroboh"

DUARRR!!

Mereka semua yang ada disana berlarian dengan terburu-buru saat mendengar suara ledakan dari arah yang tidak begitu jauh dari jarak mereka saat ini

"Ayo pergi!" laki-laki jangkung itu menarik tangan si yang lebih muda untuk ikut berlari dengannya

Si yang lebih muda terdiam dan dengan pasrah berlari mengikuti laki-laki jangkung di depannya

Dia gak salah kan? Jelas sekali dia melihat seseorang dari balik hutan lebat yang menyeringai sambil menatap kearah dirinya

Ting..

Notifikasi pesan muncul dari ponsel nya ketika mereka sudah sampai di mobil milik si laki-laki jangkung itu

Dia membuka hp nya lalu mengecek pesan email dari seseorang yang tak dia kenal

Unknow
Siap siap ya kita mulai lagi, ok? Haha

"Siapa dia.. "



























































































































































































The player

◆The player◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
can we? -inför dödenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang