CHAP 2

18 1 0
                                    

Kantin•

Di sana Eugene disuruh untuk menunggu di tempat duduk kantin, kata Jevan sih agar kedapatan kursi.

Yang lain pun akhirnya datang membawa makanan masing-masing dan membawa makanan titipan Eugene.

Eugene pun mengambil makanannya yang sedang dibawa oleh Haris, padahal Eugene nitipnya ke Jevan.

"Makasih udah bawain makanannya," ucap Eugene sambil menaruh mangkuk piring berisi nasi goreng itu ke meja.

"Sama-sama."

Mereka pun duduk di kursi itu dan menyantap makanannya masing-masing.

Terlihat dari mata Eugene, dia seperti tidak percaya bahwa makanan di kantin sekolah ini sangatlah enak.

"Wah enak banget, ini beneran cuma 9k? Kok enak banget ya?"

Sayudha pun menjawab, "Nah itu keajaiban kantin sekolah ini, entahlah kenapa makanan disini enak-enak."

"Asli gue setuju banget sama lu, kek ini terlalu enak nggak sih buat harga 9k?" Ucap Jayan.

Ucapan Jayan itu membuat Sayudha melirik sinis ke arah Jayan.

Sebenernya tidaklah jarang Jayan seperti sok akrab ke Sayudha.

Bisa dibilang sok akrab karena walaupun mereka satu grup dan mempunyai kemauan yang sama, tetapi hubungan mereka berdua tidaklah dekat.

"Gue nggak ngomong ke elu," ucap Sayudha ke Jayan.

"Yaudah sih, orang gue cuma jawab kok." Jayan kembali menyantap makanannya berpura-pura tidak peduli.

Eugene pun mencoba menenangkan mereka berdua yang hampir saja ingin adu mulut "Heh, kok jadi berantem gini sih? Udah udah, jangan berantem lagi."

Walau tidak berhasil membuat mereka baikkan, setidaknya berdiam saja masih mending kan? Daripada adu mulut.

Mereka pun kembali menyantap makanannya masing-masing.

Setelah berdiam cukup lama, Satya pun berbicara, "Oh iya, nanti pulang kita jadi nggak latihannya?"

Mereka semua mengangguk kecuali Raka, Haris, dan Eugene.

Eugene pun membuat ekspresi bingung dan bertanya, "latihan apa ya? Kalau boleh tau."

Satya menjawab, "Oh itu, latihan futsal buat lomba sama sekolah sebelah."

"Oh gitu, ku doain kalian menang ya!" Ucapnya sambil mengepalkan tangannya untuk menyemangati mereka.

"Baik banget deh, makasih!" Jawab Satya sambil menepuk pundak Eugene.

Satya terdiam sebentar, seperti memikirkan sesuatu.

Satya berbisik dengan Jahran yang ada di sebelahnya, "Woi Ran, gimana kalo kita ajak Eugene buat ikut latihan?"

"Lah? Maksud lu dia ikut latihan gitu?"

"Nggak gitu maksud gue, maksud gue tuh, Eugene, Haris, sama Raka kan nggak ikut latihan nah ajak aja mereka buat lihatin kita latihan, terus suruh Haris sama Raka buat jagain Eugene biar dia nggak nyasar."

"Buat apa emang?" Ucap Jahran kebingungan dengan maksud si Satya.

"Ya mana tau kan ada pendekatan di antara kita, biar dia makin percaya sama kita." Satya menaruh tangannya di belakang kepalanya

"Tapi dari muka Eugene ini dia orangnya naif ga sih? Jadi dekat nggak dekat dia pasti mau aja."

"Emang sih, tapi buat cari aman aja gitu loh, nih anak nggak ngerti-ngerti dah perasaan gue." Ucap Satya sambil memutar bola matanya.

MYSTERY SCHOOL|ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang