Arthur [ Revisi ]

( chapter 5 )

Selamat membaca

*****

Dan... Di sini lah kita

Melihat mc kita yang tengah memandang pantulan dirinya di cermin toilet.

' sis, punya status gak?' tanya Arthur kepada sistem dalam pikiran, karna kalo ngomong langsung bisa di sangka gila ia sama penunggu di rumah sakit ini.

" Punya tuan. setatus tanpa kepastian ╥﹏╥"

' bukan itu, maksud ku status data ' batin Arthur, sedikit menghela nafas karena mendapatkan sistem alay. Walaupun alay tapi yang membuat tak nyaman adalah suara dingin dan mesin yang seperti nya mendarah daging sehingga tak akan bisa hilang.

" ohh... Bilang dong tuan... Sistem kira apa... (^_^♪)... Untuk setatus bisa tuan. anda tinggal bilang setatus on maka akan menampilkan data diri anda. tuan juga bisa melihat setatus seseorang dengan menyebutkan nama nya (≡^∇^≡) "

'Status on'  batin Arthur, Arthur sebenarnya penasaran sama ketampanan nya karna ia melihat wajah ini biasa biasa saja.

[ memperoses>>>

20℅ ....... 75℅......89℅....100℅>>>

Berhasil memperoses>>>>

Nama tuan rumah: Arthur Radikal
Umur: 22 tahun
Jenis kelamin: pria/seme
Ketampanan: 25%
Ketertarikan: 20%
Dominan: 45%
Kesehatan tubuh: 59%
Bentuk tubuh: 47%
Kekuatan tubuh: 69%

Koin: unlimited

Keahlian: serba bisa, kecuali rawat anak

Hadiah dari misi:....... ]
(〃＾▽＾〃)

Arthur terdiam melihat data dirinya sekarang.

' kalo mau nambah ketampanan? ' tanya Arthur kepada sistem

" pakai koin tuan. tuan bisa menambahkan 1℅ maka 1% presentasi (≡^∇^≡) "

'Ohh.. ' jawab Arthur.

" tuan tak ingin menambahkan presentasi? (^_^♪) "

' nanti, di mansion ' jawab Arthur singkat.

" Arthur!! Cepat sayang, kita sudah mau pulang " teriak mommy zahra kepada Arthur.

Arthur yang mendengar nya pun segera mencuci wajah nya dan mengganti baju pasien nya dengan hoodie hitam, celana hitam panjang dan sepatu putih.

Arthur pun langsung keluar dan mendapatkan orang tua nya yang berdiri di dekat pintu menunggunya.

Mereka pergi bersama ke parkiran bersama.

Arthur mengendarai mobil sendiri karna ia telah meminta kepada kedua orang tuanya.

Awalnya mereka menolak tapi karna Arthur yang tetap kekeh mereka pun terpaksa mengiyakan nya.

Brumm!..

Brumm!!...

Brummmm!...