4. I like it anyway

36 6 0
                                    






Tiga hari telah berganti semenjak Wonwoo tidak datang ke sekolah. Dan setia harinya Mingyu tak pernah berhenti datang ke rumahnya meski hanya sekedar melihat dari kejauhan. Wonwoo tahu jika selama tiga hari itu Mingyu selalu datang ke rumahnya. Tapi ia tidak ada niat untuk menemuinya. Wonwoo paling benci menjadi tak berdaya. Akibat di pukuli ayahnya di malam itu membuatnya susah untuk berjalan. Beberapa lebam di tangan dan punggungnya masih belum hilang sepenuhnya.

Pagi itu Wonwoo keluar dari kamarnya. Dengan susah payah ia turun dari tangga untuk menemui ayahnya. Sampai di ruang tamu sudah ada ayahnya dan mamanya. Siwon yang melihat Wonwoo datang langsung menghampiri Wonwoo dan membantu Wonwoo berjalan.

"Ayah akan pergi selama sebulan ke London, ayah ingin kamu fokus untuk sekolah jangan lakukan hal yang merugikan diri kamu sendiri!!" Ucap Ayahnya.

Wonwoo menganggukkan kepalanya.

Dengan bantuan Hyojoo Wonwoo berjalan keluar rumah mengantar ayahnya pergi. Ia sedikit senang dengan kepergian ayahnya. Setidaknya ia bisa bernafas sebentar. Sedangkan Hyojoo jarang di rumah, ia di sibukkan dengan jadwal syutingnya.

"Ayah berangkat yaaa!!!" Ucap Siwon sambil menyalami istri dan putranya.

Siwon memang biasa melakukan perjalanan bisnis. Untuk mengembangkan bisnisnya ia memerlukan koneksi. Apalagi persaingan pasar internasional sangat ketat.

Wonwoo masuk ke rumah meninggalkan Hyojoo yang masih menatap mobil suaminya yang perlahan meninggalkan halaman ruangannya.



•••••

  Pagi itu matahari bersinar dengan cerah. Menelisik di balik korden kamar Wonwoo. Wonwoo membuka jendelanya dan melihat sinar kuning keemasan yang menyinari halaman rumahnya. Seragam sekolah sudah melekat di tubuhnya. Ia menyambar tas di meja belajarnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

Wonwoo turun dari lantai dua. Di bawah sudah ada Hyojoo yang nampak sedang menyiapkan sarapan. Wonwoo berjalan mendekati Hyojoo yang kedua tangannya masih memegang piring. Sebenarnya, Wonwoo lebih dekat dengan ibunya itu daripada ayahnya. Meskipun terkadang Hyojoo sedikit terlambat membantu jika Wonwoo sedang di hukum ayahnya.

"Ma Wonwoo berangkat dulu yaa!!" Ucap Wonwoo.

"Loh nggak mau sarapan dulu?" Tanya Hyojoo sambil berjalan mendekati Wonwoo.

Wonwoo tersenyum "Nggak usah ma, Wonwoo udah hampir telat!!"

Hyojoo memasang wajah cemberut ketika mendengar jawaban Wonwoo. Ia langsung mengambil kotak makan yang tadi sempat ia siapkan.

"Kalau ngga sarapan, ini bawa, buat makan siang!!" Ucap Hyojoo sambil menyerahkannya pada Wonwoo.

"Iyaa maa, kalau begitu Wonwoo pamit ma!!" Kata Wonwoo sambil menyalami tangan Hyojoo.

Wonwoo duduk di bangku belakang mobilnya. Ia membiarkan pak Kim supirnya sibuk bersiul menyanyikan lagu kesukaannya. Wonwoo melihat ke jalanan, jalanan benar-benar sudah penuh dengan mobil. Dan ingar-bingar siswa di halte juga ikut melengkapi. Semenjak kejadian di busway, Wonwoo jadi ragu buat berangkat ke sekolah naik busway. Baginya pengalaman buruk tidak perlu di ulang dua kali.

  Lama melamun Wonwoo mengangkat kepalanya. Ia rapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Mobilnya menepi di depan gerbang sekolahnya. Sewaktu Wonwoo hendak keluar dari mobil, ia melihat Mingyu sedang berjalan dengan seorang gadis. Tak ingin terlihat, Wonwoo menunggu Mingyu masuk ke dalam koridor.

소나기 | SONAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang