[Grenda POV]
"Morning, Bebs..." Suara serak khas orang bangun tidur menyapaku dipagi ini.
Aku hanya melihatnya sekilas dan tersenyum lalu beralih mendekap erat pria yang berada di sampingku ini. Aku memang penikmat tusukan benda tumpul milik pria, tapi bagiku pria di sampingku ini yang paling luar biasa.
Dia Alexander, temanku saat SMA dan salah satu dari empat orang most wanted ketika aku masih di SMA. Ketika aku di SMA sama sekali tidak punya keinginan dekat dengannya. Kami bahkan jarang berinteraksi. Namun, ketika kami dipasangkan menjadi partner untuk photoshoot berdua sejak dua tahun lalu. Kami mulai dekat, tapi tidak ada status yang jelas yang kami sandang berdua.
Kami akan tidur berdua ketika kami di posisi kota dan negara yang sama serta free dari pekerjaan masing-masing. Seperti saat ini, Alex sedang free selama satu minggu dari kegiatan modeling dan begitu pula aku.
Alex lebih sering tinggal di USA karena memang pekerjaannya menjadi model internasional dengan jam terbang tinggi. Sedangkan aku, lebih banyak menetap di Indonesia meskipun sering kali aku diminta untuk photoshoot di luar negeri.
Terlepas dari masa lalu kelam milik sahabatku yang cintanya tertolak dengan sadis oleh sahabat baiknya Alexander. Aku tetap menyukainya, sebagai partner ranjangku. Toh, itu sudah masa lalu dan aku lihat Clarista sudah baik-baik saja.
Balik lagi ke Alex, kami telah menghabiskan malam yang panas berdua. Apakah ketiga sahabatku tau tentang ini? Jawabannya adalah TIDAK! Aku tidak ingin memberitahu mereka, karena aku tidak ingin Clarista dan kedua sahabatku kecewa atas pilihanku ini.
"Kamu nggak mau bangun?" tanya Alex dengan suara seraknya.
Aku menggeliat semakin mengencangkan pelukan ku di tubuhnya.
"Aku masih ngantuk!" ucapku lirih.
Meskipun tidak ada status jelas diantara kami berdua, tapi aku tetap bahagia. Aku cukup berterima kasih atas manajemenku yang mempertemukan kami berdua dalam satu frame.
Dua tahun lalu....
"Darl, ada job buat ke LA.
Ambil nggak?
" tanya Mario asisten pribadi yang sekaligus jadi manager ku."Foto apaan?
" tanyaku santai dengan membolak balik majalah playboy yang baru saja terbit."Biasa, Darl.
Foto buat majalah dewasa. Partnernya yahut kali ini.
Serius deh!
" jelas Mario dengan gaya. melambainya,
"Lumayan loh bayarannya.
Bisa beli mobil baru lagi.
Ehmm.. Cucok, kan?
" tambahnya."Emangnya kapan sih? Minggu ini gue ada jadwal pemotretan sama Bang Rio, kan? Buat bajunya siapa?" tanyaku.
"Rencananya sih awal Bulan depan, Bebs. Kalo minggu ini mah bajunya Bang Ivan. Dan lo punya waktu free tiga hari di akhir bulan."
Aku hanya mengangguk tanda mengerti dengan penjelasan Mario.
"Bayarannya cukup buat beli mobil lagi? Gila aja kalo gue tolak!" batinku, "itu foto bugil?" tanyaku dengan arah pandang tak lepas dari majalah yang sedang
aku pegang.
"Yups! Tapi partner lo ntar model super kece, Bebs. Sayang kesempatan emas dilewati," hasut Mario.
"Okay, deal! Gue mau! Tapi kalo partner gue ngecewain, gue potong batang lo!"
"Gilingan deh! No way. Jangan Ehm.. Ntar eke mau tusuk Derby make apa! Galak lo, Bebs. Ish...," gerutu Mario yang membuatku tertawa lepas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Mu
Roman d'amourTiba-tiba dicium pria asing lalu diklaim sebagai calon istri nya di depan semua orang,dilamar diacara pertunangan sahabatnya, dan masih banyak hal-hal mengejutkan lainnya yang dilakukan Augfar pada Clarista. Pria tampan, dan memiliki segalanya memil...