05 : Perubahan

497 49 11
                                    

Happy Reading.

"Ayasha!"

Kepalanya menoleh melihat lelaki yang menjadi penyebab Nathanael mengamuk padanya. Sosok yang sedang berlari pasca memarkir mobilnya itu mendekati Yasha dengan senyuman manis, ingin ia jotos karena berkat ucapannya dia dihajar habis-habisan oleh Nathan.

"Apa?!" nyalaknya marah membuat Keano memundurkan kepala melihat Yasha yang sudah menyembur amarah.

"Kamu memang suka marah ya?"

"Jauh-jauh sama gue, jangan deketin gue." Yasha melenggang pergi meninggalkan Keano yang melongo karena ucapannya, namun itu lebih baik. Ia harus menegaskan pada Keano untuk berjaga jarak darinya jika tak ingin memantik kemarahan Nathan padanya.

Ia lebih dulu berjalan membuat Keano menyamakan kaki dengan mudah.

"Kenapa? Kenapa nggak boleh ngedeketin lo?" tanya Keano sok akrab sekarang.

Menyebalkan memang! Gara-gara sikapnya ini, Nathan menuduhnya! Ada banyak faktor mengapa Yasha menolak untuk didekati Keano selain ia harus membayar pinalti jika saja Nathan memutuskan kontrak mereka karena kesalahannya; dekat dengan dominan lain yang jelas melanggar kontrak. Yasha tak berminat untuk menjalin 'kerjasama' dengan mahasiswa di tempatnya menimba ilmu. Itu hanya akan mengotori usaha Yasha meskipun uang yang ia dapatkan untuk berkuliah saja hasil dari bekerja tidak benar.

"Gue nggak suka temenan. Gue nggak minat punya temen," jawabnya berusaha menjauhi Keano yang terus berjalan mendekatinya.

Semakin Yasha menjauh darinya, makin penasaran pula Keano dibuatnya. Alhasil ia pun tetap mengikuti langkah Yasha sekalipun raut wajah pemuda itu sudah menyinyalir bahwa dia tak suka. Yasha tak berminat dengan hubungan omong kosong pertemanan.

"Kalau satu aja nggak mau? Cukup satu aja, temenan sama gue," kukuh Keano tak kalah keras kepala membuat Yasha menggeram dan menghentikan langkah menatap lelaki jakung itu.

"Lo."

"Keano, Yasha. Nama gue Keano."

"Gue nggak peduli." Yasha menyalak pada lelaki itu membuat Keano terkekeh karena perbuatannya.

Jika seperti ini jujur saja siapa tidak tertawa, Yasha malah terlihat seperti anak anjing karena wajah menggemaskan yang bersungut-sungut ke arahnya.

"Lo kenapa ketawa?"

"Lo lucu," kata Keano terang-terangan, "dan manis."

Sial! Haruskah Yasha menendang lelaki ini supaya sadar bahwa dirinya sejak tadi memarahinya supaya lelaki itu cepat enyah bukan malah memujinya lucu dan manis. Er, benar-benar menyebalkan. Alhasil Yasha pun memilih untuk menjauhi Keano tanpa berkata-kata lagi membuat lelaki itu tersenyum di belakang punggungnya dengan bahagia.

"Yasha!"

"Ayasha!"

Gila, dasar cowok gila!

"Ayasha, lo gemesin!" teriaknya membuat beberapa orang menoleh pada Keano, si pelaku yang membuat wajah Yasha merah padam di tengah aksi berlarinya.

Bukan gila lagi, sinting si Keano itu.


***


Renjana menghembuskan napas dengan berat ketika sesi mata kuliah telah habis. Pemuda itu buru-buru mengemasi bukunya membuat seorang teman di sisi kanannya melihat pergerakan Renjana keheranan.

"Kamu mau ke mana?" tanya Wolin, seorang mahasiswi yang menjadi satu dari beberapa teman Renjana.

"Aku ingin ke kamar mandi."

CHANGES | JAEMYANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang