Taehyung mengusap pipinya setelah melihat mobil Hyungnya itu datang, ia pun langsung tanpa menunggu.
"Tae? Kau menangis?"
Sehun terkejut melihat mata Taehyung memerah. "ahh ya, tadi aku membaca novel jadi aku terbawa cerita" bohong Taehyung.
"Yakin?" Taehyung mengangguk. Sehun pun tak ingin banyak tanya ia pun langsung melajukan mobilnya pergi dari kampus Taehyung.
Diperjalanan keduanya tidak banyak bicara Taehyung pun malah melamun. Pikirannya terus berputar tentang tadi di kampus, tak pernah menyangka kalau Jimin mempunyai perasaan untuknya.
Ia menganggap Jimin adalah sahabat, tidak dari itu.
"eh tunggu-"
"Kenapa?" Taehyung melihat lekat mobil yang di belakangnya sepertinya dari tadi terus mengekornya.
"Hyung, mobil di belakang mengikuti kita" Sehun pun menengok kebelakang, ada sebuah mobil hitam di belakang. "Kau yakin?"
Taehyung mengangguk, Sehun pun melajukan mobilnya dengan lebih kencang. Ia harus pergi dari kejaran orang itu, walaupun ia tak tahu siapa yang sedang mengajarnya.
"Pegangan Taehyung!"
Mobil Sehun mulai masuk ke dalam gang kecil agar menghindari mobil tersebut, sampai akhirnya mereka bisa bernafas lega tak melihat kembali mobil tersebut.
Mereka pun istirahat sebentar di sebuah taman disana. "Kalian? Kenapa bisa disini?"
"Lucas?"
Lucas tak sengaja melihat Sehun dan juga Taehyung disini, padahal rumah mereka cukup jauh dari sini.
"Panjang ceritanya, lalu kenapa kau bisa disini?" Seingat Sehun, ini bukan kawasan apartemen Lucas.
"Aku baru mengantar makanan untuk Mark, dia tinggal disini"
.........
Sedangkan di tempat lain, Yohan baru saja mandi dan sarapan. Seungwoo sedang pergi berkerja jadi ia tak ada di rumah.
Kadang-kadang ia bosan karena hanya ada maid disini, ingin bertemu dengan Taehyung pun harus izin dan juga dengan seungwoo.
"tuan, ada paket untuk anda"
Yohan menerima paket tersebut, sebelumnya ia tak memesan paket apapun atau mungkin seungwoo mengirimkannya untuknya!
Ah Yohan jadi senang, ia pun membuka kotak tersebut namun Yohan menjerit dan melempar kotak tersebut.
Pelayan pun terkejut dan menghampiri Yohan, tapi sang empu malah menangis.
Mereka pun menghubungi seungwoo kalau terjadi sesuatu dengan yohan.Satu jam kemudian.
Bukan hanya seungwoo yang pulang tapi Taehyung, Sehun, jihoon dan juga Lucas pun datang.
Yohan tidak ada, dia sedang istirahat.
Mereka datang setelah seungwoo menghubungi mereka."Jadi ada yang mengirimkan foto-foto ini?"
Mereka juga terkejut melihat foto-foto tersebut, ada Yohan yang sedang bersama seungwoo di luar dan ada juga Yohan yang disekitaran rumah.
Jujur saja, mereka sedikit cemas karena mafia itu sudah tahu tentang keberadaan Yohan dan juga seungwoo.
"Kami juga tadi di ikuti oleh mobil tadi" ucap Sehun. "Benarkah? Sepertinya mereka mulai bergerak".
"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Lucas.
"Kita harus lebih waspada, apalagi jangan biarkan kita sendirian. Apalagi Yohan dan Sehun." Ucapan seungwoo benar, niat mafia itu sudah jelas kepada Sehun dan juga Yohan.
Mereka pun tidak bisa melakukan apa-apa sekarang selain harus berhati-hati, karena bisa saja mereka mengambil kesempatan untuk mencelakai seseorang.
"Taehyung?"
"iya?" Tak sadar kalau ia melamun dari tadi. "Kenapa?" Taehyung menggunakan kepalanya, Sehun merasa aneh karena dari tadi Taehyung tak fokus dan banyak melamun.
Sebenarnya ada apa? Mungkin nanti akan Sehun Tanyakan nanti.
Seungwoo pun mengecek yohan di kamarnya, takut-takut terjadi sesuatu walaupun dijaga oleh maid.
sedangkan Lucas dan jihoon keduanya saling diam, sebelumnya jihoon yang menunggu Lucas untuk berbicara duluan.
Taehyung dan juga Sehun, sadar ada yang perlu berbicara mereka pun pergi ke taman belakang rumah Seungwoo.
Agar memberikan ruang pada keduanya.
"huh.. Lucas kau tak ingin menjelaskan sesuatu padaku?" Tau jihoon duluan, merasa terganggu dengan kesepian mereka.
"tidak"jawab Lucas. Jihoon tersenyum ketir.
"Kalau itu tentang Mark, kau juga sudah tahu kemarin bukan?" Itu saja. Padahal jihoon mendengar dai mulut Lucas kalo ia tak perlu khawatir dengan keberadaan Mark.
Jihoon mengangguk. "aku tak tentang kalian, sejak kapan kalian berteman?"
"Dari umur 4 tahun" ucap Lucas. Pantas saja, mereka begitu dekat. Mereka bersama hampir 21 tahun.
"Kemana?" Melihat Lucas bangkit, " aku harus pergi menemui Mark, mau ikut?"
Jihoon terdiam beberapa saat, bahkan Lucas tidak izin padanya untuk bertemu dengan Mark. Sepenting itu Mark bagi Lucas sepertinya.
"Aku ikut"
"yasudah ayo"
Setelah berpamitan dengan tuan rumah, Lucas dan jihoon pun pergi. Di perjalanan Lucas tidak banyak bicara, tak biasanya.
Lucas orang yang Hiperaktif dan mudah untuk tertawa jadi rasanya sangat berbeda bagi jihoon.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di rumah yang tidak terlalu besar bahkan lebih kecil tapi suasananya begitu mahal.
Khas Eropa sangat menyatu di rumah ini, Lucas membawa jihoon masuk. Ketika masuk mereka disambut dengan pelayan rumah ini.
"Dimana Mark?" Tanya Lucas. "Ouh Xuxi? Kenapa bisa disini?!" Mark terkejut melihat Lucas dan juga jihoon di rumahnya..
Sebelumnya Lucas tidak memberitahu kalau dirinya akan kesini.
"kau sakit?" Tanya Lucas, melihat wajah Mark begitu pucat. Mark menggelengkan kepalanya, "tidak kok, ini hanya kurang vitamin saja. Aku ke kamar dulu. Ohh ya tolong sajikan minuman untuk mereka"
Mark langsung pergi ke kamarnya tanpa melihat lagi ke belakang. Lucas dapat melihat jelas kalau Mark seperti sedang sakit tapi kenapa Mark berbohong?
Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesif brother (HUNV)(MINV) END
Acakkekasih?cih..bahkan jatuh cinta pun aku tak pernah..sampai suatu saat--.. "Sehun kenalkan ini adikmu " "Adik?" "Ne..anyeonghaseyo kim taehyung imnida".. Dia merebut etensi hidupku.. Tawanya menghiasi hidupku.. Oh sehun 23 tahun Kim (oh) sehun 18...