Prolog

136 22 0
                                    

Aku menutup rapat kedua telinga ku kemudian berlari bersembunyi dibalik bantal.

Diluar kamarku, kedua orang tuaku tengah beradu mulut. Di usiaku yang masih kecil saat itu, aku tak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan sampai-sampai bertengkar hebat seperti itu

Brak!!!!

Pintu terbuka kasar, itu ulah ibuku, Celine. Ia memasuki kamar dengan raut wajah yang sangat kecewa. Ia menyeret koper miliknya secara kasar lalu memasukkan semua baju miliknya

"Mama mau kemana? " tanyaku sembari menatapnya

Ia menghembuskan nafas gusar kemudian menghampiri ku. Jemarinya yang lembut mengusap puncak kepala ku secara perlahan lalu ia memberikan kecupan singkat. Ia bangkit tanpa meninggalkan sepatah kata apapun. Ia meninggalkan diriku sendirian

Pernikahan Ibuku Celine dengan Ayahku Athalla sudah berlangsung selama 8 tahun, namun entah karena masalah apa mereka jadi sering bertengkar

Tidak ada yang menginginkan perpisahan dari sebuah rumah tangga. Namun sayangnya itu harus terjadi pada kedua orang tuaku

Kedua orang tuaku berpisah saat aku masih berusia 6 tahun. Saat itu hak asuh ku di berikan pada nenek ku Shani, aku tinggal berdua bersama nenek. Aku sudah seperti anak sebatang kara sejak kejadian itu. Aku tak lagi mengenal Ibuku, maupun Ayahku. Aku tak tahu bagaimana kabar mereka, hanya sosok nenek yang aku tahu

Tapi nenek bilang, selama ini aku hidup dengan harta yang kedua orang tuaku yang diberikan setiap bulannya. Namun tetap saja, rasanya hampa menikmati harta tanpa bisa melihat orang yang menghasilkan uang tersebut

Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi pada diriku

Sekarang aku adalah seorang anak gadis yang masih bersekolah di sebuah sma sederhana. Usiaku sudah menginjak umur 17 tahun. Mungkin mayoritas pelajar hanya fokus belajar lalu merencanakan hal lain. Tapi aku tidak, sejak masuk sma aku sudah berkerja. Alasannya simple, kedua orang tuaku tak lagi memberikan uang pada nenek ku. Nenek ku jatuh sakit, kami hanya hidup berdua, jadi mau tak mau aku lah yang mengurus semua biaya hidup. Meskipun rasanya sudah hampir mati, karena hampir sepenuhnya waktu luang ku ku pakai untuk bekerja.

Sebelumnya perkenalkan, namaku Annara Vanletta Khaulah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya perkenalkan, namaku Annara Vanletta Khaulah. Umur dan latar belakang kehidupan ku sudah kalian ketahui sebagian

Disini aku hanya ingin melanjutkan apa yang aku ingat dikehidupan ku sebelumnya, dan aku harap ini hanya akan menjadi kisah biasa dari kehidupan seorang gadis yang berusaha hidup dengan sisa-sisa tenaganya

end.

Pertama-tama

Ini cerita udah lumutan banget di draf aku, niatnya aku mau lanjutin dan baru kesampean sekarang

Sebenarnya ini tu cuma catatan biasa biar aku ga lupa sama tokoh-tokoh cerita aku. Tapi keputusan ku bulat, aku buat ini jadi cerita.

Jangan nanggung buat komen, kasih tau aku dimana letak salah cerita kepemilikan aku. Aku pun masih perlu banyak belajar, aku menerima kritikan apapun itu. Have fun

see u
_cybe(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

VanthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang