musibah‼️

80 16 2
                                    

Bel pulang baru saja berbunyi, semua siswa-siswi sekelas ku sudah mengemas barang-barang mereka, sedangkan diriku sendiri masih melamun memikirkan kejadian yang terjadi beberapa jam lalu

***

"LEPASS!!!!!!" pungkasku dan reflek mendorong kasar Bu Chika sampai guru itu terjatuh mengenai ujung meja

Wajah guru itu tertunduk setelah aku mendorongnya, tapi aku masih bisa dengan jelas melihat mimik wajahnya. Bu Chika menatap wajahku dengan senyuman intens nya. Ia bangkit beberapa saat kemudian, matanya terus menatapku tajam

Bu Chika menarik pergelangan lenganku dengan paksa. Aku terus meringis karena perlakuannya, sementara Bu Chika masih terus berjalan membawa ku lebih masuk didalam ruangan keramat itu

Ia memojokkan ku ke rak buku, ia mengangkat kedua tanganku dan mengunci pergerakan ku dengan kuat.

"Aku bakal lapor kepala sekolah kalo ibu ga berhenti ganggu saya!," ancamku

Bu Chika tersenyum mendengar ucapan ku. Beberapa detik kemudian ia memajukan lututnya dan melingkarkan kakiku dengan kakinya sehingga hal tersebut membuat kakiku tak leluasa bergerak, ia benar-benar mengunci semua pergerakan tubuhku

Perlahan Bu Chika memajukan wajahnya, ia mengikis jarak antara wajahku dengan wajahnya. Jantungku berdebar sangat kencang, ingin rasanya aku berteriak saat itu juga. Namun belum sempat aku berteriak, bibir ranum ku sudah terkunci oleh bibir ranum Bu Chika. Semakin aku mencoba berteriak, semakin ia mengeratkan ciuman itu, bahkan ia sampai melumat paksa bibir ku

Aku menghempaskan cengkraman Bu Chika sedikit kasar. Aku terengah-engah, hembusan nafasku tadi hampir saja menjadi hembusan nafasku yang terakhir

"Aku menyukaimu, Ara,"

***

"RA!! ARAAA!!!!!,"

Aku terkejut mendengar seseorang meneriaki namaku

Aku melirik sumber suara, itu Fiony. Fiony menatapku dengan tatapan kesal, ia melemparkan tempat pensil tepat ke wajahku.

"Ada janji ke rumah gue, ayo!," pungkasnya

Aku segera mengemasi barang-barang ku setelah menyadari kepergian Fiony. Aku bergegas keluar kelas setelah selesai dengan barang-barang ku.

Di ambang pintu aku melihat Fiony tengah berbincang dengan seseorang, aku menghampiri mereka berdua

"Gue senggang kalo lu butuh bantuan, fio" ucap seorang pria bertubuh tegap dan tinggi

"Gausah Vel, gue hari ini rencana mau nonton sama Ara. So, lain kali aja" balas Fiony

Pria itu tersenyum membalas penolakan Fiony terhadapnya. Mata pria itu langsung tertuju padaku saat aku menggandeng tangan Fiony

"Ini Ara yang pernah lu ceritain itu, fio?" tanyanya

"Iya, namanya Annara Vanletta Khaulah. Sahabat dekat gue" balas Fiony

"Kenalin Ra, ini Marvellion Zevandra" lanjutnya sembari mengulurkan tanganku untuk menjabat tangan pria itu

VanthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang