10

536 54 3
                                    

Lanjut.

"Sis ...Sisca"ucap Shani

-----------------------------------------------------------

Seluruh orang rumah melihat Sisca ya yang terbaring lemah dengan darah yang bercucuran

"Sa..sakit.., tolong...."ringis Sisca setengah sadar

Papah Shani langsung mengangkat Sisca dan segera membawa Sisca pergi

Di ikuti Shani dan Gracia.

Di perjalanan Gracia tak berani berkata kata.

Sesampainya di rumah sakit Sisca langsung di atasi oleh dokter

Shani dari tadi tak bisa tenang.

"Shan tenang kan diri kamu"ucap Gracia

"Ga bisa gre ini salah aku"ucap Shani

"Kalau keluarga Sisca tau udah habis kamu Shani"tegas papa nya

"Maaf pah "


Setelah menunggu lama kini sudah jam 10 malam.

DOKTER akhirnya keluar juga.

"Gimana kondisi menantu saya dok?"tanya papah Shani

"Pasien sudah sadar namun untuk beberapa Minggu ke depan pasien akan sulit berjalan akibat kaca yang menusuk perut nya "jelas dokter itu

"Oke terimakasih dokter"ucap Shani

Mereka kemudian masuk.

Papah Shani memutuskan untuk pulang ke apartemen pribadi yang ia miliki. Agar cucunya merasa nyaman.

Begitu juga dengan Gracia ia pulang ke rumah mertua nya.

Shani duduk tepat di samping kasur Sisca.

Kini sudah pukul 11malam  lewat

Shani sudah tertidur dalam keadaan duduk disampingnya Sisca



Sisca terbangun ingin minum.

Namun akibat pergerakan Sisca membuat Shani terbangun.

"Eh kamu bangun kenapa haus ya"ucap Shani mengambil kan minum untuk Sisca

"Sis maafkan aku ya"ucap Shani

Sisca membuang muka.

*Atas semua perlakuan mu tadi "maaf" ga bisa sembuhin luka di hati ku* batin Sisca


"Sis... Aku tau aku salah aku minta maaf"

"Kamu mau nampar aku silahkan sis tapi jangan diemin aku"ucap Shani

Namun tak dapat jawaban

"Sis kamu mau apa biar kamu bisa maafin aku "tanya Shani

Sisca melirik ke arah shani.

"Apapun boleh?"suara Sisca terdengar serak

"Akan ku usahakan"ucap Shani menggenggam tangan Sisca

"Ada 2 pilihan sih shan"ucap Sisca

"Apa itu"geregetan Shani

"1. Terima marfel jadi anak mu dan kita pindah ke luar negeri."ucap Sisca

"Berat"ucap Shani

"Yaudah yg kedua ini ringan kok gampang malahan"ucap Sisca

"Apa ?"

"Ceraikan aku dan kamu bisa bebas"ucap Sisca

"EGOIS"ucap Shani

"Maaf aku udah ga tahan sama sikap keluarga mu Shani"jelas Sisca

"Yang salah keluarga ku bukan aku Sisca"ucap Shani

"Aku kasih kamu waktu satu Minggu untuk menjawab pertanyaan ini"ucap Sisca lalu memunggungi Shani

.
.
.
.
.
.
.




















Satu Minggu kemudian




Sisca sudah keluar dari rumah sakit dari 3 hari lalu

Zean juga sudah di jemput oleh mamanya , Sisca dan anak nya kini tinggal di apartemen papah Shani .



Dan sampai sekarang Sisca masih mendiami Shani.



Tepat hari ini juga Shani memberi tahu pilihan nya








....






"Jadi apa pilihan mu"tanya Sisca

"Besok kita pindah ke Italia"jawab Shani

"Hah!"kaget'

"Soal barang aku sama Gracia Udah siapkan"

"Zordan juga udah di pulangin dan soal rumah udah aku siapin begitu pun besok kita berangkat jam 5 subuh"jelas Shani panjang lebar


"Jadi jawabannya...."ucap Sisca

*Cup

Shani mencium bibir Sisca

"Aku gabisa Tampa kamu sayang"ucap Shani

"Jangan pernah tinggalkan aku"lagi Shani terus mulut mu itu manis kali pengen ku cium jangan Gracia sama Sisca aja 😌


"Kalo kamu udah maafin aku kiss nya mana?"Shani memasang muka imut nya

"Mau kiss atau mau..."pancing Sisca

"Yaudah Ayuk "girang Shani

"mau kiss atau mau peluk"Sisca tertawa puas


"Ihh ngeselin"gelitik Shani ke Sisca.









TBC vote terus ya Sheng ku

Aku udah doubel up nih



memiliki 2 istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang