Part 2 Hasil Diskusi

1 0 0
                                    


HASIL DISKUSI

Penelitian ini mengungkap beberapa temuan penting mengenai makna dan nilai budaya yang terkandung dalam nyanyian permainan dan pantun Batak Toba. Hasil analisis semiotika menunjukkan bahwa nyanyian dan pantun ini bukan hanya merupakan bentuk hiburan, tetapi juga memainkan peran penting dalam pelestarian nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat Batak Toba.

A. Analisi semiotik Pantun Batak Toba

a. Sahat-sahat ni solu

Sahat ma tu bontean

Sahat ma hita mangolu

Sahat ma tu panggabean

Artinya:

Kayuhlah biduk

Kayuh hingga ke labuhan

Kiranya kita hidup dirgahayu

Hingga mengecap kebahagiaan

Menganalisis pantun Batak Toba ini menggunakan semiotika Ferdinand de Saussure, kita perlu memahami beberapa konsep dasar seperti tanda/simbol, penanda (signifier), petanda (signified), kode, makna, mitos, dan metafora.

Tanda/Symbol (Sign)

Dalam semiotika Saussure, tanda adalah kombinasi dari penanda (signifier) dan petanda (signified). Tanda dalam pantun ini adalah setiap baris atau kalimat yang digunakan.

Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified):

Penanda : "Sahat-sahat ni solu" (Kayuhlah biduk)

Petanda : Tindakan mengayuh biduk, yang dapat diartikan sebagai usaha atau perjuangan.

Penanda : "Sahat ma tu bontean" (Kayuh hingga ke labuhan)

Petanda : Mencapai tujuan atau destinasi, yang dapat diartikan sebagai pencapaian dalam

hidup.

Penanda : "Sahat ma hita mangolu" (Kiranya kita hidup dirgahayu)

Petanda : Hidup sejahtera atau bahagia, mengindikasikan kesejahteraan dalam hidup.

Penanda : "Sahat ma tu panggabean" (Hingga mengecap kebahagiaan)

Petanda : Mencapai kebahagiaan, menunjukkan akhir dari perjuangan yang berbuah manis.

Kode (Code):

Kode adalah sistem tanda yang disepakati oleh masyarakat untuk menciptakan makna. Dalam konteks ini, kode budaya Batak Toba menggunakan simbol-simbol alam dan kehidupan sehari-hari (seperti biduk, labuhan, dan mengayuh) untuk mengungkapkan perjalanan hidup dan perjuangan.

Makna (Meaning):

Makna pantun ini dapat diartikan sebagai perjalanan hidup manusia yang diibaratkan dengan mengayuh biduk hingga mencapai tujuan dan akhirnya menemukan kebahagiaan. Ini mencerminkan filosofi bahwa kehidupan adalah perjalanan yang memerlukan usaha dan kerja keras untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.

Mitos (Myth):

Mitos adalah cerita atau narasi budaya yang mengandung makna simbolik. Mitos dalam konteks ini adalah pandangan bahwa hidup adalah perjalanan panjang yang memerlukan perjuangan. Labuhan sebagai tempat tujuan akhir dapat dilihat sebagai simbol dari kebahagiaan dan kesejahteraan yang diidam-idamkan dalam budaya Batak Toba.

Metafora (Metaphor):

Pantun ini menggunakan metafora yang sangat kuat:

- "Solu" (biduk) sebagai metafora untuk hidup atau perjalanan hidup.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Analisis Semiotika pada Pantun dan Lagu Nyanyian Rakyat Suku Batak TobaWhere stories live. Discover now