Jisung seperti terbiasa dengan kehadiran perempuan bernama Haewon itu.
Meski ia merasakan jika dirinya lebih seperti asisten rumah tangga disini, tapi ia tak peduli. Ia juga merasa jika Minho tidak sedingin sebelum-sebelumnya.
Perasaan senang Jisung telah meredakan amarahnya.
Tak apa, asal Minho dalam keadaan baik didepan matanya. Minho juga selalu berada di luar kamar saat bersama Haewon, jadi ia bisa memantau suaminya itu.
Pun juga Haewon yang lebih sering bermanja pada Minho. Sedangkan Minho terlihat biasa saja.
Jisung masih meyakini jika perempuan itu hanya rekan kerja biasa Minho, tak lebih.
Jisung telah memasak sarapan. Iya, sarapan.
Perempuan itu datang pagi-pagi menemui Minho. Hendak pergi ke kantor bersama katanya.
Jisung pun tak mau merusak momen dan percaya saja pada Minho dan Haewon.
Jisung meninggalkan beberapa piring untuknya makan diruangan terpisah. Ia menyediakan makanan di meja makan untuk Minho dan Haewon.
"Kemana? Nggak makan?", tanya Minho.
"Oh, aku udah kok. Kalian makan aja"
Jisung pun pergi meninggalkan mereka berdua, ia masuk kedalam kamarnya sambil membawa sarapannya.
Jisung makan dengan tenang hingga habis dan kembali berjalan menuju dapur.
Pyar!
Piringnya terjatuh dan membuat Haewon dan Minho terkejut saat mereka masih menyantap sarapannya.
"Jisung?"
"No. It's ok. Maaf"
Jisung segera membereskan pecahan piringnya lalu membuangnya ke tempat sampah. Ia lanjutkan dengan mencuci tangannya yang tak sengaja tersayat pecahan kaca.
Minho memperhatikan Jisung yang terlihat gelisah tapi ia membiarkannya saja.
"Kenapa sih?"
"Ya mana gue tau"
"Masih aja jutek kenapa sih?"
Minho tak bergeming, tak berniat menjawab pertanyaan receh perempuan disampingnya. Meski ia tetap menyantap sarapannya, pikirannya mengarah pada Jisung yang sudah pergi.
"Gue pamitan ke Jisung dulu"
"Aduh, ngapain sih kak.. ya udahlah aku tunggu diluar ya"
Minho berjalan ke kamar Jisung, mengetuk dengan ragu.
Tok
Tok
Tok
Tok
Jisung membuka pintu kamarnya. Sedikit terkejut dengan kehadiran Minho didepan kamarnya.
"Iya kak?"
"Mm.. aku berangkat dulu"
"Oh, iya kak. Hati-hati ya.. ah, aku habis ini mau pergi sebentar"
"Kemana?"
"Mau cari bunga sih, aku mau nanem bunga. Boleh kan?"
"Ya... Silahkan aja"
Minho pergi dan Jisung bersiap. Ia masuk untuk mengambil jaket dan mengganti sandal rumahannya.
Jisung keluar bersamaan dengan mobil milik Minho. Ia menunggu taksi online yang telah dipesannya.
Tak lama taksinya datang dan ia meninggalkan rumah. Jisung tak sabar ingin membeli beberapa bunga dan bibit untuk ia tanam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miserable • [Minsung]
FanfictionMasa lalu yang sangat buruk jadi satu-satunya alasan Minho untuk membenci Jisung. Namun kali ini Jisung telah memberi semuanya untuk Minho, berbagai cara ia lakukan agar Minho luluh dan mau menerima kehadiran dan juga cintanya. warning!: -bxb -🔞 -h...