🄸

5 3 0
                                    

☆.。.:* .。.:*☆

"Ah, mungkin bagi diriku
Dirimu yang berarti
Tidak menyadari apapun
Cinta tak berbalas dari belakang"

"Ah, langit di kala senja
Seperti mewarnai kota-kota
Terlalu sedih
Bayangan kita berdua menjadi satu"

☆.。.:* .。.:*☆







Hari ini aku datang bersama isagi, entah kenapa, dia pergi ke sekolah sangat pagi hari ini.

Dia menawarkan tumpangan pada ku tadi pagi. Aku pun menerimanya, siapa coba yang akan menolak kesempatan?

Setelah memasuki kelas bersama. Isagi meletakkan tasnya. Dia masih berdiri, menatap ku seakan ingin mengucapkan sesuatu.

"Kenapa?" Aku menoleh padanya sebelum duduk di bangku.

Dia mengalihkan pandangannya sebentar, lalu kembali menatap ku. "Temani aku.." Isagi berucap, suaranya terdengar cukup pelan.

"Kemana?"

"Ikut saja, ayo!" Dia membujuk ku, wajahnya terlihat sangat meminta aku ikut dengannya.

"Ada apa sih?" Aku menatapnya cukup penasaran. Tak biasanya isagi begini, dia terlihat aneh belakangan ini.

"ayo ikut..!!" Wajahnya nampak sangat memohon pada ku.

Aku menghela nafas, sebelum akhirnya menurutinya dengan mengangguk. Dia berjalan lebih dulu, lalu menyuruh ku untuk berjalan di dekatnya.

aku hanya menurut. Dia terus berjalan, terlihat menuju ke arah taman. "Kita mau apa sih, chi-kun?"

Dia menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah ku, keningnya mengerut "aku bukan ayam." Dia berkata pelan, seperti berbisik.

"Siapa yang bilang kau ayam? Aku memanggil namamu kok." aku menyahut ikut pelan juga.

"Chi-kun? Apa tak ada yang lain?" Dia memelas. Wajahnya terlihat sedikit tak Terima dengan itu.

"Ya udah, chi-chan." Aku nyahut dengan santainya, sambil mengangkat kedua bahu ku.

"Selain itu." Dia menatap ku datar.

"Yaudah. Ichi-kun? Mau?" Aku memasang wajah pasrah padanya, sambil melipat kedua tangan ku di dada, karena kesal.

Dia terlihat berfikir beberapa saat. "Tak aneh. Boleh lah kalo itu. Yasudah ayo lanjutkan jalannya, nanti terlambat." Dia sedikit tersenyum. Lalu melanjutkan langkahnya kembali.

Memang benar ini di taman. Perasaan ku mengatakan ada yang akan terjadi setelah ini, saat aku melihat harumi dan beberapa temannya di depan sana.

"Ah! Itu dia!"

"Bersiap! Bersiap!"

"Yoichi-san!!" Harumi memanggilnya, suaranya cukup nyaring. Senyumnya mekar.

Isagi membalas senyumnya, dia berjalan sedikit lebih cepat. "Ada apa kau memanggilku ke sini?" Dia bertanya, sesaat sesudah berhenti tepat di depan harumi.

Futari nori No Jitensha || I.yoichi X Fem! Reader's ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang