nomer

5 0 0
                                    

Hari semakin hari, aku dengan dianya selalu bercanda, mulai dari candaan dia yang mengatakan "hi, cewe" dan selalu memuji cantik, aku tahu itu sebuah candaan, tetapi entah kenapa aku selalu menatap dirinya dari kejauhan, aku menayakan kepada diri ku, apakah aku menyukainya? Tetapi itu tidak mungkin, lalu memendam nya sendiri

4 sahabat ku selalu bercanda menjodoh jodoh kan aku dengannya, aku disitu hanya tersenyum, dan kembali menjodohkan pipit sahabat ku dengan harif, pipit, pipit mengelengkan kepalanya seperti memberi tahu kalau dia gamau, dan jujur saat aku berkata seperti itu, aku sedikit cemburu.. tapi aku tersenyum ketawa tawa dengan sahabat ku yang lain melihat ekspersi piput, saat itu aku tidak menyukainya harif, tapi aku selalu menatap nya diam diam.

Sampai suatu hari, di jam istirahat harif tiba tiba datang ke bangku ku, dan dia duduk di kursi samping diri ku, dia di situ menyenderkan kepalanya ke kursi  aku di situ hanya diam pokus menulis, dan harif tiba tiba bilang "rey aku minta nomer kamu" ucapnya padaku saat itu,

"boleh" ucapku pada harif, sambil memberi ponsel ku padanya.

Harif mengambil ponsel ku, dan menyimpan nomernya di hp aku, dan dia berkata "nanti "p" aja ya nomer aku" aku menjawab "iya", lalu aku mengirim pesan "p" seperti yang harif bilang. Dan ternyata harif lagi main game di hp di. Banku paling belakang berasama 4 temannya, dia lalu teriak membuka chat itu "heeey, siapa yang ngirim pesan ke aku?" Aku menjawabnya "aku yang kirim" dia lalu berkata "oh rey, ok"

Semua Terjadi Begitu SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang