kelulusan

13 1 0
                                    

Di hari kelulusan ini kita semua sedih. Karna tujuan sekolah kita berbeda antar aku dengan sahabat, dan teman yang lain, salah satunya harif..

Saat itu aku masih menanyakan pada diri ku apakah aku menyukai harif? Aku selalu menatap harif diam diam, dan selalu senang mendengar suara harif, bahkan cerita tentang harif..

sepupu ku saja pernah berkata "rey sepertinya suka sama harif" ke ibu ku, dan bukan itu saja sepupu ku juga pernah menanyakan pada diri ku "kamu suka harif yaa?" Ucap sepupu ku saat itu, aku menjawab "tidak" di setiap pertanyaan itu, aku mungkin memang menyukainya, tapi aku ga bisa mengakui soal itu, alhasil aku selalu bilang "tidak" jika ada seseorang menanyakan padaku tentang aku apakah ada rasa dengan harif?, aku bukan benci atau malu menyukai harif, tapi aku merasa kurang pantas untuk harif, pikir ku saat itu.

Tidak terasa suara pembukaan ke lulusan terdengar ke kelas 9.

Aku, pipit,shila, cici, pergi ke lapangan untuk melaksanakan acara, saat sampai di sana, aku melihat banyak sekali orang orang yang datang, dan di sana aku melihat harif bersama temannya sedang mengobrol dengan temannya.

Sampai aku mendengar suara suara ibu ku, ibu ku bertanya kepada ku "harif yang mana?", aku di situ menjawabnya menunjuk nya dengan tatap mata ku, ibu ku langsung mendekati ibu harif, karja kebetulan ada ibu harif di situ, ibu ku mengobrol dengan harif, sampai pembagian bungga untuk guru tiba.

semua murid kelulusan memegang bungan untuk para guru, dan tiba tiba mamah ku lagi bercanda dengan ibu harif dan memegang tangan harif, memberi bungan di tanganya ke pada ku, aku di situ kaget dan malu, harif hanya tersenyum kepada ku.

Setelah acara pemberian bunga ke guru, aku dan sahabat ku di lorong untuk istirahat di kelas 7, dan aku melihat harif berjalan di depan ku, tanpa sapaan seperti biasanya, tapi aku biasa saja saat.

Akhirnya sesi kelulusan selesai dan kita semua kembali ke rumah masing masing.

Di malam hari sekitar pukul 20:00 tiba tiba pesan dari harif masuk di ponsel ku, "rey, jangan lupain aku ya" isi pesan yang di kirim oleh harif, aku di situ menjawab "iya" sejujurnya... tanpa harif berkata seperti itu aku ga akan lupain dia.

He's number one for me :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semua Terjadi Begitu SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang