Sleeping Beauty | Zayyan ft. Hyunsik

1. Sindrom putri tidur.

Yoo sama gua lagi Bang Lee wkwk, file gua kereset semua dan masalah organisasi gua banyak betul sampe ga ada waktu buat ngetik ulang chapter lanjutan dari Lexhyun yang 'Different World' sehabis kemah gua usahain deh wkwk.

Dan sebagai gantinya gua bikin ini dan yap first time gua bikin yang horror jadi gua saranin bacanya jangan malem deh karna gua ga segan buat ngasih ilustrasi makhluknya 💀.

Jangan lupa ganti background jadi gelap ya buat menghayati wkwkwk.
.
.

Pernah mendengar tentang Syndrome sleeping beauty atau yang dikenal sebagai sindrom putri tidur? Itu merupakan penyakit langka yang membuat para penderitanya tidur selama 20 jam atau lebih untuk setiap harinya.

Zayyan pemuda yang baru memasuki kelas akhir untuk pendidikan tingkat menengah atasnya itu harus dinyatakan tidak lulus terlebih dahulu semenjak dirinya dilarikan ke rumah sakit karena tertidur hingga 3 hari lamanya.

Padahal semester kedua menunggunya untuk di sibukkan dengan tumpukan buku tebal dengan berbagai beban pikiran untuk keberlangsungan ujian kelulusannya itu.

Kecewa dan sedih? Mungkin jika Zayyan terbangun dia akan menangis seharian untuk itu bahkan kedua orang tuanya saja sudah menangis pedih akan keadaan putranya yang menjadi seperti ini secara tiba-tiba.

Mereka bekerja keras mengeluarkan peluh hingga deras pulang dengan larut malam demi mencari biaya untuk membayar mahal sekolah putranya harus tergagalkan karena penyakit yang secara tiba-tiba menyerang putranya seperti itu.

Namun dibalik itu semua apa kalian berfikir tentang alam bawah sadar sang penderita? Mungkin disinilah perjalan Zayyan yang harus merasakan semua kejanggalan pada alam bawah sadarnya.

🐥🐥🐥

Terhitung lebih dari 5 bulan semenjak Zayyan menderita penyakit langka tersebut, pemuda itu hanya terbangun disaat tengah malam hanya untuk menangis memeluk tubuhnya sendiri dan bergetar ketakutan seolah dirinya selesai menghadapi situasi yang sangat buruk.

Kedua orang tuanya tidak tahu.

Lapar? Tentu namun bersyukurlah karena dengan sigap orang tuanya itu akan datang ke kamarnya untuk memberinya piring yang berisi penuh akan makanan dan beberapa obat dari sang dokter meskipun tidak tahu apakah itu manjur atau tidak.

Piring tersebut akan diganti setiap 3 jam sekali tidak peduli itu larut malam atau tidak dengan bantuan para pelayan di rumah tentu saja. Mereka memperkerjakan seseorang semenjak Zayyan sakit untuk bertugas menggantikan piring Zayyan ketika mereka berdua tidak sedang berada di rumah.

Bersyukurnya mereka berdua dapat melihat piringnya yang kosong dengan bungkus obat yang sudah terbuka setiap kali mereka memasuki kamarnya saat ada kesempatan.

Setidaknya putranya itu masih memiliki kemungkinan untuk bertahan bukan?

Namun kali ini Zayyan tiba-tiba terbangun dengan nafasnya yang tersengal, keringat penuh membasahi tubuhnya mencengkram erat pakaiannya setelah melihat sesuatu yang membuat jiwanya terguncang hebat didalam sana.

Kenapa dirinya harus berada di situasi seperti ini? Zayyan ingin melepas begitu saja namun kenapa susah sekali?

Diraihnya gelas yang berada di dekat ranjangnya meneguknya dengan rakus hingga beberapa tetesan mengalir dari bibir tipisnya membasahi tenggorokannya.

“Mama..” lirihnya dengan suara yang bergetar.

Ruangan kamarnya ini terang setidaknya membuat Zayyan sedikit lebih tenang namun tidak ketika dirinya melihat ke arah jendela kamarnya yang sudah tertutup gorden itu namun entah mengapa dengan jelas manik matanya dapat melihat sesuatu tengah menempel dari luar memperhatikannya dengan intens.