Keduanya baik Hyunsik maupun Zayyan tidak ada yang membuka suara untuk menceritakan segalanya seolah bibirnya di beri perekat untuk menahan agar segala sesuatu yang pernah di alaminya tidak bocor.
Sedih sekali rasanya kedua orang tua Zayyan yang melihat sang terkasih harus terduduk diam di atas ranjang rumah sakit dengan wajah yang murung dan ketakutan seperti itu berbeda dengan Hyunsik yang kembali tertidur dengan begitu cepat setelah 2 jam menangis tadi.
Namun wajah itu terlihat sangat tenang meskipun peluh tetap deras membasahi pelipisnya.
"Hyun..." lirih nyonya Won mengusap tangan putranya dengan lembut.
Suara kursi roda yang terdengar memenuhi indra pendengaran Zayyan membuat pemuda tersebut segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sendiri. Entahlah namun dirinya merasa bahwa tubuhnya bergetar hebat hanya karena suara tersebut.
Nyonya Won melirik ke arah Zayyan, pemuda itu melakan hal yang persis ketika Hyunsik terbangun dari tidur panjangnya.
Entah mengapa hatinya kembali terasa sakit bahkan sangat sakit seperti tersayat ribuan pisau, air matanya tak berhenti mengalir bibirnya bergetar menahan Isak tangisnya dengan ibu Zayyan yang mencoba untuk membantunya tenang.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan putra kita?" tanya nyonya Won menggenggam tangan ibu Zayyan dengan erat.
Tidak ada yang tahu dengan hal itu, entah apa yang menimpa keduanya hingga menjadi seperti ini. Pemandangan yang sungguh menyakitkan bagi para perawat yang baru masuk ke dalam ruang tersebut untuk mengganti infus yang sudah habis.
Melihat kedua wanita yang menangis tersedu akan putranya sendiri adalah sesuatu yang sangat menyakitkan seolah dunia tengah mendapat kesialannya.
Sedangkan itu Zayyan tidak mendengar suara apapun selain kursi roda yang bergerak seolah memutari ranjangnya.
Zayyan ingin lari pada pelukan orang tuanya membawa tubuhnya untuk berlindung dibalik sosok pahlawannya namun bagaimana caranya?
Memberanikan diri untuk membuka sedikit selimutnya guna mengintip di luar namun Zayyan langsung berteriak histeris.
Tepat di depan wajahnya terdapat wajah yang begitu menyeramkan.
Bayangkan saja di saat kamu baru membuka selimutmu harus di suguhi pemandangan seperti ini, Zayyan tentu berteriak bergerak dengan asal tidak peduli bahwa dirinya sudah terjatuh dari ranjang.
Semua orang dewasa serta perawat yang berada di sana segera terkejut dan menghampiri Zayyan yang berteriak histeris seperti itu.
"Zayyan Zayyan! Sadar Zayyan!" ucap sang ayah sembari menepuk pipi Zayyan membantu putranya untuk kembali akan kesadarannya namun terlambat karena putranya itu malah menutup matanya dengan erat.
🐥🐥🐥
Darah menciprat hingga mengotori wajah Zayyan.
Ruangan yang begitu gelap dan sangat berantakan bahkan infus yang terpasang pada tangannya sudah terlepas, dilihatnya Hyunsik berdiri di hadapannya dengan memegang sebuah penyangga infus yang dia gunakan untuk memukul makhluk yang bergerak dengan menggunakan tangannya itu.
Seorang wanita yang terduduk di lantai dengan menggunakan pakaian perawat, kau tahu jika di Jawa pasti sebutannya sebagai suster ngesot. Wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang tebal dan berantakan.
"Zayyan kamu baik?" tanya Hyunsik dengan suara yang bergetar hebat mengulurkan tangannya berniat membantu Zayyan untuk berdiri.
Namun Zayyan yang baru mengalami hal aneh sebelumnya tentu tetap terdiam dengan tubuh yang bergetar melihat tangan Hyunsik dengan seribu bahasa, Hyunsik tidak mengerti dan langsung meraih tangan Zayyan memaksanya untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Beauty | Zayyan ft. Hyunsik
FanfictionSindrom putri tidur kau dengar itu? penyakit langka yang pengidapnya tertidur lebih dari 20 jam setiap hari. Namun di balik itu bagaimana kondisi sang pengidap di bawah alam sadarnya? Zayyan yang seharusnya akan mengikuti ujian semester akhir sekola...