AA 02

354 37 2
                                    

HAPPY READING

__________

Ceklek!

Arthur menutup pintu kamarnya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri, ia menuju ke kasur singlenya dan langsung menghempaskan tubuhnya, menutup mata dan tertidur.

Ceklek!

Seseorang menghampiri ranjang Arthur yang sedang tertidur lelap.

Laki-laki itu memandang penuh amarah wajah damai Arthur yang sedang terlelap. Wajahnya begitu damai, berbeda saat jika sedang bersama keluarganya. Takut, cemas, dan kecewa. Itulah raut yang hanya terlukis jika bersama sang keluarga. Sekarang lihatlah wajah damai itu, begitu manis saat memandangnya--- eh?

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya. Apa yang baru saja dipikirkannya?

Ia tidak boleh lemah!

Ia tidak boleh lengah!

Ia tidak boleh terperdaya dengan wajah polosnya!

Tidak boleh!

Dan tidak akan pernah!

Itulah yang dipikirkan pemuda tersebut.
Dia membenci orang yang sedang tertidur didepannya ini. Sangat membencinya!

Mengapa! Mengapa Arthur tega membuat pergi kesayangannya?

"Gara-gara Lo, dia dan mama pergi." Ucap pemuda itu lirih.

Tes!

Tanpa sadar setetes air matanya jatuh diatas tangan Arthur.

"Hehehe..."

Tiba-tiba saja pemuda itu tertawa lirih.

"Tapi gue yakin besok bakal jadi hari yang buruk buat Lo." Gumamnya sambil memasukan barang ke laci yang ada disebelah kasur Arthur.

Pemuda tersebut menyeringai tipis lalu pergi dari kamar Arthur.

Ceklek!

Setelah pemuda tersebut meninggalkan kamar Arthur, seseorang keluar dari balik tembok kamar Arthur.

Sosok tersebut memandang pemuda yang baru saja keluar dari kamar Arthur dengan tatapan tajamnya, lalu ikut pergi meninggalkan tempat itu.

'ngapain Kana ke kamar tu bocah?"

🥀🥀🥀

Sinar mentari terbit dan mulai menyinari bumi secara perlahan. Cahayanya yang masuk melalui sela-sela gorden, mulai mengusik seseorang yang masih terlelap dalam gulungan selimut yang tebal.

Tit, tit, tit

Tit, tit, tit

Arthur mematikan alarm HP nya yang berbunyi dengan nyaringnya. Ia segera bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Setelah selesai, ia keluar dengan handuk kecil yang melilit pinggangnya, menupi bagian asetnya. Segera ia mengambil seragam sekolah dan memakainya. Selesai memakai seragamnya, Arthur kembali melihat penampilannya di cermin full body. Mata bulat dengan warna hitam pekat, rambut hitam dengan potongan berponi ala korea belah tengah sampai mata, badan pendek dengan wajah pucat dan mata satunya, serta bibir semerah cery dan pipi chuby. Oh! Jangan lupakan dua lesung pipi serta kedua gigi gingsul yang menambah kesan manis pada wajahnya. Oh~ sayangnya wajah itu selalu di--ups!

Arthur Alangsa [White Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang