PROLOG

860 50 2
                                    

Tandai typo bertebaran!


HAPPY READING




Tack!
Tack!
Tack!

Suara langkah kaki tidak beraturan menggema disepanjang jalan yang sedang diguyur hujan. Dia, seorang pemuda manis yang sedang berlari tergesa-gesa dengan perasaan campur aduk mulai memasuki area rumah sakit tanpa memperdulikan pakaiannya yang mengotori lantai akibat basah terkena air hujan.

Langkahnya berhenti tepat didepan pintu yang bertuliskan UGD dengan lampu menyala yang artinya penanganan pasien belum selesai.

Ceklek!

Pintu UGD terbuka, dan menampilkan dokter yang baru saja selesai menangani pasiennya sambil melepaskan maskernya.

"Dokter, bagaimana keadaan teman saya?" Tanya pemuda tersebut dengan nafas yang nasih tersengal-sengal.

Dokter tersebut tersenyum simpul " Teman kamu baik-baik saja. Lukanya sudah diobati dan kondisinya sudah stabil. Setelah luka jahitannya sudah benar-benar tertutup, ia diperbolehkan pulang." Ucap sang Dokter panjang lebar.

Pemuda itu menghela nafas lega. "Apa saya boleh masuk untuk menjenguknya?" Tanyanya hati-hati.

"Boleh." Balas sang dokter lalu melangkah pergi.

"Terima kasih." Ucap pemuda tersebut sebelum dokter pergi.

Arthur, atau lebih tepatnya Arthur Alangsa Clouist. Pemuda manis dengan lesung pipi dan senyum secerah mentari yang selalu tercetak diwajah yang putih dan pucatnya. Namun itu semua hanya akan bertahan sementara saja, atau lebih tepatnya hanya bertahan saat ketika tidak adanya para anggota keluarga?

Ceklek!

Seorang pemuda yang tadinya sedang bersantai sambil memainkan ponselnya itu mengalihkan perhatiannya pada suara pintu yang baru saja terbuka.

"MAMOO!!"

Pemuda yang dipanggil mamo tersebut tersentak saat mendengar teriakan membahana milik Arthur.

"Hust, jangan teriak-teriak, ini rumah sakit lhoo." Ucap pemuda tersebut sambil mengelus dada nya.

Mahes Adipta, nama pemuda yang tadinya sedang bersantai seakan sedang di pantai. Seketika musnah harapannya saat munculnya toa masj-- maksudnya munculnya kedatangan Arthur yang mengejutkanya.

"Hehe, maafin Arthur. " Kata Arthur sambil nyengir.

"Iyaa, yaudah ayo sini duduk." Ucap Mahes sambil menujuk kursi yang ada di sebelah brankar rumah sakit.

"Eum!" Angguk Arthur

"Ngapain dateng kesini? Terus juga, kenapa itu bajunya basah?" Tanya Mahes dengan tatapan menyelidik yang dilayangkan pada Arthur yang terlihat gelagapan.

"Emm, aku dapat kabar dari Sam kalo Mamo tadi kecelakaan. Jadi aku langsung datang ke rumah sakit yang dikasih tau Sam karena panik hehehe." Jawab Arthur sambil tertawa canggung.

"Terus bajunya?" Tanya Mahes lagi. Kali ini nadanya terdengar dingin.

"E-eee, i-itu tadi jatuh p-pas hujan-hujanan." Lanjut Arthur dengan kepala tertunduk.

"Terus, hujan-hujanan terus!" Tekan Mahes dingin dengan aura mencekam.

"...."

"Kenapa diem? Ayo jawab! Mau hujan-hujanan lagi?" Tanya Mahes masih dengan nada dingin.

"Hiks, gamau..."

"Maaf Mamoo..."

"Arthur tadi hiks panik, ga mikirin situasi hiks. Maafin Arthur..." Ucap Arthur sesenggukan, takut Mahes marah padanya

"Huftt, udah sini gausah nangis lagi." Mahes menghela nafas lahu merentangkan kedua tangannya meminta Arthur agar memeluknya.

Arthur yang melihat itu langsung menubrukkan tubuh mungilnya kedalam pelukan Mahes dan langsung menumpahkan tangisnya dengan keras.

"Aku sahabat kamu Arthur, aku udah anggep kamu sebagai adik aku. Luka kamu udah banyak, jangan diperparah karena kecerobohan kamu sendiri. Kamu bertahan sampai sekarang itu udah bagus banget lohh. Jangan diulangi lagi ya? Takut tambah sakit buat kamunya." Ucap Mahes panjang lebar.

Arthur tidak membalasnya, ia masih terus menangis dalam pelukan Mahes yang menurutnya hangat dan nyaman.

Mahes merasa iba pada Arthur. Anak sekecil ini harus menanggung beratnya hidup sendirian. Mahes tau bagaimana kerasnya Arthur berjuang hidup demi suatu impian. Dan impian itulah satu-satunya alasan mengapa pemuda manis itu bertahan sampai sejauh ini.
Sebentar lagi. Hanya sebentar lagi.










TBC



-----------_


Halo!
Call me sahi!

Don't thor apalagi mimin

Jangan ya sayank kuuu😘


Maaf pendek yaa soalnya pemula😅

Arthur Alangsa [White Rose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang