2 months later
Hari ini adalah hari pertama masuk kuliah, lebih tepatnya ospek. Aku yakin pasti di kampus sudah rame. Aku langsung turun untuk sarapan. Kali ini kebiasaan burukku sudah hilang, yang kemarin makan dulu baru mandi, sekarang sudah mandi dan rapih baru sarapan.
"hey bella. Ready for today ?" Tanya dadku yang sudah rapih dengan pakaian kantornya.
"not yet" jawabku malas, sambal menuang kopi ke gelas. Lalu gabung sarapan di meja makan.
"why ?" mom angkat suara.
"I don't know. Hanya sedikit gugup dan ragu." Langsung memasukkan roti sekaligus menggigitnya. Dan langsung memakai sepatu favorite ku, docmart.
"mom, dad, I must to go now. Bye"
"bye, good luck" sahut mom dan dad.
_____
Berjalan pelan sambil melihat sekitar, ternyata sudah rame siswa baru di sini. Aku berharap aku menemukan teman baru di sini. Karena ospeknya masih ada setengah jam lagi, aku memilih untuk menuju kantin. Walaupun aku tidak tahu keberadaan kantinnya dimana, tapi aku akan mencarinya. Tiba-tiba ponselku bergetar. Lalu kulihat siapa yang menelpon ku pagi-pagi. Ternyata dad.
"hello dad. Ada apa ?"
"tidak apa-apa bell, dad cuma mau bilang, Mr. Will tidak bisa menjemputmu. Istrinya sedang sakit. Aku harap kau tidak masalah pulang menggunakan taksi"
"its okay dad, sampaikan saja cepat sembuh untuk istrinya"
Brukkk, tidak handphoneku
"sorry"
"KAUUU ARRGHH. BISA TIDAK SIH JALAN MENGGUNAKAN MATA. LIHAT DONG ITU HANDPHONE ORANG RETAK KAYAK GITU."
"wuss, santai saja Mrs. Sarden"
"APA ? SARDEN ? KAU KIRA AKU IKAN YANG ADA DI KALENG-KALENG HUH" ucapku marah sambil mengambil handphone ku. Tidak iPhone ku retak.
"habisnya kau juga sih, sudah tau disini ramai, malah telponan tidak lihat-lihat jalanan sekitar"
"INTINYA KAU HARUS GANTI RUGI HANDPHONE KU YANG RETAK. AKU TIDAK MAU TAHU"
"terserah mu lah Mrs. Sarden. Aku punya urusan yang lebih penting dari mengurusi handphone mu itu"
Dasar tidak tau diri, sudah membuat iPhone ku retak, tidak mau bertanggung jawab, main pergi aja lagi, ucapku dalam hati.
Akupun sudah tidak mood untuk melanjutkan langkahku ke kantin, jadi aku berjalan menuju lapangan, karena lima menit lagi acara ospek akan dimulai.
Sesampai di lapangan aku kembali menabrak orang. Tapi kali ini kesalahanku yang melihat kebawah.
"I'm sorry, are you okay ?" tanyaku pada perempuan yang ku tabrak.
"I'm good. Its okay. Oh ya kenalkan namaku Alison Redford" ucap perempuan tadi. Dia cantik, baik, dan manis dengan rambut brunette serta matanya yang coklat.
"Isabella Arden, panggil saja Bella" membalas jabatan tangannya.
"Aku Renne Foutts. Nice to meet you" ucap perempuan berambut blonde sama seperti ku, tapi matanya berawarna biru.
"Bella Arden. Nice to meet you too both" ucapku sambil tersenyum.
"I think we can be friend, right ?" Tanya Alison.
"sure" jawabku.
"oke, kita langsung menuju barisan yuk" ajak Renne.
_____

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE OR REAL MARRIAGE - Harry Styles
Fiksi PenggemarSudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan orang menyebalkan dan sekarang dipertemukan, bahkan menjadi sebuah keluarga kecil. Rasanya itu tidak bisa diungkapkan. Rasa kesal, muyak dll tiba-tiba berubah menjadi sebuah rasa sayang. Apakah ini sebuah k...