HARI KELULUSAN SMP

21 14 3
                                    

halo selamat membaca, jangan lupa vote and komen ya.

Lope" buat kalian 💗💗💗

.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa-siswi SMP kelas 9, yang merupakan hari kelulusan mereka semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa-siswi SMP kelas 9, yang merupakan hari kelulusan mereka semua. Tak terasa sekarang mereka dan termasuk Arrain akan meninggalkan sekolah yang sudah banyak kenangan nya.

Para orang tua berdatangan menghampiri anak mereka yang akan di wisuda hari ini, kecuali untuk perempuan yang berdiri tegap didepan pintu aula. dengan mata sendu dirinya menatap arah parkiran. berharap seorang yang ia kenali, datang untuk melihat hari kelulusannya. Namun, sepertinya harapan itu hanyalah sebuah ilusi belaka.

Sepuluh menit berlalu, dirinya masih berdiri tegap dengan mata sendu miliknya. Perlahan sebuah cairan bening keluar dari kelopak matanya,ia menahan Isakannya untuk tidak menjadi sorotan orang lain. Perempuan kecil itu, menahan tangis nya dengan mengigit bibir mungil nya itu.

Tanpa Raina sadari seorang guru mendatanginya, segera ia menghapus tangisannya. "Nak Raina, ayo masuk acaranya akan segera dimulai," ucapnya merangkul pundak Raina untuk mengajaknya ikut masuk ke aula sekolah sebelum acaranya di mulai.

"Iya bu," ujar Arrainabel berbalik dan segera mengikuti langkah sangat guru.

Mereka sekarang sudah berada di area aula sekolah. Aula yang besar nan luas ini, sudah dipenuhi oleh teman teman dari Arraina beserta orang tua masing-masing murid. Guru yang menghampiri Arraina di lapangan tadi berjalan mendekati Arrain.

"Arraina, jangan bersedih. ibumu ada di sini," ucap Bu Jasmine.

"Ibu arrain ga ada bu, mana mungkin dia ada di sini," ucapnya dengan suara lirih.

"Dia ada di sini tapi bukan di depan mu, melainkan di sini nak arrain," ujar

Bu Jasmani dengan tangan telunjuknya menujukkan ke dada sebelah kiri, hati.

"Bu Jasmine" ucap Arrain dengan nada lirih

"Kenapa sayang" balas bu Jasmine lembut.

"Apakah boleh Arrain menganggap ibu sebagai ibu ku" tanyanya Abel

"Tentu saja boleh" jawab bu Jasmine dengan senyuman

"Terimakasih bunda" ucapan itu membuat bu Jasmine kaget.

*Bunda?" tanya ibu Jasmine dengan alis mengerut keatas.

Ballerina: ArrainabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang