Happy Reading!!
Derana dan Atma sudah berada di parkiran sekolah untuk pulang ke rumah. Seperti kata Atma, matahari sudah undur diri dari tugasnya, sebentar lagi bulan akan muncul menggantikan matahari.
Dari kejauhan Derana melihat sekumpulan anak basket yang baru selesai berlatih. Sepertinya mereka akan pulang juga. Tapi bukan itu masalahnya. Atma ... dia anak basket juga. Jika hari ini jadwal latihan kenapa mesti menjaganya di UKS? Derana bukan tidak sadar jika dia telah menjadi prioritas utama Atma, tapi sampai kapanpun Derana tidak akan bisa menerima cinta Atma.
"Atma? Kamu ada jadwal latihan?"
"Iya, kenapa hmm?"
Gadis itu menunduk, sedikit merasa bersalah. Jika bukan karenanya, Atma pasti sudah berlatih bersama teman-temannya hari ini.
"Maaf, Atma."
"Kenapa minta maaf?"
"Karena aku kamu tidak ikut latihan basket hari ini." Jawab gadis itu dengan suara lirih.
Jemari Atma mulai bergerak merapikan anak rambut Derana yang berantakan. "Kenapa mesti meminta maaf? Menjaga kamu sudah menjadi tugas dan konsekuensi aku karena berani mencintai kamu. Bukan hanya menjaga, aku akan menghukum semua manusia yang berani menyakiti kamu bahkan diri aku sendiri. Aku akan membebaskan kamu dari Mara juga Derana,"
"Latihan basket hari ini juga bukan masalah. Aku bukan Ditya si ketua basket yang tidak bisa meninggalkan latihan begitu saja. Aku juga sudah meminta izin kepada Ditya untuk menjaga tuan putri Derana."
Derana tersenyum mendengarnya. Jika benar kata Atma, tugas dari mencintai adalah menjaga dan membahagiakan, Atma tidak pernah gagal mencintainya.
"Terimakasih pangeran Atmaku."
Atma tersenyum, meraih tangan Derana dan menggandengnya. "Sekarang, ayo bergabung dengan mereka." Ajak pemuda itu dan diangguki oleh Derana.
"Derana gimana? Udah baikan?" tanya Ettan.
"Emang aku kenapa kak?" tanya Derana seolah tidak terjadi apa-apa.
"Der? Lo ga dibuat amnesia sama gadis iblis itu kan?"
"Lo kenal gue ga? Coba lo sebut nama gue!"
"Derana gapapa, kak Januari."
"Nama gue Janu Arkais Admaja ya, Der! Nama sekeren dan sebagus ini dipanggil Januari!"
PLAKK!!
Sebuah pukulan Janu dapatkan di kepalanya. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Atma.
"Mulutnya dijaga, Derana ga suka." Atma memperingati Janu yang berbicara lo-gue di depan Derana.
"Iya-iyaa. Maaf Derana, tuan putrinya pangeran Atma!"
Derana tersenyum jahil, "Derana ga mau maafin kak Januari, kak Januari jelek!"
Ettan yang di samping pemuda itu tertawa mengejek, "Derana tau aja wajah manusia jelek itu kayak apa."
Sedang si pemuda yang menjadi bahan ejekan hanya tersenyum masam. Tidak papa ia menjadi korban untuk gadis kesayangan teman baiknya dan adik dari ketua basketnya agar gadis itu bahagia.
"Udah-udah, ayo pulang!" ajak Ditya.
"Derana pulang sama Abang ya?" ajak Ditya dan dibalas gelengan oleh Derana.
"Ga mau. Derana ga mau."
"Sekali ini aja ya, Der?"
"Hari ini Janu ga bawa motor, kamu pulang sama Ditya aja gapapa, biar Janu sama aku. Hari ini aku dan mereka berdua juga mau main ke rumah kamu." Ucap Atma berusaha membujuk Derana. Atma ingin memberikan sedikit ruang untuk dua saudara yang bermasalah ini.
Derana tampak masih ingin mengelak, tapi ia juga melihat wajah lelah dari semua orang yang nampak ingin segera istirahat.
"Yaudah deh." Jawab gadis itu pasrah.
*****
Derana sudah sampai di rumahnya sekarang. Jika kalian berpikir Derana akan menerima begitu saja pulang bersama Ditya, maka jawabannya adalah salah. Derana tetap pulang bersama Atma, sedangkan Janu bersama Ditya. Gadis itu, sampai kapanpun tidak akan mau pulang bersama Ditya.
Mereka segera turun dari motor mereka masing-masing untuk memasuki rumah Derana dan Ditya.
"Assalamualaikum, Om, Tante, menantu kesayangan datang!" teriak Janu saat baru datang.
"Mama sama Papa belum pulang jam segini kak Januari. Menantu Mama sama Papa siapa? Kak Januari?" tanya Derana.
"Iyalah. Siapa lagi?"
"Maksudnya lo mau sama Ditya gitu?" tanya Ettan bergidik ngeri.
"AMIT-AMIT!" sanggah Ditya.
"Ngga ya. Sama Derana dong."
"Puft!"
"Lo ga lihat dia udah ada yang punya?" tanya Ettan sembari menunjuk Atma yang tengah menatap Janu dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Udah gue bilang jaga mulut kalian di depan Derana!"
"Nah itu! Lo sendiri?"
"Pengecualian."
"Udah-udah. Derana kamu ke kamar ganti baju dulu, bersih-bersih diri, habis itu kita sholat maghrib berjamaah!" Ucap Ditya dan langsing dituruti oleh Derana.
"Kenapa kita kumpul disini?" tanya Ettan.
"Gue sama Atma mau bahas sesuatu sama kalian." Jawab Ditya.
"Tentang?"
"Mara. Ada yang janggal sama cewek itu!"
Haiii!!
Bagaimana kabarnya hati ini?
Semoga baik fisik dan hatinya ya...
Terimakasih yang sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya!!
Salam hangat dari Zaza!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Pulang
Teen FictionDerana A. Andromeda. Seorang gadis yang hidup di tengah kebenciannya terhadap kakak laki-laki yang sangat menyayanginya. Entah kesalahan apa yang telah dilakukan Ditya-kakak laki-lakinya, hingga Derana tidak mau memaafkannya. Dicintai oleh seorang A...