Matahari mulai perlahan memunculkan cahaya nya, Langit menggendong Yamato dan Avan di gendong oleh Biru
Angkasa membungkuk sebagai batu lompatan, setelah Biru dan Langit berhasil masuk Angkasa berlari kearah pintu depan
Angkasa menutup pintu gerbang dengan perlahan, namun ia di kejutkan oleh para pengawal yang sudah berdiri berbaris di hadapan Angkasa
Angkasa menghela nafas lelah "tentu saja" Batin Angkasa
"Papa, Papi atau Daddy? Atau mungkin Ayah?" Tanya Angkasa pada salah satu bodyguard
Bodyguard itu menunduk dan membuka jalan untuk Angkasa, "Saya yakin Tuan Sadewa dan Tuan Daffa akan segera tahu" Balas bodyguard itu
Angkasa terkekeh lelah, ia berjalan kearah pintu yang paling besar, Angkasa melihat Biru dan Langit yang masih terdiam di depan pintu sambil menggendong Avan dan Yamato
"Kita ketahuan ya?" Ujar Biru sambil terkekeh, Angkasa membalas dengan mengangguk sambil sedikit tertawa
"Hah... Gua ngantuk..." Ujar Angkasa yang juga di setujui oleh Biru dan Langit
"Eh kalo minta Daddy tunda marah-marahnya dulu, masih pagi banget ini" Ujar Langit yang membuat Biru dan Angkasa tertawa setuju
Setelah akhirnya mengumpulkan keberanian akhir nya Angkasa membuka pintu, sunyi seperti tak ada orang
Namun entah kenapa hal itu membuat dejavu, mereka berjalan perlahan dan tentu saja saat tepat di depan pintu ruang keluarga suara yang membuat Biru, Langit dan Angkasa menghela nafas memanggil mereka
"Apa balapan tadi malam menyenangkan?" Tanya Devin. Mendengar itu Langit dan yang lain terkekeh pelan
"Lumayan Dad..." Balas Angkasa yang malah ditegur oleh Biru
"Bawa Avan dan Yamato keruangan yang ada dikamar Papa kalian, Daddy yakin Papa kalian sudah menunggu di kamarnya" Ujar Norman
"Dad, Papi, Angkasa cuma main ngasih tau, Avan sama Yamato ga ada hubungannya mereka cuma ngikut kita doang" Angkasa sedikit masuk kedalam ruang keluarga dan berbicara dengan nada lembut
"Jangan berlagak menjadi tameng untuk saat ini Angkasa, harus nya kau tau bahwa akan ada hukuman bagi mereka sebelum kalian membawanya pergi" Balas Devin membuat Angkasa mundur dan menghela nafas
"Maaf.." Ujar Angkasa dengan pelan kemudian berjalan mengajak Biru dan Langit pergi keatas
Saat berada di lift Angkasa dan yang lain malah tertawa karena kenyataannya mereka tak berani meminta untuk menunda omelan
"Maaf ya Avan, Yamato" Bisik Biru dan yang lain secara bersamaan
Mereka keluar lift dan menuju kekamar Sadewa, saat di depan kamar Sadewa mereka sempat terhenti dan sejenak memilih siapa yang harus berdiri di depan
Karena dengan alasan Angkasa tidak menggendong Avan atau pun Yamato alhasil, ia di jadikan tumbal oleh Biru dan Langit
Baru saja Angkasa membuka pintu hawa mengerikan seakan keluar dari dalam kamar. "Ya mau gimana lagi" Batin Angkasa
"Pa-pagi Pa" Sapa Angkasa sambil menunduk
Avan yang merasa tak nyaman terbangun dan termenung menatap Papa nya, Sadewa yang menyadari itu menghampiri Biru dan menggendong Avan
Sadewa juga menggendong Yamato di tangan satu nya, tanpa bicara satu kata pun, Sadewa masuk keruangan yang sangat Biru, Langit dan Angkasa ketahui
"Kita... Kebawah nih?" Tanya Biru
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Tuyul
Teen Fictionlanjutan dari cerita Duo Tuyul kembar namun kali ini menceritakan dua anak yang bernama Yamato keturunan asli Jepang, Yamato diangkat oleh Devin saat Biru membawanya sebagai adik angkat nya Avan Varsha adik angkat dari Bintang Angkasa, singkat menj...