❗TYPO TANDAIN ❗
🌷 HAPPY READING 🌷
🌷🌷🌷
"Wajah laki-laki itu terlihat tidak asing bagiku."
Alsya Clarissa Queenby
🌷🌷🌷
"Bunda, pagi ini aku mau makan roti aja, ya, lagi gak mood buat makan nasi," pinta Alsya.
"Kamu itu punya asam lambung. Harus makan nasi, biar gak sakit perutnya.
Alsya beranjak bangun dari sofa dan menghampiri Bunda nya yang sedang membuatkan sarapan pagi. "Bunda ... Sekali aja, nanti disekolah aku makan nasi kok."
Aliya tidak menjawab permintaan anak perempuan satu-satunya itu. Lebih tepatnya, tidak ingin mendengar rengekan anak perempuannya. Aliya terlalu fokus memasak dan tidak ingin memarahi anak perempuannya yang tidak ingin makan nasi di pagi hari. Sehingga, sampai lah ada suara ketukan pintu, Aliya mengeluarkan suara.
"Coba pergi cek, Dek. Siapa ya? Jam segini udah ada yang ketuk pintu."
"Enggak ah, Bun, kalau itu maling gimana?" tanya Alsya.
"Mana ada maling ketuk pintu," tegas Aliya, "Sudah, coba di cek dulu."
Alsya berjalan ke arah pintu dengan sangat perlahan dan penuh hati-hati. Sesampai di depan pintu, ia mengambil sapu dan memegangnya dengan sangat kuat dan siap sedia untuk memukul jikalau yang mengetuk pintu rumahnya itu benar maling.
Alsya memegang gagang pintu dengan jantung yang berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Ia menelan Saliva sebelum membukakan pintu.
Setelah ia benar-benar membukakan pintu. Di balik pintu menunjukkan seorang laki-laki bertubuh tinggi, menggunakan kemeja putih, celana abu-abu, dan menggunakan jaket hitam sebagai luaran kemeja putih.
Sebelum Alsya benar-benar memukul laki-laki itu menggunakan sapu. Pergerakan sapunya terhenti saat melihat wajah laki-laki itu. Betapa terkejutnya dia saat melihat laki-laki itu tersenyum kepadanya.
Alsya memperhatikan laki-laki itu dari ujung rambut hingga ujung kaki untuk memastikan. "Kak Gara?"
"Hai," sapa Gara.
"Kak, are you crazy?" celetuk Alsya.
"Why? Is there something wrong with me?" balas Gara.
"Pakai nanya dia. Kak Gara kenapa datang ke rumah gue jam segini? Lo mau digebukin satu RT kalau tadi gue teriak?" tanya Alsya, "Bye the way ... Ngapain dateng jam segini?"
"Mau ngajak berangkat bareng."
"No, thank you. I will go to school with my father."
Sebelum mendengar respon dari Gara. Alsya langsung menutup pintu setelah ia selesai berbicara. Kemudian, ia kembali menghampiri Aliya sambil marah-marah sendiri.
🌷🌷🌷
"Aldan!" panggil Alsya, "Gue mau cerita sama lo masalah tadi pagi."
"Gebrakan apalagi yang lo buat, Sya? Gak ada selesai-selesainya, ya, gebrakan lo itu," respon Aldan yang masih saja fokus menatap ke layar ponselnya tanpa menatap wajah Alsya yang sudah tiba disebelahnya.
"Kali ini gebrakannya bukan dari gue." Alsya menggoyangkan tangan Aldan dan berkata, "Liat sini dulu. Gue mau serius."
Aldan menoleh. "Lo mau gue seriusin?"
Alsya mengerutkan alisnya dan mengangguk ragu sambil berkata, "Ya ... Iya, kan gue mau cerita, jadi lo harus serius dulu sama apa yang gue ceritain."
Aldan memutar bola matanya malas. "Yaudah, apaan?"
"Lo kenal Kak Gara kan?" tanya Alsya dan dijawab dengan anggukan oleh Aldan. "Nah, tadi pagi jam 5 dia kerumah gue, buat pergi ke sekolah bareng."
"Lo bayangin, Dan. JAM 5 PAGI! BAYANGIN!"
"Jam segitu ngajakin pergi sekolah bareng. Sarapan pagi aja gue belum itu."
"Heran gue sama itu orang. Bahkan gue hampir ngira itu maling karena dia Dateng ke rumah gue jam 5, Dan."
Aldan mendengarkan cerita Alsya dengan seksama dan tatapan matanya yang dalam menatap ke arah matanya Alsya.
Sehingga, dengan tatapan itu membuat Alsya berhenti berbicara. "Lo dengerin gue ngomong gak sih?!"
"Dengerin. Terus, si Gara habis itu ngapain lagi?"
Alsya menatap sinis. Ia melanjutkan bercerita, memarahi laki-laki yang bernama Gara itu karena sudah datang kerumahnya pukul 5 pagi, sampai Alsya juga memarahi Aldan yang tidak merespon setiap Alsya bertanya kepada dirinya.
Bahkan, Alsya merasa risih dengan tatapan yang diberikan oleh Aldan kepadanya. Alsya yang sudah merasa risih kepada Aldan, ia berhenti bercerita dan kembali ke tempat duduknya.
🌷🌷🌷
Selepas pulang sekolah, Alsya berganti pakaian dan pergi keluar menggunakan motor miliknya menuju kesuatau tempat yang ia sukai, yaitu Gramedia. Sesampainya di Gramedia, Alsya langsung berjalan ke arah rak buku untuk Novel.
Selang beberapa menit Alsya berada di Gramedia, akhirnya ia menemukan buku novel yang sangat di inginkan olehnya. Sayangnya, buku novel tersebut diletakkan di rak paling atas. Itu membuat Alsya kesusahan dalam mengambilnya.
Melihat ke arah kanan-kiri tidak ada pegawai Gramedia, ia sampai jinjit untuk berusaha menggapainya. Tetapi, dengan mudahnya ada tangan yang menjulur untuk mengambil buku tersebut terlebih dahulu.
Alsya membalikkan badannya dan berkata, "Makasih udah bantu ambilin."
Laki-laki itu yang telah membantu Alsya mengambil buku novel mengangguk dan beranjak pergi.
Tetapi, sebelum laki-laki itu benar-benar pergi. Ia memanggilnya kembali. Alhasil laki-laki itu kembali berhadapan dengannya.
"Maaf, maaf ... Banget, boleh bantu tolong ambilin lagi gak? Buku yang warna pink soft itu?" tanya Alsya sambil menunjukkan buku yang ia maksud kepada laki-laki itu.
Tanpa banyak basa-basi, laki-laki itu menjulurkan tangannya dengan mudah mengambil buku yang terletak di rak paling tinggi. Setelah mendapatkannya, laki-laki itu memberikan buku itu kepada Alsya.
"Makasih sekali lagi. By the way, nama lo siapa? Mungkin suatu saat kita bisa ketemu lagi dan gue bakalan traktir lo."
Laki-laki itu tidak menjawab. Ia malah beranjak pergi menjauh.
Alsya terheran dengan laki-laki. Mengapa laki-laki itu pergi menjauh? Saat Alsya ingin menuju ke kasir untuk membayar kedua novel yang pegang, ia berbalik badan dan berkata, "Laki-laki itu ... Kayak pernah ketemu. Tapi pas kapan dan dimana, ya?"
To Be Continued
🌷🌷🌷
Penasaran gak sih? Kelanjutannya gimana? Stay tuned for the next!!!
Yang baca wattpad ini, wajib bangettt follow akun sosmed wattpad aku
👇🏻👇🏻👇🏻Follow akun ig: @wp_zxyhan4
Follow akun tiktok: @wp_zxyhan4
Dan follow akun wattpad ini!!!Jangan lupa vote dan komennya supaya aku semangat untuk update perbab nyaaa
Terima kasih😘🫶🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Gak Pacaran, Tapi Kamu Punya Aku
Teen Fiction⚠️ Follow terlebih dahulu sebelum membaca⚠️ Seorang perempuan yang tidak beruntung tentang dunia percintaan. Disaat teman dan sahabat nya mendapatkan cinta yang setara. Kenapa ia merasa hidupnya terlalu datar dan dunia percintaan tidak berpihak kepa...