16. Awal Mula (1. Kembalinya Luka)

46 2 0
                                    

❗TYPO TANDAIN ❗

🌷 HAPPY READING 🌷

🌷🌷🌷

"Lebih baik luka fisik daripada luka hati."

Alsya Clarissa Queenby

🌷🌷🌷

"Akhirnya motor gue bisa gue pakai lagi," ucap Alsya sambil memeluk tangki bensin motornya.

"Kalau dilihat-lihat ... Nih motor mulus banget, bukannya terakhir ... Motor gue di tendang dan jatuh? Seharusnya ada yang lecet dong? Atau bahkan ada yang rusak." Alsya mengitari motornya sambil mengecek apakah ada yang lecet atau rusak.

"Enggak ada. Yaudah lah, gak penting, yang penting motor gue balik, yeyy!"

Alsya menaiki motor, menggunakan helm full face nya, menyalakan mesin motor dan meninggalkan halaman rumah menuju sekolah.

🌷🌷🌷

Suara deruman motor terdengar memasuki parkiran sekolah. Banyak yang menatap kagum. Alsya melepaskan helm full face nya lalu turun, ia melepaskan tali ikat rambutnya dan membiarkan terurai begitu saja.

"Itu bukannya anak baru dari SMA Aries ya? Gila, keren cuy."

"Ceweknya Kak Vero gak sih?"

"Iya bener itu ceweknya Kak Vero. Gak salah pilih sih Kak Vero, sama-sama bisa naik motor kayak gitu."

"Gue pikir cewek disekolah ini yang bisa bawa motor kayak gitu, cuman Adiknya Vero si Lian, ternyata ada lagi yang lain. Keren, keren."

Alsya memperhatikan satu persatu wajah murid-murid yang mulai memperhatikan dan berbisik-bisik satu sama lain. Tiba-tiba saja ada rangkulan dari belakang yang membuat Alsya sontak kaget. Ia memutar lengan orang itu lalu menguncinya ke belakang tubuhnya. Semua murid yang ada di parkiran itu berteriak histeris.

"Shhsss, A-aaa, S-ya, ini gue B-babang E-Eja. Lepasin woi!"

Saat Alsya melihat jelas wajah yang merangkul nya tadi. Ia melepaskan tangannya. "Aduh, maaf banget, refleks."

"Shhss, ahh. Gila, tenaga lo gede juga, ah."

"Haha, makanya jangan asal main rangkul anak orang, sama aja lo kayak Alga, rangkul sana-sini," ujar Jeffry.

"Gue lagi," lirih Alga.

"Maaf ya, lo sih ngagetin gue, ngapain coba tiba-tiba ngerangkul?"

"Iya, iya gue salah. Arghh." Eja masih saja meringis kesakitan akibat mengunci lengannya ke belakang punggungnya.

"Yang sabar ya, lo pantes di gitu in," ledek Alga sambil menepuk punggung Eja.

"Enggak di antar, Ayah?" tanya Vero kepada Alsya sambil menunjuk ke arah motor Alsya menggunakan dagu.

"Enggak, gue mau naik motor, udah kangen gue sama motor," ucap Alsya sambil menepuk jok motor miliknya.

"Gue duluan ya, bye." Alsya berlari. Kemudian ia berbalik dan berjalan perlahan kebelakang.

"BANG EJA, SEKALI LAGI GUE MINTA MAAF YA, BYE GUYS!" teriak Alsya. Dia pun membalikkan tubuhnya kembali dan berlari menuju kelas XI-1.

"Beuh suaranya, udah kayak toa masjid."

Vero memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan sahabat-sahabatnya di belakang sana yang masih membicarakan tenaga dari Alsya tadi. Ale pun mengikutinya dari belakang.

Kita Gak Pacaran, Tapi Kamu Punya Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang