.04.

423 39 4
                                    

disebuah mansion terdengar suara langkah kaki dari arah tangga, pemuda pemilik suara langkah kaki itu duduk di sofa single dekat tempat duduk seorang pria paruh baya.

pemuda itu mengangkat kaki kanannya lalu di tumpukan ke kaki kirinya dan berucap sambil menatap pria paruh baya di depannya yang sedang membaca koran.

"ku dengar dari dia, anak itu menolak nya."

pria paruh baya itu beralih menatap pemuda di depannya, "di luar dugaan ku ternyata" ia kembali membaca korannya, "sepertinya kita harus mempersiapkan rencana lagi."

"sepertinya begitu."

Pemuda itu bangun dari duduknya.

"Kalau begitu, aku akan mempersiapkan rencana baru"

__________

Telep

"Lihat ini, mata mu sembab, lean"

Reno berucap sambil menyentuh mata lean dengan tangan kanannya, sementara lean hanya mengunyah makanan di mulut nya dengan menatap Reno polos. Hal itu membuat Reno gemas dengannya.

Reno ingin menyuapi makanan pada mulut lean lagi.

"Sudah, ean kenyang."

"Baiklah kalau begitu."

Reno menaruh mangkok bubur ke nakas, lalu mengambil segelas air.

"Ini, minumlah dulu."

Lean mengangguk dan meminum nya.

Glup

Glup

"Pelan pelan, lean"

"Haah.. heheh iya Abang"

Lean memberikan gelas itu pada Reno. Reno pun menaruh kembali gelas itu pada tempatnya.

"Abang."

"Iya, kenapa, hm?"

"Tangan ean kenapa di tusuk tusuk?"

Lean menunjukkan tangannya yang terdapat infus itu pada Reno.

Reno yang mendengar hal itu pun mencoba menahan tawanya.

"Pfftt.. i-itu nama nya infus, lean."

"Abang, Abang kenapa nutup mulut Abang?" Lean menatap polos Reno.

"Gak papa"

"Abang."

"Iya adek Abang, kenapa?"

"Ean mau pulang, takut di malahin ibu"

"Nggak, kamu harus tidur disini dulu oke. Ntar Abang yang bilang sama ibu kamu"

Reno menepuk kepala lean.

"Lebih baik kamu tidur, lean"

"Um.. iya Abang"

Lean berbaring dan menutup matanya, Reno hanya mengelus rambut lean.

Sebelum tertidur lean bergumam, "telimakasih, Abang..."

Reno tersenyum simpul mendengarnya. Ia mendekatkan kepalanya pada telinga lean dan berbisik.

"Sama sama, malaikat kecil Abang"

__________

Di meja makan sebuah mansion besar, terdapat beberapa orang yang sedang duduk, tak memakan hidangan di depan mereka itu. Sepertinya mereka menunggu seseorang.

Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kepala keluarga itu terlihat kesal karena menunggu salah satu putra nya.

"Ck, dimana anak itu?"

Baby LeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang