"woy ren!"
Seruan dari pemuda bersurai hitam itu membuat pemuda yang sedang menyender di motor nya itu menoleh.
Puk
"Jan teriak bego. Tuh liat jadi pada liatin kita semua ege" ucap pemuda yang bername tag Alvero Mahendra.
"Ya Jan mukul juga lah ver" jawab pemuda bersurai hitam tadi, varendra albiana.
Rendra menatap kesal vero yang hanya cengengesan. Sementara oknum yang dipanggil hanya menatap datar mereka berdua.
"Oh iya ren, Lo kemarin beneran nembak si Lina?"
Pertanyaan dari Rendra membuat Reno mengingat kembali kejadian kemarin. Ya walaupun sekarang ia sudah tak terlalu peduli.
Reno mengangguk membenarkan ucapan Rendra.
"Gila sih, terus terus dia terima gak?"
Reno menghela nafasnya lalu menjawab pertanyaan temannya yang ingin mengetahui nya. Walaupun agak risih juga.
"Nggak, dia nolak."
Jawaban Reno membuat kedua oknum yang mendengar nya cengo dan kaget. Ya karena mereka tak menyangka Lina akan menolak Reno secara Reno itu tampan, pinter, terlahir dengan sendok Emas pula. Jadi mereka pikir Lina pasti akan menerima Reno.
"Wah, bisa bisa-
"Eitss ada apa nih? Rame bener, pembagian sembako kah?"
-Ah Lo mah yan motong ucapan gua Mulu"
"Hehehe, ya maap" ucap pemuda ---- adrian mahadipta.
" Ck, udah coba. Tuh liat si Reno dah ninggalin kita" ucap Vero menatap jengah sambil menunjuk Reno yang sudah pergi.
"Anjirr tu anak main pergi ae."
"Dah lah yok ke kelas. Keburu bel"
Mereka bergegas pergi menyusul Reno ke kelas.
Sesampainya di kelas mereka duduk di kursi mereka masing masing.
Rendra berbalik menatap Reno yang tempat duduk nya memang ada di belakangnya, "eh iya ren, Lo sekarang masih temenan Ama si Lina?"
"Hm" reno menjawab dengan datar. Sungguh ia terlihat jengah sekarang.
Alvero yang memang melihat interaksi mereka berdua menatap heran Rendra "perasaan Lo kek penasaran banget dah ndra?"
"A-ah gak papa, gue cuman kepo aja hehe" Rendra menjawab dengan sedikit gugup, hal itu membuat Alvero curiga.
"Hm? Kenapa Lo kek gu-
Tap tap tap
"Selamat pagi anak anak"
- eh ibu udah Dateng"
"Karena hari ini hari Rabu, jadi hari ini kita akan mempelajari matematika" ucap guru tersebut ---- ibu lana.
"Ah iya kumpulkan juga PR kalian kemarin ya." Bu lana menatap Reno, "Reno, tolong bantu ibu buat kumpulin pr ya"
Reno berdiri dari duduknya dan mengangguk.
Perlahan-lahan para siswa mengumpulkan pr mereka kepada Reno. Akhirnya sudah terkumpul semua dan Reno memberikan nya pada Bu lana.
"Terimakasih sudah membantu ibu, Reno"
Reno mengangguk. Ia kemudian duduk di kursinya kembali.
Dan kelas pun berlangsung dengan tenang
1 jam kemudian.
Kring
Kring
Bel berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran sudah berakhir dan berganti dengan jam istirahat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lean
AléatoireLean, bocah kecil yang hidup dengan ibunya. Jika kalian mengira bahwa ia di beri kasih sayang, maka kalian salah. Sejauh ini lean belum pernah merasakan yang namanya 'kasih sayang' . Ia hidup berdua dengan ibu nya, Rea. Rea selalu memperlakukan lean...