•𝑷𝒊𝒏𝒈𝒔𝒂𝒏•

70 12 2
                                    

Typo tandai.

Waktu jam istrahat dipesantren pun tiba. Para santri berhamburan meninggalkan kelas. Sama seperti santri yang lain, teman-teman dikelas alysha pun sudah banyak yang pergi ke kantin, dan sebagian lainnya memilih untuk tetap dikelas seperti dirinya.

Saat ini alysha duduk dibangku dengan posisi membenamkan wajahnya dikedua tangan yang ia telungkup kan. Sebenarnya alysha dipaksa tadi untuk ikut sarapan dikantin oleh rose, jennie, dan soyaa. Namun alysha tetap menolak yang membuat ketiga teman nya pasrah dan tetap mengajukan syarat agar ia mau memakan makanan yang nanti nya akan mereka bawakan dan harus alysha habis kan. Saat ini ia sedang malas ke kantin karena tamu bulanannya sedang datang.

Jika sudah begini maka ia akan serba serbi malas, malas makan, malas berbicara, malas bergerak. Bukan apa-apa jika sudah begini dia akan merasakan nyeri di bagian perutnya, pusing, dan badan nya terasa lemas.

Saat sedang asik dengan posisi nya, samar-samar alysha mendengar seseorang memanggil namanya.

"Alysha.. Alysha!! Itu didepan ada santri yang manggil kamu, katanya kamu disuruh kemasjid sekarang" ujar Nanda teman sekelas nya.

"Ssshh, ngapain?" Tanya alysha menatap satu kearah Nanda. Alysha tidak bisa menutupi raut kesal diwajahnya.

"Katanya kamu disuruh buat jumpai ustadz azkha" sambung Nanda.

Mendengar nama ustadz azkha, spontan alysha melongok. "Kenapa ustadz azkha manggil gue?" Tanya nya pada Nanda yang hanya dibalas dengan kedikan bahu.

"Ouh yaudah, makasih infonya nan" balas alysha.

Setelah mengucapkan terimakasih pada Nanda, alysha bergegas melangkah keluar kelas menuju masjid pesantren dengan tubuh yang lemah namun tidak menurunkan kadar rasa penasarannya.

•••Meet love in pesantren•••

Sesampainya di masjid alysha mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru masjid, ia sedang mencari keberadaan ustadz azkha.

Alysha menghela nafas lelah. Masjid ini sangat luas, selain malas alysha juga takut menginjak kaki ke dalam masjid karena ia sedang datang berhalangan. Akhirnya alysha memilih berdiri dan bersandar ditiang masjid yang berada didekat pintu masuk.

Semoga saja tanpa mencari keberadaan ustadz azkha ia bisa menemukan ustadz azkha.

Dan karena mungkin ia hari ini merasa spesial allah cepat mengabulkan doa nya. Karena saat ini terlihat ustadz azkha yang berjalan kearah nya. Pria itu baru saja keluar dari dalam masjid.

Alysha tersenyum samar. Jantung nya kembali berulah, berdetak dengan tidak karuan.

Melihat ustadz azkha yang semakin mendekat, alysha menegakkan badannya. Ia menarik nafas dalam mencoba menormalkan kembali detak jantung nya.

"Assalamu'alaikum" ucap ustadz azkha menyapa alysha dengan salam saat setelah sampai lima langkah dihadapan nya.

"Waalaikumsalam" jawab alysha dengan memandang wajah ustadz azkha sebentar sebelum menundukkan lagi pandangannya.

Ia melihat ustadz azkha yang terlihat sangat tampan itu sedang memakai jubah hitam dengan sorban putih yang selalu ada diatas kepalanya.

"MasyaAllah" puji alysha dalam hati.

Alysha baru teringat ia ingin berterimakasih pada ustadz azkha karena kajian malam itu alysha seakan mendapat tamparan, ia tersadar dengan kesalahannya dan tak pernah lagi menyalahkan allah.

Malah alysha selalu mencari hal kecil dalam hidup nya untuk mengucapkan rasa syukur kepada allah. Tak ada lagi kebiasaan sebelum tidur menangis dan mengingat kejadian kedua orang tua nya yang bertengkar.

Meet Love In PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang