Dunk: "Maaf phi aku gak sengaja"
Jawab Dunk yang tidak sengaja menabrak seorang laki laki didepannya
"CK"
Laki laki itu hanya berdecak mendengar kata maaf dari Dunk, lalu laki laki itu melihat ke arah Dunk, dan tatapan mereka bertemu, laki laki itu terus menatap Dunk, hingga membuat Dunk merasa takut
Dunk: "p-phi?"
Dunk berusaha menyadarkan laki laki itu dari lamunannya agar dia tidak terus menatapnya
Dunk: "phi?"
Panggil Dunk sekali lagi sambil melambaikan tangannya didepan muka laki laki itu
"H-hah"
Jawab laki laki itu ketika sudah sadar dari lamunannya, Dunk tidak mengerti apa yg ada di pikiran laki laki ini ketika menatapnya
Dunk: "phi aku minta maaf ya"
"Siapa namamu"
Ucap laki laki itu dengan acuh tak acuh
Dunk: "emm ee Dunk phi"
"Baiklah ikut saya sekarang"
Ucap laki laki itu sambil memegang tangan Dunk, Dunk yg kaget dan tidak mengerti pun menepis tangan nya
Dunk: "phi mau kemana, saya minta maaf telah menabrak phi, maaf kan saya phi"
"Tidak usah banyak bicara ayok ikut"
Dunk: "tapi phi"
Dunk hanya bisa pasrah karna tangannya juga di pegang oleh laki laki itu, lalu laki laki itu menuju ke sebuah mobil
"Masuk kedalam"
Dunk: "p-phi mau kemana, aku gak mau, kita bicarain masalahnya disini aja ya phi, Dunk minta maaf karna tadi tidak sengaja menabrak kamu phi"
"CK, cepat masuk"
Dunk: "kita mau kemana phi?"
"Masuk saja."
Dunk yg mendengar itu masih tidak mengerti dan masih tidak mau masuk ke mobil
"Brengsek"
Ucap laki laki itu ketika Dunk masih tidak mau nurut
Dan menatap Dunk dengan tajamDunk: "b-baiklah aku akan masuk"
Ucapnya gemeteran setelah mendapat tatapan tajam dari laki laki itu, lalu laki laki itu membawa Dunk entah kemana, rasanya dunk tidak pernah melewati jalan ini sebelumnya, bagaimana Dunk bisa tau, jalan ini berada di tengah tengah hutan, hanya pepohonan yang bisa dunk liat dari kaca mobil, tidak ada rumah, bahkan tidak ada orang sama sekali
Dunk: "p-phi kau mau membawaku kemana"
"Jangan panggil aku phi, panggil aku DADDY JOONG"
Dunk: "h-hah?"
Joong menatap Dunk sekilas lalu kembali fokus menyetir, Dunk yang mendengar itu menjadi semakin takut
Dunk: "phi apa maksudmu phi, kita bisa membicarakan masalahnya baik baik kan"
Joong: "SUDAH KUBILANG JANGAN PANGGIL AKU PHI!!"
Seketika Joong Membentak Dunk, Dunk yang menerima bentakan itupun terkejut dan semakin merasa ketakutan, lalu ia menangis
Joong: "kenapa kau sangat cengeng, berhenti menangis."
Ucap Joong yang mengetahui jika laki laki disampingnya sedang menangis, Dunk tidak mendengarkan perkataan Joong dan tetap menangis, karna ini baru pertama kalinya dia mendapat bentakan dari orang asing, iya juga tidak tau akan dibawa kemana oleh laki laki yang bernama Joong itu
Joong hanya berdecak dan kembali fokus ke mobil, sampai beberapa menit, mereka pun sampai di mansion besar yang ada di tengah hutan, ketika mobil Joong tiba di depan gerbang, 4 orang yang besar dan gagah membukakan gerbang tersebut sambil membungkuk untuk memberi salam kepada Joong, Dunk yang melihat itu masih tidak percaya bagaimana bisa ada Mension di tengah hutan?
Joong keluar mobil dan disambut oleh 3 laki laki gagah lagi
Bodyguard 1: "selamat datang tuan"
Joong: "hm"
Ucap Joong acuh tak acuh, lalu ia membukakan pintu untuk Dunk
Joong: "kaluar."
Dunk: "phi ini kita berada dimana"
Joong: "jangan banyak bicara, cepat turun"
Dunk yang takut pun segera turun lalu mengikuti Joong masuk kedalam mansion itu, ia dibuat terkejut kembali dengan puluhan pelayan yang berbaris menyambut mereka
Joong: "ini mansion ku"
Dunk: "lalu u-untuk apa kau membawaku ke Mension mu phi?"
Joong: "karna aku tertarik kepadamu"
Dunk: "h-hah?"
Dunk tidak percaya dengan perkataan Joong, sampai tibalah di depan salah satu ruangan, Joong membuka ruangan itu, ternyata ruangan tersebut adalah kamar entah kamar siapa itu dunk juga tidak tau, tapi yang jelas kamar itu sangat lebar, namun sangat gelap, karna rata rata tema dikamar itu hitam
Joong: "masuk."
Mendengar perkataan laki laki itu dunk masuk kedalam
Dunk: "kamar siapa ini phi"
Joong; "sudah ku bilang jangan panggil aku phi, panggil aku DADDY JOONG"
Dunk: "j-jadi phi serius soal itu"
Joong tidak menjawab namun hanya menatap Dunk dengan tajam, dunk yg takut pun menundukkan kepalanya
Joong: "ini kamarku."
Mendengar itu Dunk melihat ke arah laki laki itu
Joong: "mandilah, disana kamar mandinya"
Ucap Joong sambil menunjuk ke arah pintu di belakang Dunk, Dunk yang masih tidak mengerti pun tetap diam saja
Joong: "apa kau mau aku mandikan baby?"
Ucap Joong pas di telinga dunk dengan suara yg sedikit serak, mendengar itu Dunk semakin takut dan gemeteran, lalu berlari ke arah kamar mandi, Joong yang melihat itu pun tersenyum
Joong: "narak"
Udah dulu gess nanti deh panas panasnya