markas shishitoren.

1.3K 218 94
                                    

ㅤㅤ —— ep. O6, markas shishitoren.

ㅤㅤ Cafe Pothos.

Umemiya mendobrak pintu Cafe dengan semangat membuncah. “KOTOOHAAA!!!!”

Dia langsung berlari ke meja bar yang membuatnya berada persis di depan Kotoha. “RAMBUTMU IMUT SEPERTI BIASANYA! ITU BAGUS—”

Umemiya mengeluarkan handphone nya.

“OH TENTANG SAYURAN WAKTU ITU AKU BILANG—” dia menunjukkan foto tanaman, lebih tepatnya sayuran.

“LIHAT MEREKA TUMBUH!! MUSIM SEMI NANTI AKAN KUBERIKAN PADAMU!”

“Aku nantikan itu—, [name]? Kau baik-baik saja?” atensinya beralih pada [name] yang masih berdiri di pintu masuk Cafe.

[Name] melirik Kotoha sebentar, kemudian mengalihkan pandangan. “Ah, sejak tadi dia seperti itu.” Umemiya menjelaskan.

“Masa-masa sedang sulit, ya.”

“Tu— ini apaan!?” Sakura speechless.

“Sepertinya dia cukup menyukainya, iyakan?”

“HHHHAAAHH?? JADI KALIAN BERPACARAN!?” “NGGAK BODOH!” Kotoha langsung membantah.

“Jangan bodoh!”

Umemiya ikut menimpali, “jangan mengatakan hal tidak jelas seperti dia adalah pacarku, Kotoha itu adikku! [Name] juga!!”

“BUKAN!”

Sakura mengerutkan keningnya, dia menatap [name] sebentar. “Terus?”

“Kami tumbuh di panti yang sama, sisanya Ume yang menentukannya.”

Sakura menggaruk-garuk kepalanya, “yaelah, gitu doang,”

Lu ngarepin apa

Tiba-tiba dia terdiam, wait, loading. “LAH? Adek? Bukan Mbak?” Kotoha ngangguk.
“Umurmu berapa?”

“16 tahun—” “BOHONG! PADAHAL MUKA MU ITU JELAS-JELAS 20 TAHUN—”

Lagi-lagi, Sugishita melempar kursi, Sakura dengan cepat menghindarinya. Dia protes. Sugishita, i nya ih rese.

“Itu benar, Kotoha-chan cukup dewasa, bukan?” Umemiya berucap sambil tersenyum.

Nirei udah merinding, dia nempel ke Sakura. Sakura makin bingung “???”

Sakura di anime: BERANTEM YOK—
Sakura di ff ini: ????hah??? e- ???????? *bingung, otak not responding

ㅤㅤ

ㅤㅤ

ㅤㅤ
ㅤㅤ

ㅤㅤ

ㅤㅤ
ㅤㅤ

ㅤㅤ

ㅤㅤ
ㅤㅤ

ㅤㅤ

ㅤㅤ

“Mmmh! Enak! KOTOHA! OMURICE MU YANG TERBAIK DI JEPANG!!!”

Umemiya itu tipe yg supportif bf/brother bgt.

“DIAM DAN MAKAN SAJA!!” -Kotoha.

[Name] menangkup pipi nya di meja bar. Dia terus diam, Kotoha— yang tumbuh bersama nya sejak kecil menghembuskan nafas. Dia memberikan teh hangat.

Dia menatap [name], intinya mereka lagi eye-to-eye.
“Ada apa?” dia bertanya.

[Name] melirik Kotoha sebentar, kemudian menatap teh yang disajikan untuknya.

𝐇𝐄𝐑𝐎𝐈𝐍, wind breaker.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang