01: Kim Soobin; Sang Primadona Kecil di Keluarga Kim

185 27 9
                                    

Kim Soobin.

Begitulah Seokjin dan Namjoon sepakat untuk menamai anak laki-laki mereka berdua.

Nyatanya, kelahiran Soobin itu disambut dengan penuh sukacita oleh keluarga dan orang-orang di sekitar mereka. Dengan wajah tampan dan kedua mata bulatnya yang selalu berbinar polos, Soobin dapat dengan mudahnya menggaet hati para orang dewasa di sekelilingnya.

Secepatnya pula, anak itu menjadi kesayangan di keluarga Seokjin dan Namjoon sejak kepulangannya dari rumah sakit.

Selama berminggu-minggu berikutnya pun, Soobin diperlakukan bagai raja kecil yang akan selalu mendapatkan perhatian penuh dari kakek-neneknya-begitu pula dengan paman dan bibinya.

Hanya saja, ada satu orang yang tampak tidak menyukai hal tersebut.

Orang tersebut adalah Namjoon-sosok yang telah mengandung dan melahirkan Soobin sendiri.

Secara mengejutkan, pria berparas manis itu tidak menyukai anaknya sendiri, dan dia tidak mencoba menutup-nutupinya dari Seokjin serta keluarga mereka.

Bahkan, di saat Seokjin dan yang lainnya dibuat kesemsem dengan kelucuan bayi Soobin, hanya Namjoon seoranglah yang terus-menerus melemparkan tatapan sinis kepada anak laki-lakinya itu.

"Jauhkan makhluk itu dariku!"

Kalimat itu cukup sering Namjoon lontarkan ketika Seokjin berinisiatif untuk membuat Namjoon akrab dengan anak mereka.

Mulanya, Seokjin dan yang lainnya mengira jika sikap ketus Namjoon yang seperti itu hanya akan bersifat sementara.

Namun, ketika sebulan telah berlalu, Namjoon nyatanya tak kunjung melunturkan perlakuan demikian kepada Soobin. Hal tersebut bahkan sampai harus membuat Soobin dirawat dengan seorang babysitter karena Namjoon menolak keras-keras untuk merawat anaknya sendiri.

Ya, Namjoon memusuhi Soobin tanpa ada alasan yang jelas, dan sebagai seorang suami serta ayah bagi anak mereka berdua, Seokjin jelas tak bisa bungkam untuk selamanya mengenai perilaku tak terpuji Namjoon itu.

"Soobin adalah anakmu juga Namjoon," Seokjin dengan sabar menghadapi Namjoon yang malah melayangkan debatan balik kepadanya perihal 'mengurusi Soobin'. "Kau bahkan yang telah mengandung dan melahirkannya. Jadi tak sepatutnya kau terus-terusan mengabaikannya seperti itu," tuturnya lagi.

"Ada babysitter yang kita bayar untuk mengurusnya, Seokjin," Namjoon yang keras kepala itu memilih untuk acuh pada kata-kata Seokjin. "Aku tak ingin merawatnya."

"Namjoon, aku belum selesai berbicara," Seokjin nyaris meninggikan suaranya ketika Namjoon malah berjalan mendahuluinya setelah itu, dan dia refleks menangkap lengan kanan suaminya itu guna bisa bertatap muka kembali.

"Sampai kapan kau akan terus begini kepada Soobin?" Seokjin mulai terlihat tidak sabar ketika dia menatap lekat-lekat ke arah Namjoon yang balik memandang tajam kepadanya. "Dia bahkan hanya anak kecil yang tidak berdosa, dan kasih sayang darimu adalah yang paling dia butuhkan, Namjoon," Seokjin lalu beralih memegangi masing-masing bahu Namjoon. "Tak ada-"

"Jangan memaksaku, Seokjin," Namjoon kelihatan tidak suka ketika dia menepis kedua tangan si jangkung yang memenjarakan tubuhnya. "Dari awalpun, aku tak siap untuk punya anak di usia muda seperti ini," tatapan mata Namjoon terkesan nyalang ketika itu, sehingga Seokjin sukses dibuat bungkam. "Aku belum ingin terikat pada persoalan memuakan seperti merawat anak-tapi kau dengan cerobohnya melanggar kesepakatan kita."

Seokjin termangu di tempat karena kata-kata tersebut, dan dengan itu, Namjoon memilih untuk berbalik; berlalu pergi dari hadapan sang suami guna pergi ke kamar utama di kediaman mereka berdua.

Papa, Do You Love Me? [JinNam] [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang